Part 47

122 16 0
                                    

Di sisi lain, Mila dan Diana sampai di mall, ketika saat sedang asyik memilih baju, Mila tak sengaja melihat pengunjung lain berbelanja baju bayi, seandainya kamu masih ada kita juga akan melakukan hal yang sama seperti mereka. gumam Mila dalam hati dengan mata berkaca-kaca.

" Ada apa kak, kenapa sedih?" tanya Diana.

" Gak papa, udah selesai?" sahut Mila.

" Belum kak, kita beli sepatu ya." ucap Diana

" Oke beli saja."  jawab Mila tersenyum

" Terima kasih kak." sahut Diana tersenyum.

" Iya, jangan lupa beli alat lukis." ujar Mila.

" Siap kak." jawab Diana bersemangat.

Selesai belanja beberapa keperluan keduanya bergegas pergi menuju sekolah.

30 menit kemudian mereka sampai.

" Kamu langsung masuk ya, masalah biaya jangan khawatir." ucap Mila.

" Makasih kak."  jawab Diana tersenyum bahagia lalu memeluknya.

" Iya kakak pergi sebentar nanti di jemput,bawa ini untukmu." sahut Mila  sambil memberikan sebuah ponsel.

" Wow terima kasih banyak,semoga kakak selalu sehat dan bahagia." doa Diana tulus.

" Doa yang sama untukmu, selamat belajar." jawab Mila tersenyum.

" Siap kak." sahut Diana turun dari mobil.

Setelah mengantar Diana ke sekolah,Mila pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan kandungannya.

10 menit kemudian Mila sampai di sebuah rumah.

" Hai maaf aku terlambat." ucapnya.

" Tidak masalah, hari ini aku libur." jawab Flora.

" Oke buruan aku tidak sabar melihat perkembangannya." sahut Mila bersemangat.

" Sampai kapan kamu menyembunyikan kehamilan ini?" tanya Flora.

" Sebentar lagi tinggal menunggu waktu." jawab Mila.

" Oke,kita mulai pemeriksaannya." sahut Flora bersiap melakukan USG.

" Silahkan lihat di layar, itu bayi mu bukan hanya satu tapi dua selamat ya." ucap Flora.

" Dua, maksud mu mereka kembar?" tanya Mila dengan mata berkaca-kaca.

" Iya, sepertinya kamu akan memiliki 2 jagoan, perkembangan mereka sangat baik di jaga ya dari perkiraan ku mereka lahir 28 Juli." jelas Flora.

" Terima kasih, kamu sudah banyak membantu menjaga kesehatan mereka." sahut Mila.

" Tidak aku hanya manusia, mungkin Tuhan  ingin memberikan mu kekuatan dengan kehadiran mereka." ujar  Flora.

" Iya, kamu benar, mereka adalah segalanya bagi ku." jawab Mila tersenyum sambil mengusap perutnya.

" Lalu bagaimana hubungan kalian sekarang?" tanya Flora.

mendengar pertanyaan sahabatnya raut wajah Mila berubah.

" Kami terpisah karena takdir, dia bahagia di alam nya dan aku harus berjuang melanjutkan hidup." jawab Mila sambil menatap dengan pandangan kosong.

" Tunggu apa maksud mu, alam yang berbeda?" tanya Flora.

" 2 bulan lalu,dia meninggal karena kebakaran di rumahnya." jawab Mila menangis tersedu-sedu.

" Aku turut berduka, bagaimana kamu bisa menjalani semua ini?" sahut Flora.

TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang