HAPPY READING
.
.
.
Malam ini geng zavior sudah bersiap untuk menuju tempat war dengan tangan kosong dan hanya memakai jaket kebanggan zavior yang ada tulisan ZAVIOR di sisi kanannya.Sesuai perkataan raka nggak ada yang bawa senjata tajam.
"ZAVIOR"
"SATU TERLUKA KALIAN TERANCAM"
Mereka pun berangkat dengan inti zavior yang memimpin. Banyak orang yang mengabadikan moment itu dan banyak juga yang rela berhenti untuk melihat anggota zavior lewat terutama raka sang ketua.
Sesampainya mereka disana bertepatan dengan itu geng roxter juga baru datang dengan dipimpin oleh ketuanya yaitu Dylan Alfahri.
Kedua geng tersebut pun udah turun dari motornya masing-masing. Raka sekarang sedang berhadapan dengan dylan mereka menatap tajam satu sama lain dengan aura permusuhan yang sangat kuat.
"Gimana udah siap kalah?" ujar dylan meledek.
"Gausah banyak bacot bisa?!" ujar raka dingin.
"Gue pastiin zavior akan tunduk dihadapan gue" Ujar dylan dengan tesenyum miring.
"Gaya lu bambang" ujar vero santai.
"Namanya dylan bukan bambang marpuah" gemas aland.
"Suka suka aing dong kenapa situ yang sewot".
"Nanti kalau di ngadu sama bonyoknya kalau lo udah ganti namanya jadi bambang mampus lu" ujar devan ikut-ikutan.
"Halah mana ada hoax itu hoax".
"Hoax your eyes!" ujar aland dan devan bersamaan.
"Wahh jodoh ni ngomongnya ampek barengan gitu" ujar vero menggoda sambil menaik turunkan alisnya.
Anggota zavior yang melihat mereka bertiga berdebat pun malu pingin deh rasanya masukin mereka ke kardus terus dijual di grosiran.
Bagaimana bisa mereka berdebat saat war begini kalau saat pencalonan presiden sih oke-oke aja lah ini gak ada unfaedahnya banget.
Raka yang melihatnya nya pun menghela nafas kasar kenapa dia mau berteman sama mereka bertiga, berdebat tapi tidak lihat kondisi apalagi salah satu dari mereka adalah kakak dari pacarnya, bisa gila dia kalau gini terus.
"Wahh ngajak gelud si vero, Dev" ujar aland dengan meregangkan otot-ototnya seolah akan mengeksekusi vero.
"Enaknya kita apain ya al nih anak konda" ujar devan dengan berpura-pura berpikir.
"Hmm jadiin rempeyek kayak nya enak tuh bisa dijual juga" usul aland dengan menatap vero.
"Ohh gitu yang namanya temen. Gue kira kita temen sehidup semati tapi apa kamu mau jadiin aku rempeyek bwangg" vero mendramatis.
"Tega kamu bwang sama dedek vero" lanjut vero.
Aland dan devan pun bergidik ngeri mendengar perkataan vero. Emang mintak diruqyah tu anak.
"Jijik anjir".
"Astagfirullah gini amat punya temen".
"Udah bacotnya?"tanya nathan datar.
Mereka bertiga pun seakan teringat kalau mereka sedang mau war bukan ajang adu bacot gini.
Mereka pun hanya menyengir dengan menggaruk tengkuknya. Malu anjerr.
"Banyak bacot lo semua" ujar dylan yang mulai jengah. Dia pun memutuskan memulai war ini. Bisa sampai subuh kalau dia tetep mendengarkan ocehan unfaedah ketiga inti zavior itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raka dan Tania (Completed)
Teen Fiction[DIHARAPKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] [Gak akan ada revisi setelah tamat] Judul awal : ZAVIOR'S Raka Adhitama smith: "Lo bisa nggak sih jadi cewek normal seharii aja,jangan buat gue darah tinggi teross"ucap raka ngegas. Sferinly Tania william: "Hee...