CHAPTER-22

2.2K 191 0
                                    

HAPPY READING
.
.
.
Malam hari mereka habiskan dengan acara api unggun dan barbeque an. Setelah mendirikan tenda tadi mereka langsung menyiapkan peralatan untuk malam ini.

Seperti sekarang yang cowok cowok sedang membuat api unggun dan ada yang menyiapkan karpet untuk alas duduk mereka nanti.

Yang cewek cewek mereka masih berada didalam tenda karena mau berganti pakaian karena dari tadi siang mereka belum berganti pakaian.

"Ada yang bisa kita bantu?" Ujar Tania tiba-tiba.

"Hah"kaget mereka semua.

Mereka terpana melihat penampilan yang cewek-cewek padahal mereka hanya memakai baju tidur tapi itu malah membuat mereka kelihatan imut.

Apalagi bajunya si fania Ama nindya membuat mereka ingin tertawa saking lucunya melihat pakaian mereka.

"Pffttt gemesin banget si calon pacar gue" ujar vero dengan mencubit pipi fania.

"Awshh sakit tau jangan dicubit!" Ujar fania.

"Tuh kalian lihat kan gue di bilang gemesin gitu kok" lanjutnya.

"Iyain aja biar bocil seneng!" Ujar Laura.

"Sumpah gue malu banget fania pake baju kayak gini! Ini semua salah Lo kenapa Lo tadi siram baju tidur gue tadi hah!" Ujar Nindya kesal.

"Apasih nind gak sengaja juga" ujar fania dengan polosnya.

"Ipisih nind gik singiji jigi" ujar Nindya menirukan ucapan fania tadi.

"Kenapa sih marah-marah? lucu banget sihh doi gue gemesin banget pake baju gini" ujar devan dengan mencolek dagu Nindya.

"Doi Mbah mu salto" ujar Nindya kesal.

"Dih nyesek tuh pasti belum jadian tapi udah ditolak" ejek vero.

"Diem Lo setan!".

Tania yang malas meladeni percekcokan teman-temannya pun lebih memilih menghampiri abangnya saja yang sedang memanggang daging.

"Bang sini biar gue aja yang panggang" ujar Tania.

"Nih sok atuh" ujar Aland.

"Hilih sok Sunda Lo bang".

"Terserah orang ganteng dong!".

"Ganteng kalau dilihat dari ujung Monas hiyak hiyak".

"Halah sirik ae Lo".

"Mana ada sirik orang gue udah cantik gini kok" ujar Tania dengan mengibaskan rambutnya.

"Awas itu kutu Lo kemana-kemana anjir!" Ujar aland.

"Bangsat".

"Heh mulutnya mintak dijahit emang".

"Hehe maap Abang aland jelek".

"Mana ad-" ucapan aland terpotong karena teriakan vero.

"Woyy itu dagingnya gosong anjir".

"Astagfirullah bang itu ngapa bisa gosong gitu" ujar Tania polos seolah-olah dirinya tidak tau apa-apa.

"Ini salah Lo oon ngajak ribut muluk dari tadi!" Ujar aland kesal.

"Udah woy gak jadi makan daging nanti kita kalau Lo berdua ribut muluk" ujar vero lagi.

"Lebayy tinggal panggang lagi yang baru apa susah nya sih ema-" ujar aland yang lagi-lagi terpotong saat ia ingin mengambil daging yang baru tapi dagingnya sudah abis.

"Apaa!" Ujar Raka datar yang baru datang dari membuat api unggun bersama Nathan.

"Ini salah pacar Lo yaa salah siapa dari tadi ngajak baku hantam" ujar aland.

Raka dan Tania (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang