Part 40

123 18 4
                                    

" Aku tidak meminta hak ku, tapi berikan hak Dilla sepenuhnya." ujar Mila.

" Baik aku akan mengurus semuanya." jawab Kevin.

" Tunggu Mila jangan mengambil keputusan saat sedang emosi." sahut Mita.

" Aku baik-baik saja dan ini keputusan terakhir ku ." ujar Mila tegas

" Maaf mama tidak setuju." sahut Mita lagi.

" Aku tidak meminta pendapat mama tolong hargai keputusan ku,kita pulang permisi." ucap Mila bergegas membawa Mita pergi.

" Ada apa dengan mu?" tanya Mita.

" Aku baik-baik saja." jawab Mila tersenyum.

" Oh ya bagaimana hasil pertemuan mu dengan Martin?" sahut Mita.

" Berhenti membicarakan dia." jawab Mila sinis.

" Kenapa kamu belum bisa move on dari dia?" tanya Mita.

" Kita bicarakan nanti di rumah." jawab Mila tegas.

20 menit kemudian, mereka sampai di rumah.

" Jelaskan pada mama,apa maksud ucapan mu?" tanya Mita.

" Menurut ku inti dari semua masalah kita, adalah harta, aku tidak mau terlibat terlalu dalam, mengenai rencana pernikahan, tenang saja, aku tidak akan kembali pada Kevin." jelas Mila tegas.

" Lalu dengan siapa?" tanya Mita.

"  Nanti mama juga tahu,minta doanya agar semua berjalan lancar." jawab Mila tersenyum.

" Mama tidak akan membiarkan kamu, Membatalkan rencana mama." gumam  Mita lalu menghubungi seseorang

" Lakukan hari ini, jangan sampai gagal." ucap Mita.

" Siap." jawab seseorang.

" Rencana akan dilaksanakan hari ini bersiaplah." ujar Yanto

" Siap bos, saat kami sedang mengawasi target." jawab Dadang.

" Bagus, beritahu saya jika semua beres." sahut Yanto.

" Siap bos, jangan lupa transfer." ujar Dadang.

" Jangan khawatir lakukan saja tugas mu." jawab Yanto.

Di sisi lain, Kevin terlihat murung setelah mendengar ucapan Mila mengenai pernikahan.

" Sayang, kenapa  masih di sini, bukankah tadi pagi harusnya kamu terbang ke London?" tanya Marissa.

" Iya, jujur aku belum bisa meninggalkan Mila." jawab Kevin.

" Mama tahu perasaan mu, tapi ini sudah waktunya untuk move on." sahut Marissa.

" Belum, aku masih khawatir dengan kondisi Mila dan anakku." ujar Kevin.

" Sayang,Mila masih sangat mencintai mu,mama yakin dia pasti akan menjaga buah hati kalian." ucap Marissa berusaha menenangkan hati putranya.

" Aku percaya Mila  tapi bagaimana dengan calon suaminya,apa dia bisa menerima anakku?" tanya Kevin dengan mata berkaca-kaca.

" Sayang,Mila wanita yang baik,mama percaya tuhan pasti mempersatukan dia dengan orang baik." jawab Marissa.

" Untuk lebih memastikan, aku akan tetap di Indonesia sampai hari pernikahan Mila." ujar Kevin.

" Sayang coba pikirkan lagi,mama takut kamu akan semakin terluka." sahut Marissa.

" Tidak, aku sudah mantap demi kebahagiaan anakku." jawab Kevin.

TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang