Part 43

116 13 0
                                    

Tanpa di sadari ternyata Mila merekam semua pembicaraan mereka dan mengirim pesan pada Indra.

" Tolong segera kembali saya membutuhkan mu."

" Ya, 2 hari lagi saya pulang." jawab Indra

" Terima kasih." balas Mila sebelum akhirnya kembali berpura-pura pingsan.

Tak lama kemudian Martin masuk ke ruang rawat Mila.

" Sayang, kamu baik-baik saja?" tanya Martin.

" Iya, kamu sendiri Sheila mana?" sahut Mila.

" Dia kembali ke butik." jawab Martin.

" Sayang, bagaimana kondisi anak kita?" tanya Mila.

" Semua baik." jawab Martin singkat.

" Syukurlah,bisa aku lihat hasil USG nya?" tanya Mila.

" Maaf, aku tidak memintanya, ingat kehamilan kamu adalah rahasia." jawab Martin sinis.

Kejadian hari ini adalah bukti kamu tidak pernah  tulus mencintai ku, lihat saja apa yang bisa ku lakukan padamu dan Sheila. gumam Mila dalam hati.

" Oke maaf, ayo kita pulang saja." sahut Mila.

" Iya  tapi besok kita ketemu untuk membahas tentang lokasi pernikahan." ujar Martin.

" Urusan itu kamu tidak usah khawatir, untuk  aku sudah menyewa  ballroom sebuah hotel." jawab Mila

" Benarkah?" tanya Martin tak percaya.

" Iya, anggap ini hadiah karena kamu bisa menerima keadaan ku." jawab Mila tersenyum.

" Terima kasih banyak sayang, aku bahagia mendengarnya." sahut Martin.

Dasar wanita bodoh,kau pikir aku menikah dengan mu. gumam Martin tersenyum licik.

" Selamat bersenang-senang tapi tunggu saja beberapa hari lagi senyuman itu akan berubah menjadi air mata." gumam Mila.

" Sayang, apa yang sedang kamu pikirkan pulang."  ajak Martin.

" Iya." jawab Mila.

30 menit kemudian mereka sampai di rumah

" Hai sayang,apa kabar senang bertemu dengan mu, silahkan masuk." ucap Mita ramah.

" Terima kasih tante, semua berjalan dengan lancar, persiapan pernikahan sudah mencapai 70%." jawab Martin.

" Mila jadi calon suami mu, terima kasih sayang,mama bahagia sekali akhirnya kamu memilih pasangan hidup yang tepat." sahut Mita memeluk putrinya.

" Iya doakan kami." jawab Mila tersenyum.

" Pasti sayang." ujar Mita.


Sore harinya

Mita mendapat telepon dari nomor yang tak di kenal.

" Halo bu, ini saya Yanto,mana sisa uang bayaran kami?"

" Bayaran apa maksudmu, saya sudah mengirimkan uang 750 juta pada kalian." jawab Mita.

" Bos, memang benar total uangnya 750 juta tapi gadis itu meminta bayaran 500 juta karena keluarganya sedang butuh biaya." sahut Yanto

" Jika seperti itu keadaannya berarti bukan urusan saya dong." ujar Mita.

" Anda yakin, sekarang juga saya bisa menghubungi polisi jika kebakaran di rumah itu memang di sengaja. " ucap Yanto.

" Tidak, jangan katakan apapun pada polisi." jawab Mita

TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang