CHAPTER-50

1.9K 120 8
                                    

HAPPY READING
.
.
.
Oke gaes aku bakal skip satu tahun lagi. Biar chapter nya gak kebanyakan.

Satu tahun again!

Seorang gadis yang baru tiba di Bandara Internasional Jenderal Edward Lawrence Logan-Amerika langsung membuat nya menjadi pusat perhatian. Gadis itu berencana akan membuat surprise untuk tunangannya yang akan mendapatkan gelar sarjana.

Dengan sebuah koper biru muda dan outfit simpelnya Tania langsung berjalan mencari taksi untuk membawanya ke apartemen yang kamarnya bersebelahan dengan kamar Raka.

Tania harus mengistirahatkan tubuhnya dulu sebelum bertemu dengan tunangan nya karena jarak indo ke Amerika membuat badannya sedikit pegal karena duduk terus.

Sesampainya di pintu depan lobi apartemen, Tania langsung memakai topi dan kacamata supaya tidak dikenali Raka. Bisa hancur surprise nya kalau sampai Raka melihatnya.

"Wah gak bener nih" tanpa sengaja Tania melihat Raka yang sedang digoda oleh perempuan bule. Tapi Untungnya Raka hanya diam tidak merespon.

"Labrak aja kali ya" gumam Tania.

"Eh gak dong, bisa sia-sia gue Dateng kesini" ucap Tania pelan.

Setelah melihat Raka menaiki lift dan meninggalkan wanita bule yang sekarang marah-marah tidak jelas di depan pintu lift. Tania langsung berjalan ke arah lift dan berdiri disamping cewek bule itu.

Dengan songong nya Tania mengibaskan rambutnya ke wajah cewek bule itu. "Ups i'm sorry" Tania memasang wajah seolah-olah menyesal.

"use your eyes when walking lady!"

Tania yang tidak banyak omong langsung memasuki lift yang sudah terbuka dan menghiraukan ucapan si cewek bule.

Setelah pintu lift tertutup Tania langsung bergumam tidak jelas. "Ini emang Raka yang kegantengan apa Emang cewek bule disini ganjen-ganjen semua? Heran deh dulu gue sama Raka hampir putus juga gegara cewek bule. Terus apa lagi ini yaampun!"

"Cobaan banyak banget perasaan" Tania mengeluarkan semua unek-uneknya mumpung hanya dirinya sendiri di dalam lif.

Setelah pintu lift terbuka di lantai kamarnya, Tania tidak langsung keluar dari lift. Tapi dia menyembulkan kepalanya sedikit untuk melihat situasi setelah dirasa tidak ada tanda-tanda pintu kamar Raka akan terbuka dirinya langsung berjalan cepat mengambil kunci dan langsung membuka pintunya.

Tapi sayangnya itu tidak berjalan mulus sampai suara deheman seseorang membuatnya terkejut dan refleks membalikkan badannya.

"Kesini gak bilang-bilang hm?" Tanya Raka menaikkan alisnya sebelah.

"Nah kan ketahuan juga. Emang Abang laknat! Ngasih ide bukannya berhasil tapi malah gagal total" rutuk Tania di dalam hatinya. Kalau saja Abangnya tidak memberikan ide untuk menginap di apartemen yang sama dengan Raka maka situasinya gak akan begini. Mana kamarnya bersebelahan lagi kan kek merasa Fiks sih ini bakal hancur surprise nya.

"Kenapa diam aja?" Tanya raka seraya melipat tangannya di depan dada.

Karena Sudah ketahuan akhirnya Tania melepas topi dan kacamata hitamnya.

"Jangan marah-marah ih emangnya kamu gak kangen sama aku?" Sahut Tania memilin jari-jarinya.

"Nggak. ngapain kangen sama orang yang bilang nya mau rebahan di kasur seharian tau-tau nya udah di Amerika aja" Sindir Raka.

"Dasar gak nyadar diri. kamu dulu juga gak bilang kalau mau Dateng ke wisuda aku" balas Tania.

"Ya tapi kan aku gak bilang mau rebahan kayak kamu yang tau-tau nya udah di Amerika" ujar Raka tidak mau mengalah.

Raka dan Tania (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang