Part 39

111 16 0
                                    

Beberapa saat kemudian, Mila sampai di kantor.

" Jangan lupa temui Martin siang ini." ucap Mita melalui pesan suara.

" Iya ma, aku ingat, saat ini aku sampai kantor." balas Mila.

" Oke selamat bekerja." sahut Mita.

" Makasih love you ma." ujar Mila.

" Sayang kamu di mana, aku udah di kantor?" tanya Mila menghubungi sang suami.

" Aku mau berangkat ke bandara,jaga dirimu love you sayang." jawab Kevin.

" Tunggu, tolong temui sebentar saja." sahut Mila sambil terisak.

" Maaf sayang... aku harus pergi." ujar Kevin mematikan panggilannya.

" Sayang... kenapa kamu tega meninggalkan kami, aku belum siap kehilangan kamu." ucap Mila histeris.

" Ada apa Mila?" tanya Amel panik.

" Aku hancur Mel, Kevin pergi." jawab Mila menangis.

" Sabar Mila, aku mengerti bagaimana perasaan mu, tapi mungkin ini yang terbaik."  sahut Amel berusaha menenangkan Mila.

" Kenapa tidak mau memperjuangkan cinta kami?" ucap Mila sambil meratap.

" Mila, tidak ada yang mampu melawan takdir, sekarang lupakan Kevin, aku yakin kamu bisa mendapatkan yang lebih baik." jawab Amel.

" Oke thanks, aku keluar sebentar." sahut Mila bergegas meninggalkan kantor.

" Kita ketemu sekarang, nanti siang aku ada meeting." ucap Mila menghubungi Martin.

" Oke cantik, ketemu di mana?" tanya Martin bersemangat.

" Di cafe Pelangi." jawab Mila.

" Siap aku berangkat."sahut Martin.

15 menit kemudian, Martin sampai di Cafe.

" Hai cantik, maaf aku terlambat." ucap Martin.

" Gak papa, aku juga baru sampai." jawab Mila.

" Kita menikah bulan depan bisa?" tanya Mila.

" Aku tidak salah dengar, kamu mau menikah dengan ku?" sahut Martin tak percaya.

" Aku butuh jawaban bukan pertanyaan lagi." ujar Mila tegas.

" Iya sayang, aku bersedia." jawab Martin.

" Terima kasih tapi jika kita menikah kamu harus bisa menerima anakku." ujar Mila.

" Anak,apa maksud kamu, jangan bilang kalau kamu....kali ini Martin benar-benar terkejut mendengar ucapan Mila.

" Kenapa gak bisa, gak masalah tapi kamu yang bicara dengan mama." sahut Mila.

" Tidak kita akan tetap menikah, aku mencintaimu." jawab Martin.

" Oke siapkan semuanya, aku tidak akan ikut campur." sahut Mila.

" Enak aja dia meminta tanggung jawab ku, aku pastikan bayi itu tidak akan lahir ke dunia." gumam Martin tersenyum licik.

" Satu masalah selesai, semoga saja mama percaya bahwa aku sudah mencintai Martin." gumam Mila saat keluar dari cafe.

Tanpa disadari ternyata Indra terus mengawasi Mila

" Ini tidak bisa di biarkan Martin bukan orang yang baik, aku siap menjalankan amanah pak Kevin." gumam Indra.

Sejak hari itu Indra mulai mengumpulkan informasi tentang Martin, alangkah terkejutnya Indra ketika mengetahui bahwa Martin menikahi Mila hanya demi harta dan balas dendam pada Kevin.

Satu fakta baru kembali terungkap ternyata Martin adalah anak dari Ghea salah satu gadis bayaran Adriansyah.

Flashback on

Ghea datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan namun siapa sangka ia justru bertemu Adrian,selama 3 bulan ia bersedia menemani Adrian dengan imbalan 100 juta untuk biaya operasi ayahnya,
namun 2 bulan kemudian Ghea hamil,hal tersebut membuat Ghea dan keluarga terusir dari kampungnya.

Setelah terusir, keluarga itu sempat hidup di jalanan selama beberapa sebelum akhirnya orang tua Ghea meninggal karena sakit,setelah kepergian orang tua Ghea bertemu dengan seorang pria yang mencintai tapi sayang kebahagiaan itu tidak lama,saat Martin berusia 10 tahun, pria itu meninggal,hingga mereka harus kembali hidup di jalanan.

Sejak saat itu Ghea mulai mengajarkan sang putra agar mengambil hak nya  di keluarga sang ayah, tapi saat ia datang harta hanya di bagi 3, untuk Kevin,Mila dan Dilla.

Flashback off.

Setelah semua bukti terkumpul akhirnya Indra memberanikan diri untuk menemui Mita dan Marissa selaku istri dari kedua saudara tersebut.

" Siapa kamu,ada urusan apa kamu dengan keluarga saya?" tanya Mita.

" Saya Indra, kedatangan saya ke sini adalah untuk menyampaikan sebuah hal penting mengenai keluarga kalian." jawabnya.

" Ada apa, saya seperti pernah bertemu dengan mu ?" tanya Marissa.

" Iya bu, saya pernah menjadi asisten pribadi pak Kevin."  jawab Indra.

" Oh saya tahu sekarang, kamu sengaja datang untuk menggagalkan rencana pernikahan Mila iya kan?" tebak Mita.

" Pernikahan itu memang tidak boleh terjadi, karena ternyata Kevin dan Martin adalah saudara satu ayah." jelas Indra.

" Apa maksud kamu jangan coba-coba membohongi saya?" sahut Mita tak terima.

" Saya berani bicara karena saya punya bukti, silahkan perhatikan baik-baik foto dan data ini, sebelum bersama ibu Lydia,pak Adriansyah pernah bersama ibu Ghea Pratiwi, dengan ibu Ghea beliau ternyata memiliki seorang putra yang di beri nama Martin Wijaya, usianya hanya berjarak 2 tahun dari Kevin." jelas Indra.

" Lalu apa hubungannya dengan putri saya,dia berhak bahagia." sahut Mita sinis

" Gak usah pura-pura bodoh, kamu melarang Kevin bersama Mila karena mereka saudara lalu jika kenyataan mengatakan bahwa Martin dan Kevin bersaudara apa kamu masih mau merestui pernikahan mereka?" tanya Marissa.

" Kenapa tidak,ini kesempatan agar Mila bisa bahagia lagi pula Adriansyah dan kamu tidak tahu keberadaan Martin,jadi aku rasa tidak masalah." jawab Mita.

" Ini tidak adil bagi anakku sekarang juga aku akan menceritakan semuanya pada Mila." sahut Marissa emosi.

" Tidak, jangan hancurkan kebahagiaan putriku." ujar Mita berusaha menghentikan kepergian Marissa.

" Mohon maaf sebaiknya ibu dengarkan ucapan ibu Marissa, karena Martin hanya menjadikan Mila sebagai alat untuk masuk ke keluarga Adriansyah." ucap Indra berusaha menghentikan perdebatan antara kedua wanita tersebut.

Namun bukannya berdamai mereka justru keluar dari mall tersebut menuju kantor Mila, melihat kejadian tersebut Indra segera menghubungi Mila.

" Ibu saat ini ibu Mita dan Marissa sedang menuju ke kantor tolong tenangkan mereka saya segera datang." ucap Indra

" Ada apa lagi ini, aku pikir rencana pernikahan dengan Martin akan mengakhiri masalah keluarga ini tapi kenapa yang terjadi sebaliknya." gumam Mila kecewa

Kabar tersebut juga sampai di telinga Kevin,ia bergegas datang ke kantor Mila

Mobil ketiganya sampai di depan kantor Mila.

" Mama,ada apa ini,ayo kita bicarakan baik-baik." ucap Kevin

" Gak bisa mama harus ketemu sama Mila." jawab Marissa.

" Oh tidak bisa sejak pembagian harta itu, kalian bukan siapa-siapa bagi Mila." sahut Mita.

" Mama cukup, ayo masuk kita bicara di dalam." ujar Mila.

Tak lama kemudian,Indra datang dan menjelaskan masalah yang terjadi.

" Jangan khawatir aku akan tetap menikah,harta ini akan di alihkan pada yang berhak tapi untuk Dilla biarkan dia menikmati haknya." jawab Mila bijak.

" Baik, aku akan mengurusnya." sahut Kevin.





TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang