Part 25

147 18 0
                                    

" Iya, tapi saya minta hak kedua anak sebagai pewaris dari keluarga Adriansyah Wijaya." jawab Mita.

" Oh jadi  begini sifat asli mu baiklah, Kevin tinggalkan dia mama akan mencarikan jodoh yang sepadan untukmu." sahut Marissa sinis.

" Cukup,kita di sini untuk bicara bukan saling sindir." ujar Kevin.

" Mila, are you oke?" tanya Kevin menatap sang istri

" Iya." jawab Mila berusaha tersenyum, namun beberapa saat kemudian Mila jatuh pingsan, semua keluarga panik dan bergegas  membawa Mila ke rumah sakit.

10 menit kemudian mereka sampai,

" Sayang aku mohon bertahanlah." ucap Kevin menggenggam tangan istrinya.

" Sebenarnya apa yang terjadi pada putriku?" tanya Mita sinis.

" Putri ibu baik-baik saja, selamat ya pak istri anda sedang hamil." jawab dokter tersenyum.

" Segera gugurkan bayi itu,dia tidak boleh di lahir kan ke dunia." sahut Mita.

" Tidak dok, jangan lakukan itu,dia anak saya." ujar Kevin.

" Maaf pak bu jika ada masalah selesai di rumah bukan di sini,permisi. " ucap dokter bergegas pergi.

" Ma, aku mohon biarkan anakku lahir,dia  juga berhak untuk mendapat kasih sayang dari keluarga." ujar Kevin.

" Anak kalian adalah aib keluarga, saya tidak siap jika harus menanggung malu seumur hidup." ucap Mita.

" Kali ini mama sependapat dengan Bu Mita, pernikahan kalian memang salah, jadi tolong jangan di lanjutkan lagi." jawab Marissa.

" Kami tidak akan melanjutkan pernikahan ini, tapi saya mohon ijinkan dia tetap hidup." sahut Mila sambil berlutut di hadapan mama dan mertuanya.

" Kehadiran seorang anak akan memperkuat hubungan diantara kedua orang tua dan kami  sangat tidak menginginkan hal itu terjadi." jawab mereka tegas.

" Ma tolong dengarkan aku, anak ini tidak bersalah, jangan limpahkan kesalahan kami padanya." ucap Kevin.

" Ini bukan masalah yang mudah,apa kamu siap  membesarkannya seorang diri?"  tanya Mita.

" Iya aku siap." jawab Mila.

" Tidak, kita akan tetap bersama." sahut Kevin.

" Kami sudah putuskan bahwa... ucap Marissa.

" Hubungan kalian cukup sampai di sini, artinya mulai hari ini kalian akan menjalani kehidupan masing-masing." sahut Mita melanjutkan ucapan Marissa.

" Mama aku mohon jangan sekarang, sesuai perjanjian kita masih punya waktu 3 hari lagi." ucap Kevin.

" Perjanjian itu batal karena semua bukti sudah jelas."jawab Mita

" Cukup, hentikan perdebatan ini, sebaiknya kamu pulang, tolong ijinkan saya mengantar kalian."  sahut Kevin.

" Baik,antar kami sekarang." ujar Mita.

" Ma.. aku pamit, maafkan kesalahan ku dan terima kasih untuk segalanya,jaga kesehatan." ucap Mila mencium tangan mertuanya sambil menangis.

" Kamu juga sayang terima kasih sudah menjadi menantu yang baik untuk mama, semoga bahagia. " jawab Marissa mencium kening Mila.

" Terima kasih doanya,i love you mom." sahut Mila memeluk Marissa dengan erat.

" I love you too sayang,jaga dirimu."  ujar Marissa membalas pelukan menantunya.

" Cukup, kembalikan putriku Mila ayo pulang." ajak Mita.

TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang