CHAPTER-42

1.7K 141 17
                                    

HAPPY READING
.
.
.
"Nathan s-stop hiks s-sakit" jerit Manda karena sudah lelah dengan sikap Nathan yang selalu menggores tubuhnya, tidak satu dua kali Nathan main pisau dengannya tapi sudah berkali-kali.

"Siapa suruh jadi cewek ganjen!" Ujar Nathan dengan masih menggores tangan Manda, disana dia menulis sebuah kata 'mine' yang artinya Manda hanya miliknya.

"Aku capek hiks kamu siksa terus, kalau begini sikap kamu hiks mending kita putus aja!" Ucap Manda dengan menahan perih di tangan dan juga hatinya.

"BANGSAT! JAGA OMONGAN LO MANDA! LO ITU CUMAN MILIK GUE!" Bentak Nathan yang membuat Manda semakin takut dan kecewa disaat bersamaan.

Kalau ditanya Manda punya perasaan nggak sama Nathan? Jawabannya adalah iya, Manda sudah jatuh hati pada Nathan tapi dia bukan cewek bego yang ngeralain tubuhnya digores oleh orang yang dicintainya. Ada kalanya dia sudah lelah dengan hubungan tidak sehat ini tapi apa daya Manda menentang seorang Nathan yang mempunyai sikap seperti psychopat.

"Aku capek Nathan! kamu kira aku ini boneka yang kalau kamu sakitin, bentak dan caci maki gak ngerasain sakit? Aku ini manusia yang bisa ngerasain sakit dan kecewa, aku bertahan sama kamu karena aku kira kamu bakal berubah tapi kayaknya kamu malah semakin sering gores tubuh aku, bentak-bentak aku, kamu bilang aku murahan atau apalah itu, kamu kira aku gak sakit digituin?!" Manda mengeluarkan semua unek-uneknya. Dia sudah lelah.

"Aku cinta sama kamu Nathan hiks hiks, tapi dengan sikap kamu yang kayak gini itu buat aku ragu" tangis Manda kembali pecah tapi kali ini suara tangisnya membuat hati Nathan sakit.

Apa cara menunjukkan cintanya itu salah? apa dia sudah keterlaluan karena sudah menyakiti gadisnya?. Pikir Nathan.

"Aku minta maaf kalau cara aku salah, tapi satu yang harus kamu tau aku cinta kamu itu tulus dari hati aku, gak ada niatan buat aku sakitin kamu" ujar Nathan lembut dan mulai mengambil p3k di samping nakas dan mulai mengobati tangan gadisnya.

Sekarang posisinya kepala Manda menyender di bahu Nathan dengan tangannya yang mulai diobati.

Setelah mengobati tangan gadisnya Nathan membaringkan tubuh mereka kembali dikasur dan nathan langsung menyembunyikan wajahnya di leher gadisnya.

"Kalau kamu mau tahu kenapa aku bersikap kayak gini sama kamu, alasan yang pertama karena aku gak mau kamu tinggalin aku cukup mama aku yang ninggalin aku buat sama laki-laki yang lebih kaya dari papa" Manda terkejut dengan ucapan Nathan, namun dia memilih diam karena ingin mendengarkan lebih lanjut.

"Dulu waktu aku umur 10 tahun, perusahaan papa di ambang kebangkrutan, mama yang waktu itu bukannya sport papa malah lebih memilih mencari lelaki yang lebih kaya dari papa dan ninggalin aku sama papa berdua, aku udah cegah mama buat gak pergi sampai aku nangis-nangis tapi mama malah milih nggak peduli dan pergi sama selingkuhan nya" tidak terasa air mata Nathan keluar membasahi leher Manda.

"Kamu tahu aku dulunya itu anak nya ceria, banyak ngomong tapi setelah tahu mama selingkuh dan tega ninggalin aku sama papa disaat kita susah, disaat itulah aku trauma sama perempuan, tapi saat ketemu kamu entah Kenapa aku pingin banget jadiin kamu milik aku" ujar Nathan mengangkat wajahnya memperlihatkan wajah sembabnya.

"Aku tahu seharusnya aku nggak nyakitin kamu, tapi aku takut kalau kamu bakal ninggalin aku seperti mama yang ninggalin aku sama papa demi bersama laki-laki lain" perjelas Nathan dengan menatap lekat manik cokelat milik gadis nya.

"Aku nggak bakal ninggalin kamu, kalau kamu mau ubah sikap kamu" balas Manda lembut dengan tangan nya mengelus rahang Nathan.

Manda sekarang mengerti kenapa sikap Nathan seperti ini, itu karena pengaruh masa lalunya. Disaat anak seumuran Nathan bermain dengan teman sebayanya Nathan malah harus dihadapkan dengan mamanya yang meninggalkannya demi laki-laki lain.

Raka dan Tania (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang