20 menit kemudian mereka sampai.
" Sayang, sebentar lagi waktu makan siang, kita makan bareng ya." ajak Martin.
" Ya." jawab Mila singkat.
" Makasih,kita masuk sekarang." sahut Martin.
" Mila hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.
" Sheila, perkenalkan dia calon istri ku Mila." ucap Martin.
" Hai cantik juga calon istri mu." jawab Sheila.
" Mila ini Sheila, sahabat kecil ku sekaligus WO pernikahan kita." sahut Martin.
" Senang berkenalan dengan mu terima kasih banyak." ujar Mila.
Proses fitting dimulai, keduanya sepakat memilih baju berwarna abu- abu untuk busana akad nikah.
" Untuk resepsinya gimana?" tanya Sheila.
" Boleh carikan kebaya modern berwarna marron." jawab Martin.
" Baik, kapan acaranya? " tanya Sheila.
" Beberapa minggu lagi." jawab Mila
" Selamat semoga semua berjalan dengan lancar." sahut Sheila tersenyum.
" Terima kasih, udah selesai kita mau makan siang, ikut yuk." ajak Martin.
" Gak deh takut ganggu." tolak Sheila.
" Jangan menolak, permintaan calon pengantin siapa tahu bisa segera menyusul kami." jawab Martin.
" Baiklah aku siap- siap sebentar." sahut Sheila.
Mila hanya diam sambil memperhatikan kedekatan mereka
" Sepertinya mereka ada hubungan." gumam Mila.
" Sayang, aku ajak Sheila boleh kan?" tanya Martin
" Iya." jawab Mila tersenyum.
Tak lama kemudian, Sheila datang dengan penampilan berbeda,ia mengenakan dress pendek dan cardingan dengan warna senada.
" Ayo aku siap." ucap Sheila.
" Baik kita berangkat." jawab Martin berusaha menahan diri untuk tidak memarahi Sheila di depan Mila.
45 menit kemudian, mereka sampai di cafe,ketiga segera duduk di meja yang sama.
" Permisi mau pesan apa?" tanya pelayan menghampiri mereka.
" Sop iga 1 jus alpukat 1." ucap Mila.
" Nasi goreng seafood 2 jus jeruk 2." sahut Martin.
" Terima kasih ternyata kamu masih ingat dengan makanan favorit ku." sahut Sheila.
" Sama- sama, beberapa tahun ini kamu tinggal di Amerika saat kamu pulang pasti merindukan masakan Indonesia." ujar Martin.
" Kamu tinggal di Amerika?" tanya Mila.
" Iya aku pindah ke sana untuk kuliah, aku baru kembali 1 bulan lalu." jawab Sheila.
" Maaf aku permisi ke toilet sebentar." ucap Sheila.
" Iya silahkan." jawab keduanya.
Flashback on
(Tentang kedatangan Martin)
Martin Wijaya, adalah putra sulung dari keluarga Adriansyah.
Beberapa tahun yang lalu,Martin terlahir tanpa mengenal ayahnya kandungnya.
Sejak bayi hingga usia 5 tahun,ia tinggal bersama ibu dan orang dan keluarga dari papa,tapi setelah papa meninggal mereka harus terusir dari keluarga tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlambat
RomansaPerjalanan cinta memang tak selamanya berakhir indah tetaplah kuat menjalani hidup karena kebahagiaan yang sesungguhnya berasal dari diri sendiri