HAPPY READING
.
.
.
Kehamilan tania sudah memasuki bulan ke lima yang berarti empat bulan lagi bumil itu akan segera melahirkan, banyak tenaga yang sudah Raka keluarkan demi memenuhi ngidamnya si bumil yang kadang di luar nalar. Dan mereka juga tidak mengetahui jenis kelamin anak mereka karena supaya nanti menjadi kejutan untuk mereka saat si bocil lahir."Sayang" panggil tania dengan berjalan pelan ke arah suaminya yang sedang berkutat dengan laptopnya.
"Ngidam lagi?" Tanya Raka, karena sudah tau tabiat istrinya kalau sudah memanggil sayang pasti ada maunya. Mana pekerjaan kantor nya lagi numpuk lagi, tapi tenang demi si bocil Raka rela menunda pekerjaan nya.
"Suaminya siapa sih? Peka banget" girang tania dengan duduk di pangkuan suaminya, tania sekarang berada di kantor Raka karena laki-laki itu tidak mau meninggalkan istrinya di rumah tanpa pengawasan nya meskipun banyak bodyguard yang menjaga rumah nya tapi tetap saja dirinya khawatir.
"Bocil mau apa hm?" Tanya Raka dengan menunduk tepat di perut tania untuk mengelus perut itu yang sudah terlihat menonjol.
"Kok bocil sih! dibilang manggilnya tuh baby biar kek orang luar negeri" kesal bumil itu dengan bersedekap dada.
"Udah bagus-bagus bocil sayang, daripada boncel gak wah banget"
"Dih apalagi itu boncel, pokoknya manggil nya tuh harus baby pokoknya, titik gak ada tanda seru!" Sela Tania menatap tajam suaminya.
"Atau kamu gak aku bolehin jenguk baby lagi" lanjut Tania dengan segera akan turun dari pangkuan suaminya tapi malah suaminya itu mengeratkan pelukannya.
"Anak kamu kegencet astagfirullah Raka!" Teriak tania karena perutnya terasa kegencet tadi plus dirinya juga gak bisa nafas.
"Maaf maaf, lagian kamu ngancem nya gitu. Gimana kalau si boc-" sebelum Raka menyelesaikan ucapannya Langsung dihadiahi tatapan maut istrinya. "Ehem! Si baby maksud nya, kangen sama papi nya kek gimana?" Ralat Raka membuat tatapan bumil kembali seperti semula.
"Tinggal cari papi yang baru lah buat baby, yang lebih ganteng, lebih kaya, duda juga boleh atau gak sugar Daddy" ucap Tania dengan Wajah antusias nya.
"Aku kurung kamu di kamar seminggu mau?" Ancam Raka dengan tatapan datar nya membuat Tania merinding seketika dan cara satu-satunya membuat ucapan raka tidak menjadi kenyataan adalah si bocil.
"Baby katanya mau dicium sama papinya" pinta tania membuat raut wajah Raka tidak sedatar tadi.
"Mau dicium dimana?" Tanya Raka gemas dengan pipi istrinya yang bertambah chubby, membuat pipi itu akan bergoyang saat istrinya berbicara.
"Di pipi aja, terus kita cari makan" ucap Tania langsung mendapatkan ciuman plus gigitan dari Raka, bumil itu kesal sendiri saat suaminya malah mengigit pipinya bukan menciumnya.
"Mau makan apa hm? gofood aja ya" Raka sudah akan mengeluarkan handphonenya tapi langsung dihalangi oleh Tania.
"Hm, tapi baby nya mau spicy chicken" ucap tania dengan bibir cemberut nya.
"Oke, aku pesenin"
"Tapi makan nya di Thailand ya, siapa tau ketemu bright dan anak kita mirip sama dia" kata-kata itu yang terkadang membuat Raka spot jantung, yakali mereka makan ayam aja harus di Thailand. Dikira kek Jakarta ke Bandung kali ya.
Untung Raka sabar, untung Raka mencintai istri dan anaknya kalau tidak, pasti Raka tidak akan repot-repot menuruti ngidamnya si bumil meskipun nanti istrinya itu akan menangis selama dua jam kalau kemauannya tidak dituruti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raka dan Tania (Completed)
Teen Fiction[DIHARAPKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] [Gak akan ada revisi setelah tamat] Judul awal : ZAVIOR'S Raka Adhitama smith: "Lo bisa nggak sih jadi cewek normal seharii aja,jangan buat gue darah tinggi teross"ucap raka ngegas. Sferinly Tania william: "Hee...