Part 4

236 24 1
                                    

Setelah menyelesaikan administrasi Dilla,Mila bergegas menemui adiknya di kantin sekolah.

" Hai, semuanya sudah beres, belajar yang rajin." ujar Mila.

" Kakak, makasih " sahut Dilla  memeluk Mila sambil tersenyum.

" Sama-sama, ehm baunya bikin lapar mau dong." ucap Mila lalu duduk di samping Dilla dan memesan makanan.

Apa-apaan ini berani sekali dia mengabaikan ku, gumam Kevin dalam hati lalu menarik tangan Mila sedikit menjauh.

" Ada apa sih, aku lapar lagipula ini sudah jam makan siang." ucap Mila kesal.

" Ya aku tahu tapi kita bisa makan di tempat lain." sahut Kevin.

" Tidak, aku mau makan di sini, kalau kamu gak suka silahkan tunggu di mobil." ucap Mila bergegas kembali ke mejanya.

" Kak,kau datang bersamanya,siapa dia kenalin dong." sahut Dilla penasaran.

" Dia bos ku,dia mengantarku karena setelah ini kami ada meeting di luar." jelas Mila.

" Hanya itu, kayaknya gak mungkin deh." sahut Dilla sambil mengedipkan sebelah matanya.

" Jangan berfikir macam-macam,fokus saja pada pendidikan mu." jawab Mila mulai menyantap makanannya.

Melihat Mila makan, tiba - tiba Kevin juga merasa lapar,ia tersenyum lalu duduk di samping Mila.

" Bu nasinya tambah satu." sahut Kevin.

" Baik mas tunggu sebentar." jawab ibu kantin.

Makanan datang Kevin tersenyum lalu segera menyantapnya.

" Bagaimana  rasanya enak  bukan?" tanya Mila.

" Ya enak sekali." jawab Kevin tersenyum sambil menunjukkan jempolnya.

Tiba-tiba bel masuk berbunyi.

" Kakak aku permisi sampai jumpa." ucap Dilla.

" Sampai jumpa." jawab Mila tersenyum lalu mencium kening adiknya.

Selesai makan mereka bergegas kembali ke kantor.

" Mila syukurlah kamu sudah kembali." ucap Amel khawatir.

" Aku baik-baik saja,ayo kerja lagi." jawab Mila tersenyum.

Saat fokus bekerja tiba-tiba ponsel Kevin berdering,

" Selamat siang pak, maaf menganggu, nyonya tiba-tiba pingsan." ucap Wati panik.

" Oke saya segera pulang,coba hubungi rumah sakit,Mila bereskan barang mu kita harus segera pergi." sahut Kevin.

Ada apalagi ini.... gumam Amel khawatir.

" Jangan khawatir semua akan baik-baik saja." jawab Mila.

Kevin mengemudi mobilnya dengan kencang agar segera tiba di RS.

" Hai...pelan kan mobilnya apa kau ingin membunuhku?" teriak Mila.

" Tidak diam lah kita akan segera sampai." jawab Kevin

beberapa saat kemudian, mereka sampai di Rumah Sakit.

" Dokter bagaimana keadaan mama?" tanya Kevin.

" Operasi harus segera dilakukan, malam ini juga pasien akan kami rujuk ke RS Singapura." jelas dokter.

" Baik dok lakukan yang terbaik untuk mama." jawab Kevin.

" Maaf dok, pasien ingin bertemu dengan putranya." sahut  Riana.

TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang