HAPPY READING
.
.
.
Setelah berakhirnya acara resepsi malam ini, kedua pasutri muda itu langsung masuk ke kamar mereka yang sudah didesain para orang tua. Dengan kelopak bunga membentuk love di tengah kasur, lilin yang mengeluarkan aroma yang menenangkan dan dua baju ganti, karena tidak mungkin mereka tidur menggunakan gaun dan tuxedo."Dasar mommy baju apaan nih, kaos aja lebih layak pakai daripada nih baju" gerutu tania sembari melihat baju yang dipegangnya.
"Itu namanya lingerie sayang, pakai aja nanti tinggal aku sobek" sahut Raka tersenyum misterius ke arah istrinya.
"Astagfirullah seketika otak ku traveling" rutuk tania mendengar ucapan Raka.
"Kita udah sah loh, jadi gak papa kalau aku minta hak aku dong"
"Hak apa? Hak asasi manusia" tania mencoba menghindar dari pertanyaan Raka.
"Gak usah sok polos gitu" sahut Raka memeluk pinggang istrinya.
"Ihh besok aja" tania berusaha lari dari dekapan Raka, karena seketika alarm berbahaya berbunyi di otaknya.
"Maunya sekarang" Raka sesekali mencium bibir tania.
"Besok kan masih ada resepsi, kalau aku lumpuh mendadak nanti gimana?"
"Tinggal cancel" jawab Raka santai.
"Gak mau pokoknya, kamu boleh ambil hak kamu besok habis selesai resepsi" final tania dengan tatapan garang nya.
"Yahh padahal udah seneng banget tadi" cemberut Raka.
"Besok habis resepsi aku janji" bujuk tania karena dia tau menolak suami berarti dia akan mendapat dosa, tapi kan besok masih ada resepsi jadi dia harus bisa membujuk suaminya itu.
"Ya udah, tapi aku minta 12 jam ya gak ada istirahat" akhirnya Raka setuju dengan ucapan istrinya.
"Auto pingsan dah kalau gitu caranya" gumam tania tanpa sadar raka sudah menggendong nya ala bridal style menuju kamar mandi, tidak lupa membawa baju ganti mereka.
"Sekarang kita mandi bareng aja dulu, itung-itung latihan biar besok pro bikin dedek bayi nya." Ujar Raka seperti tidak ada beban dalam menggendong tania, padahal tania memakai gaun yang tidak bisa dikatakan kecil.
"Seketika nyesel punya suami modelan kek raka. Siapa yang mau sama suami gue silahkan diambil, ikhlas lahir batin gue" batin tania frustasi.
Setelah sampai di kamar mandi Raka langsung menurunkan tania dan menutup kamar mandi dengan kuat hingga berbunyi suara gebrakan yang kuat.
Entahlah apa yang mereka lakukan selanjutnya hanya mereka dan tuhan yang tau, dan kita jangan kepo.
Matahari mulai muncul di ufuk timur membawa hari baru bagi beberapa orang, udara dingin masih melekat di pagi hari itu karena suasana yang memang sedikit mendung jadi mendukung untuk kita rebahan di kasur seharian.
Seperti pasutri muda itu mereka tidur dengan saling berpelukan seakan berbagai kehangatan untuk keduanya. Tania tidak jadi memakai lingerie karena dia beralasan akan masuk angin memakai kain setipis itu. Jadi dia sekarang memakai kaos suaminya sedangkan suaminya tidur Hanya memakai celana training panjang tanpa atasan. Yang membuat tania terkejut karena raka ternyata punya roti diperutnya.
"Enghh" lenguh tania mulai membuka matanya yang langsung disuguhkan pemandangan jakun Raka di hadapan matanya tepat. Membuat tania ingin memegang jakun yang menggodanya itu.
Tapi tania urung kan karena melihat jam yang tertempel di dinding menunjukkan pukul delapan pagi dan resepsi mereka diadakan satu jam lagi.
"Raka, bangun kita kesiangan" pekik tania seraya mengguncang tubuh raka sehingga selimut yang tadi menutupi semua badan raka tertarik ke bawah sehingga terlihat lah perut kotak-kotak itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/263838029-288-k444649.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Raka dan Tania (Completed)
Teen Fiction[DIHARAPKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] [Gak akan ada revisi setelah tamat] Judul awal : ZAVIOR'S Raka Adhitama smith: "Lo bisa nggak sih jadi cewek normal seharii aja,jangan buat gue darah tinggi teross"ucap raka ngegas. Sferinly Tania william: "Hee...