" Mohon maaf pak,apa tidak sebaiknya masalah ini di bicarakan juga dengan ibu Mila?" tanya Indra.
" Tidak, saya yakin dia pasti akan menolak. " jawab Kevin.
" Kalau begitu saya minta waktu beberapa hari." sahut Indra.
" Baik saya tunggu sampai minggu depan." ujar Kevin.
" Terima kasih pak, ada hal lain?" tanya Indra.
" Tidak itu saja tolong pikirkan ini baik-baik." jawab Kevin.
" Semoga ini jalan terbaik maafkan aku sayang." gumam dalam hati.
Di sisi lain, Mila juga merasa gelisah.
" Sayang, kamu di mana?" tanya Mila melalui voice note
" Kok belum di baca ,apa dia sudah tidur. gumam Mila kesal lalu meletakkan ponselnya.
Keesokan harinya
Mila terbangun karena merasa mual,ia pun bergegas ke kamar mandi.
Kenapa mulai mual lagi, sayang ada apa , mommy menyayangimu. gumam Mila sambil mengusap perutnya.
" Kakak boleh aku masuk?" tanya Dilla.
" Iya, masuk saja." jawab Mila lirih.
" Kakak baik-baik saja?" sahut Dilla.
" Tidak, aku mual." jawab Mila kembali memuntahkan isi perutnya,
namun yang keluar hanya berupa air liur saja." Udah kak?" tanya Dilla.
" Iya, tolong bantu, aku sudah tidak kuat berdiri." jawab Mila pelan.
" Ya kak." sahut Dilla.
Beberapa saat kemudian, keduanya sampai di kamar.
" Terima kasih,maaf merepotkan." ucap Mila merasa bersalah.
" Tidak papa, aku menyayangimu." jawab Dilla memeluk sang kakak.
" Tolong ambilkan ponselku." ucap Mila.
" Ini kak." jawab Dilla sambil memberikan ponsel kakaknya.
Raut wajah Mila berubah senang, ketika melihat ada balasan voice note dari suaminya.
" Selamat pagi cantik, sampai ketemu di kantor." ucap Kevin.
" Pagi sayang, jawab Mila tersenyum.
" Mama di rumah?" tanya Mila.
" Sepertinya tidak." sahut Dilla.
" Syukurlah, ujar Mila lalu melakukan panggilan video call pada sang suami.
" Sayang." sapa Mila.
" Iya loh kok masih di kamar, kenapa?" tanya Kevin.
" Si dedek lagi manja, aku lemes banget." jawab Mila.
" Maaf sayang harusnya aku ada bersama mu." sahut Kevin.
" Sayang,daddy juga kangen, kuat ya, kita ketemu di kantor." ujar Kevin.
Ucapan Kevin seolah di dengar bayi mereka,Mila merasa kondisinya lebih baik lalu berjalan ke kamar mandi.
" Kakak mau kerja?" tanya Dilla.
" Iya, aku punya tanggung jawab di sana." jawab Mila.
" Oke deh semangat." sahut Dilla bergegas keluar dari kamar kakaknya.
Kekuatan cinta memang ajaib tapi sayang takdir tidak berkenan menyatukan mereka, bagaimana pun kehidupan kalian di masa depan semoga selalu bahagia. gumam Dilla dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlambat
RomancePerjalanan cinta memang tak selamanya berakhir indah tetaplah kuat menjalani hidup karena kebahagiaan yang sesungguhnya berasal dari diri sendiri