Part 45

106 15 0
                                    

Setelah mendengar arahan dari Diana Mila  melajukan mobilnya ke lokasi, ketika masuk ke gerbang, Mila terdiam seolah mengingat sesuatu ,sementara Diana mulai mencari lokasi rumah tersebut.

" Berhenti ini rumahnya." teriak Diana.

Mendengar hal itu,Mila tiba- tiba menangis, " Rumah ini terbakar sekitar 3 minggu yang lalu di duga karena hubungan pendek arus listrik."  jelas Mila dengan suara bergetar.

" Lalu bagaimana dengan penghuni - nya? " tanya Diana panik.

" Mereka meninggal dalam kebakaran." jawab Mila.

" Tidak aku bukan pembunuh." sahut Diana ketakutan

" Ternyata benar dugaan ku, kasian sekali gadis ini." gumam Mila dalam hati lalu memeluk Diana.

" Jangan takut, aku percaya padamu, untuk sementara kau akan tinggal di rumah ku. " ucap Mila tersenyum.

" Terima kasih bu." jawab Diana.

Ketika dalam perjalanan pulang, ponsel Mila berdering ternyata ada  panggilan dari Indra

" Ya ada apa?" tanya Mila.

"  Saya baru tiba di Jakarta." jawab Indra.

" Oke kita ketemu di tempat biasa,15 menit lagi saya sampai." sahut Mila.

" Baik saya bu." ujar Indra, panggilan pun berakhir

" Diana sebelum pulang, aku ingin menemui seseorang, kamu ikut ya." ucap Mila.

" Baik selama itu tidak merepotkan." jawab Diana.

" Tentu saja tidak bahkan aku harap setelah ini kita bisa berteman." sahut Mila sambil melajukan mobilnya

" Kau tidak malu berteman dengan ku?" tanya Diana.

" Kenapa harus malu lagi pula sejak kemarin kau sudah membantu ku, mulai hari ini panggil aku kakak dan adalah adikku." jelas Mila.

" Benarkah?"  tanya Diana tak percaya

" Iya sayang,kita adalah keluarga." jawab Mila.

" Terima kasih kakak." sahut Diana tersenyum dan memeluknya.

" Sama-sama sayang." jawab Mila.

15 menit kemudian mereka sampai di cafe

" Ayo turun kita makan siang." ajak Mila.

" Iya." jawab Diana.

" Halo kamu sudah sampai?" tanya Mila.

Indra melambaikan tangan,Mila tersenyum lalu keduanya berjalan masuk.

Indra terkejut melihat kedatangan Mila bersama gadis tersebut,Mila akhirnya memberikan isyarat agar Indra tetap diam

" Dek kakak ke toilet sebentar kamu pesan aja dulu." ucap Mila.

" Iya kak." jawab Diana.

Ternyata Mila tidak pergi ke toilet, mereka berjalan menuju private room cafe tersebut

" Bu hati-hati gadis itu berbahaya." ucap Indra.

" Kamu salah,dia hanya gadis biasa seseorang telah memanfaatkan kepolosannya. " jawab Mila.

" Dari mana ibu tahu bisa saja dia berpura-pura?" sahut Indra.

" Aku rasa tidak, kau tahu,dia ketakutan setelah melihat rumah Kevin terbakar, selain itu dia juga memberikan kertas ini." jawab Mila berusaha meyakinkan Indra.

" Sepertinya semua sudah di rencanakan, kita harus segera cari siapa dalang nya." ucap Indra.

" Tidak perlu, datang saja ke rumah 1 minggu hari lagi." jawab Mila.

TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang