CHAPTER-29

2K 161 4
                                    

HAPPY READING
.
.
.
Setelah kurang lebih dua Minggu mereka libur sekolah akhirnya hari ini mereka masuk sekolah. Tidak terasa Tania dkk sebentar lagi akan naik kelas 12 dan Raka dkk lulus dari sekolah.

Hari pertama tidak ada pelajaran alis KBM dilangsungkan mulai besok dan hari ini jamkos.

Seperti biasa Tania dkk dan Raka dkk sedang nongkrong bersama dikantin, sebenarnya raka dan Tania yang berada dikantin duluan, alasannya karena Raka ingin berduaan Dengan tania tapi sepertinya teman-temannya tidak bisa  meninggalkan mereka berdua walau cuman makan dikantin.

Katakanlah Raka sekarang bucin tapi itu emang faktanya.

"Raka lepas dong! Gak bisa makan ini" ujar Tania kesal, gimana gak kesel kalau dari tadi Raka menggenggam tangan nya sampai-sampai mengeluarkan keringat dan susah juga untuk Tania yang sedang memakan baksonya.

"Omegatt ternyata sekarang Raka bucin nya gak ketulungan kawan kawan" ujar vero lebay.

"Bacot, dasar jomblo" ujar Raka ketus.

"Mata Lo buta hah! ni disamping gue siapa kalau bukan pacar gue" tunjuk vero kearah fania dengan sombong.

"Halah gitu aja songong gue yang pacarnya Selena Gomez aja b aja tuh" bukan, bukan Raka yang menjawab tapi aland.

"Mana ada Selena Gomez mau sama Lo yang ada dia amit-amit ketemu lo, dia tau lo hidup aja kagak" ujar vero dengan mulutnya yang kayak boncabe level seratus. Pedes coy.

"Lo tuh yang amit-amit muka udah kayak bakwan gosong aja belagu Lo" ujar aland tidak mau kalah.

"Mana ada! Lo tuh udah item, dekil, ngeselin hidup pula kasihan malaikat Malik nyatet dosa lu" ejek vero.

"Ketauan nih kalau dulu pas SD molor Mulu bukan malaikat Malik Joko tapi Malaikat Ridwan" ujar aland dengan pedenya.

*Sekedar informasi aja disini aku gak mainin nama malaikat loh ya ini murni cuman bahan buat cerita aku*

"Sama aja" ujar temen-temen mereka berbarengan.

"Hah apa yang sama?" Tanya vero dan aland.

"Sama sama bego dan goblok" jawab mereka lagi bersamaan.

"Idih orang gue kembarannya Albert Einstein dibilang bego" ujar aland tidak terima.

"Hadeh pinter matematika aja kagak Lo pake bilang kembarannya Albert Einstein" ujar vero mulai memancing perdebatan.

"Udah woy debat Mulu Lo berdua pas disuruh lomba debat kemarin kagak mau tapi sekarang semangat banget" ujar devan menengahi.

"Beda situasi" ujar mereka berdua berbarengan.

"Apa yang beda?" Tanya devan memancing.

"Adalah itu" ujar mereka lagi.

"Itu apa" tanya devan tanpa menyerah.

"Ah udahlah gak tau" ujar mereka berbarengan terus dan itu membuat teman-teman mereka menahan tawa.

"Halah bilang aja gak bisa jawab, mana ngomongnya barengan lagi hahaha" ujar devan tidak bisa menahan tawanya, bayangkan saja wajah frustasi mereka saat menjawab pertanyaan devan, sangatlah tersiksa.

"Jodoh kali" ujar Nathan angkat bicara.

"Kita doakan semoga vero dan bang al langgeng sampai pelaminan" sambung Tania dengan kekehannya.

"Aminn" mereka pun mengamini.

"Dasar teman durjana Lo semua! Amit-amit ya ampun amit-amit" ujar aland dengan mengetuk-ngetukan tangan nya ke meja.

Raka dan Tania (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang