Semoga mama suka hadiah nya. gumam Kevin sebelum memasuki rumahnya.
" Sayang... syukurlah kalian sudah pulang. " sambut Marissa sambil tersenyum bahagia.
" Iya.. mama udah makan?" tanya Mila.
" Belum sayang,mama sengaja menunggu kalian. " jawab Marissa.
" Baiklah, tunggu sebentar." sahut Mila berjalan ke dapur untuk mengambil peralatan makan.
" Ma... aku minta maaf, tidak seharusnya hal ini terjadi, terima kasih telah merawat dan menjaga ku,ini hadiah untuk mu." ujar Kevin dengan mata berkaca-kaca.
" Anakku kembali, terima kasih, tuhan." sahut Marissa memeluk dan menciumi wajah putra dengan penuh kasih sayang.
" Syukurlah ayo kita makan." ucap Mila.
" Ya sayang." jawab mereka sambil tersenyum.
Suasana makan malam berubah mencekam setelah kedatangan tamu yang tak diundang yaitu Melly dan Lisa.
" Mau apa lagi kalian?" tanya Kevin sinis.
" Kami hanya ingin mengambil apa yang seharusnya." jawab Melly.
" Kau tidak hak apapun di rumah ini, hubungan mu dan suamiku adalah hubungan terlarang." sahut Marissa.
" Kau memang benar tapi Lisa masih punya hak sebagai mantan istri dari putramu." ujar Melly.
" Hak apalagi segala permintaan mu sudah aku berikan. " sahut Kevin.
" Iya kau benar tapi aku ingin rumah ini,apa kau tidak malu membiarkan istri barumu hidup dalam bayangan masa lalu atau jangan- jangan kau masih mencintaiku." goda Lisa.
" Jaga bicaramu, bagiku mencintaimu adalah sebuah kesalahan, malam ini juga kami akan pergi." jawab Kevin.
" Oke, silahkan bersiap tapi ingat jangan ambil satu barang pun dari rumah ini." sahut Melly.
Mendengar ucapan Melly membuat emosi Marissa memuncak ia bahkan berniat menamparnya.
" Tunggu ma , aku rasa mereka sengaja memancing emosi kita." ucap Mila.
" Heh... beraninya kau berkata buruk tentang kami siapa kamu." jawab Melly.
" Saya hanya seorang anak dan istri yang ingin melindungi martabat keluarganya." sahut Mila.
" Sayang cukup... tidak ada gunanya kita berdebat, ayo pergi." ujar Kevin sambil menggenggam tangan istrinya.
" Tapi barang-barang kita?" tanya Mila.
" Itu bukan milik kita lagi, lupakan saja." jawab Kevin tersenyum.
" Kita akan tinggal di mana?" sahut Marissa mulai terisak.
" Jangan menangis,kami bersamamu." ucap Kevin dan Mila memeluk sang mama.
" Terima kasih sayang." jawab Marissa kembali tersenyum.
Rumah ini mempunyai banyak kenangan dan kebahagiaan, bagaimana mungkin aku bisa. gumam Marissa dalam hati sambil berjalan menuju mobil Kevin.
" Mama ayo pergi, percayalah semua akan baik-baik saja."ucap Mila.
Sampai kapan masa lalu ini menganggu kehidupan ku rasanya aku tidak sanggup. gumam Kevin dalam hati
Kamu kuat sayang, aku di sini untukmu. gumam Mila seolah bisa mendengar suara hati sang suami.
20 menit kemudian, mobil berhenti
" Rumah siapa ini?" tanya Marissa.
" Rumah kita. " jawab Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlambat
عاطفيةPerjalanan cinta memang tak selamanya berakhir indah tetaplah kuat menjalani hidup karena kebahagiaan yang sesungguhnya berasal dari diri sendiri