" Aku tidak meminta hak ku, tapi berikan hak Dilla sepenuhnya." ujar Mila.
" Baik aku akan mengurus semuanya." jawab Kevin.
" Tunggu Mila jangan mengambil keputusan saat sedang emosi." sahut Mita.
" Aku baik-baik saja dan ini keputusan terakhir ku ." ujar Mila tegas
" Maaf mama tidak setuju." sahut Mita lagi.
" Aku tidak meminta pendapat mama tolong hargai keputusan ku,kita pulang permisi." ucap Mila bergegas membawa Mita pergi.
" Ada apa dengan mu?" tanya Mita.
" Aku baik-baik saja." jawab Mila tersenyum.
" Oh ya bagaimana hasil pertemuan mu dengan Martin?" sahut Mita.
" Berhenti membicarakan dia." jawab Mila sinis.
" Kenapa kamu belum bisa move on dari dia?" tanya Mita.
" Kita bicarakan nanti di rumah." jawab Mila tegas.
20 menit kemudian, mereka sampai di rumah.
" Jelaskan pada mama,apa maksud ucapan mu?" tanya Mita.
" Menurut ku inti dari semua masalah kita, adalah harta, aku tidak mau terlibat terlalu dalam, mengenai rencana pernikahan, tenang saja, aku tidak akan kembali pada Kevin." jelas Mila tegas.
" Lalu dengan siapa?" tanya Mita.
" Nanti mama juga tahu,minta doanya agar semua berjalan lancar." jawab Mila tersenyum.
" Mama tidak akan membiarkan kamu, Membatalkan rencana mama." gumam Mita lalu menghubungi seseorang
" Lakukan hari ini, jangan sampai gagal." ucap Mita.
" Siap." jawab seseorang.
" Rencana akan dilaksanakan hari ini bersiaplah." ujar Yanto
" Siap bos, saat kami sedang mengawasi target." jawab Dadang.
" Bagus, beritahu saya jika semua beres." sahut Yanto.
" Siap bos, jangan lupa transfer." ujar Dadang.
" Jangan khawatir lakukan saja tugas mu." jawab Yanto.
Di sisi lain, Kevin terlihat murung setelah mendengar ucapan Mila mengenai pernikahan.
" Sayang, kenapa masih di sini, bukankah tadi pagi harusnya kamu terbang ke London?" tanya Marissa.
" Iya, jujur aku belum bisa meninggalkan Mila." jawab Kevin.
" Mama tahu perasaan mu, tapi ini sudah waktunya untuk move on." sahut Marissa.
" Belum, aku masih khawatir dengan kondisi Mila dan anakku." ujar Kevin.
" Sayang,Mila masih sangat mencintai mu,mama yakin dia pasti akan menjaga buah hati kalian." ucap Marissa berusaha menenangkan hati putranya.
" Aku percaya Mila tapi bagaimana dengan calon suaminya,apa dia bisa menerima anakku?" tanya Kevin dengan mata berkaca-kaca.
" Sayang,Mila wanita yang baik,mama percaya tuhan pasti mempersatukan dia dengan orang baik." jawab Marissa.
" Untuk lebih memastikan, aku akan tetap di Indonesia sampai hari pernikahan Mila." ujar Kevin.
" Sayang coba pikirkan lagi,mama takut kamu akan semakin terluka." sahut Marissa.
" Tidak, aku sudah mantap demi kebahagiaan anakku." jawab Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlambat
RomancePerjalanan cinta memang tak selamanya berakhir indah tetaplah kuat menjalani hidup karena kebahagiaan yang sesungguhnya berasal dari diri sendiri