Part 30

142 17 0
                                    

" Tunggu, seperti ibu Mita merasa keberatan." sahut Kevin.

" Iya saya memang keberatan, sejak kecil kamu sudah hidup berkecukupan, jadi,untuk apa kamu meminta hak mu?" tanya Mita sinis.

"  Saya sengaja melakukan ini sebagai bentuk tanggung jawab pada keluarga." jawab Kevin.

" Mama cukup, dari awal kami berdua sudah menyetujuinya." sahut Mila.

Tapi sayang.... ucapan Mita terhenti ketika Mila berkata; " Hentikan perdebatan ini kalau tidak, aku akan kembali bersamanya."

" Tidak sayang, tolong jangan di lanjutkan, mama janji tidak akan mempermasalahkan hal ini." ucap Mita.

" Oke, kalau gitu berjabat tangan sebagai tanda bahwa masalah ini berakhir dan kita tetap menjadi keluarga." jawab Mila.

Mendengar ucapan Mila,Marissa  mengulurkan tangannya, tak lama kemudian Mita menjabat tangan Marissa lalu keduanya saling berpelukan.

" Syukurlah semua selesai dengan baik, saya juga ingin berpamitan,malam ini kami akan melakukan perjalanan ke London." ucap Kevin.

" Kenapa mendadak?" tanya Mila.

" Kamu ingat waktu itu Indra bilang proyek kita berhasil, kepergian kami adalah untuk mengurus proyek tersebut." jawab Kevin.

" Apa kalian akan kembali?" tanya Mila dengan mata berkaca-kaca.

" Aku tidak bisa berjanji biarlah waktu yang menjawab semuanya, jaga dirimu,Dilla kuliah yang rajin, kakak selalu mendoakan mu." jawab Kevin

" Terima kasih, semoga sukses dan bahagia selalu." sahut Dilla memeluk Kevin.

" Doa yang sama untukmu dan kak Mila." ujar Kevin tersenyum

Tapi kebahagiaan ku ada bersamamu sayang. gumam Mila dalam hati.

" Jangan sedih, kapanpun kau membutuhkan ku, aku siap mendengar keluh kesah mu." sahut Kevin seolah bisa mendengar suara hati Mila.

" Mama bisakah aku pergi bersama mereka?" tanya Kevin.

" Iya sayang pergilah nikmati kebersamaan kalian." jawab Marissa tersenyum.

"Mama..." sahut Mila sedikit merengek

" Iya pergilah." ujar Mita.

" Makasih." ucap Mila tersenyum bahagia sambil mencium kedua mama bergantian.

" Sama-sama, hati-hati." jawab keduanya bersamaan.

" Siap." sahut Kevin memeluk kedua saudarinya lalu berjalan keluar dari rumah.

"Kita mau kemana kak?" tanya Dilla.

" Pertama kita akan ke toko elektronik, kedua kita jalan- jalan ke pantai, setuju?" tanya Kevin.

" Setuju." sahut keduanya tersenyum bahagia.

" Semoga perjalanan ini akan  menjadi kenangan indah untukmu,I love you Mila." gumam Kevin dalam hati.

" Mila, setelah kepergian ku, kamu yang akan mengurus perusahaan jangan khawatir Indra siap membantu." ujar Kevin.

" Maaf tidak bisakah kamu yang membantu ku?" tanya Mila penuh harap.

" Tidak bisa, proyek ini sangat penting bagi perusahaan kita." jawab Kevin.

" Apa aku sudah tidak penting lagi untukmu?" tanya Mila.

" Bukan begitu, kamu tetap menjadi prioritas bagiku, saat ini jarak dan waktu memang memisahkan kita tapi hati dan jiwa ku selalu bersamamu." jelas Kevin

TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang