" Iya, tapi saya minta hak kedua anak sebagai pewaris dari keluarga Adriansyah Wijaya." jawab Mita.
" Oh jadi begini sifat asli mu baiklah, Kevin tinggalkan dia mama akan mencarikan jodoh yang sepadan untukmu." sahut Marissa sinis.
" Cukup,kita di sini untuk bicara bukan saling sindir." ujar Kevin.
" Mila, are you oke?" tanya Kevin menatap sang istri
" Iya." jawab Mila berusaha tersenyum, namun beberapa saat kemudian Mila jatuh pingsan, semua keluarga panik dan bergegas membawa Mila ke rumah sakit.
10 menit kemudian mereka sampai,
" Sayang aku mohon bertahanlah." ucap Kevin menggenggam tangan istrinya.
" Sebenarnya apa yang terjadi pada putriku?" tanya Mita sinis.
" Putri ibu baik-baik saja, selamat ya pak istri anda sedang hamil." jawab dokter tersenyum.
" Segera gugurkan bayi itu,dia tidak boleh di lahir kan ke dunia." sahut Mita.
" Tidak dok, jangan lakukan itu,dia anak saya." ujar Kevin.
" Maaf pak bu jika ada masalah selesai di rumah bukan di sini,permisi. " ucap dokter bergegas pergi.
" Ma, aku mohon biarkan anakku lahir,dia juga berhak untuk mendapat kasih sayang dari keluarga." ujar Kevin.
" Anak kalian adalah aib keluarga, saya tidak siap jika harus menanggung malu seumur hidup." ucap Mita.
" Kali ini mama sependapat dengan Bu Mita, pernikahan kalian memang salah, jadi tolong jangan di lanjutkan lagi." jawab Marissa.
" Kami tidak akan melanjutkan pernikahan ini, tapi saya mohon ijinkan dia tetap hidup." sahut Mila sambil berlutut di hadapan mama dan mertuanya.
" Kehadiran seorang anak akan memperkuat hubungan diantara kedua orang tua dan kami sangat tidak menginginkan hal itu terjadi." jawab mereka tegas.
" Ma tolong dengarkan aku, anak ini tidak bersalah, jangan limpahkan kesalahan kami padanya." ucap Kevin.
" Ini bukan masalah yang mudah,apa kamu siap membesarkannya seorang diri?" tanya Mita.
" Iya aku siap." jawab Mila.
" Tidak, kita akan tetap bersama." sahut Kevin.
" Kami sudah putuskan bahwa... ucap Marissa.
" Hubungan kalian cukup sampai di sini, artinya mulai hari ini kalian akan menjalani kehidupan masing-masing." sahut Mita melanjutkan ucapan Marissa.
" Mama aku mohon jangan sekarang, sesuai perjanjian kita masih punya waktu 3 hari lagi." ucap Kevin.
" Perjanjian itu batal karena semua bukti sudah jelas."jawab Mita
" Cukup, hentikan perdebatan ini, sebaiknya kamu pulang, tolong ijinkan saya mengantar kalian." sahut Kevin.
" Baik,antar kami sekarang." ujar Mita.
" Ma.. aku pamit, maafkan kesalahan ku dan terima kasih untuk segalanya,jaga kesehatan." ucap Mila mencium tangan mertuanya sambil menangis.
" Kamu juga sayang terima kasih sudah menjadi menantu yang baik untuk mama, semoga bahagia. " jawab Marissa mencium kening Mila.
" Terima kasih doanya,i love you mom." sahut Mila memeluk Marissa dengan erat.
" I love you too sayang,jaga dirimu." ujar Marissa membalas pelukan menantunya.
" Cukup, kembalikan putriku Mila ayo pulang." ajak Mita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlambat
RomancePerjalanan cinta memang tak selamanya berakhir indah tetaplah kuat menjalani hidup karena kebahagiaan yang sesungguhnya berasal dari diri sendiri