CHAPTER-15

2.8K 210 6
                                    

HAPPY READING
.
.
.
Sekarang lebih tepatnya di arena balapan terdapat dua geng yang saling memberikan tatapan tajamnya siapa lagi kalau bukan geng zavior yang ditantang balapan sama geng roxter.

Tadi setelah menghantarkan tania pulang raka dapat chat dari nathan kalau dylan alias ketua roxter menantanganya untuk balapan.

Ini adalah balapan yang keskian kalinya tapi tetep pemenangnya selalu raka dan setelah balapan pasti ujung-ujungnya akan terjadi war itulah alasan raka malas meladeni geng roxter buang-buang waktu aja mending waktunya dibuat untuk berbuat kebaikan kan enak bisa dapat pahala lah ini dapat luka iya dapat pahala enggak.

Tapi demi nama baik zavior raka rela supaya geng yang selama ini di bawah kepemimpinannya tidak diinjak-injak oleh geng lain terutama geng roxter.

Balapan pun segera akan segera dimulai.
Satu..

Dua..

Tig...

Dor..

Suara yang menandakan kalau balapan dimulai. Sekarang yang memimpin balapan adalah dylan sedangkan posisi raka teringgal jauh dari dylan tapi itu tidak membuat raka khawatir akan kalah anggap saja supaya dylan bisa merasakan kebahagiaan diawal sebelum raka mengambil kebahagiaan itu.

Saat akan memasuki garis finish raka mulai menggas motor ninjanya dengan keceptan tinggi dan kalian pasti tahulah siapa pemenangnya.

Brum..Brumm

"Wehh mantap bos gue kira lo tadi bakal kalah" ujar vero dengan ber tos ala lelaki dengan raka.

"Seorang raka kalah! itu gakada di kamus hidup gue kali" ujar raka bercanda dan teman-temannya tau itu.

"Iyain aja biar seneng".

Saat geng zavior bercanda ria tiba tiba dylan dan anggotanya datang merusak suasana.

"See gue lagi yang menang jadi jangan sok-sok an ngajak balapan kalau ujung-ujungnya kalah! gak malu lo sama anggota lo?!" Tanya raka tersenyum miring.

"Anggap aja gue ngalah karena mau lihat lo seneng dulu baru nanti gue bakal buat geng gak berguna lo itu tunduk di hadapan roxter" ujar dylan dengan santai.

"Ohh..kalau zavior geng gak berguna.. roxter apa dong geng sampah atau lebih tepatnya sampah masyarakat" ujar raka santai.

"Dan ingat ya diotak kecil lo itu geng zavior gak bakal pernah tunduk sama geng sampah lo itu" ujar nathan datar.

"Anjir nathan sekali ngomong damage nya ngejleb sampai paru-paru" ujar vero berbisik ke devan.

"Bukan anjir tapi ngejleb kayak omongan netizen" ujar devan ikut-ikutan berbisik.

"Halah sama aja itu mah".

"Terserah lu dah yang waras ngalah".

"Lo kira gue gila apa".

"Situ ngerasa yaudah gue si B aja".

"Untung temen lo kalau bukan udah gue pites lo" batin vero sambil mengelus dada bersabar.

"Udah elah disekolah ngebacot di markas juga ngebacot disini pun lo sempet-sempetnya adu bacot" ujar aland yang sudah malas mendengar perbacotan mereka.

"Iri bilang bos! Papale pale pale" Ujar vero dan devan berbarengan.

"Lo ngomong sekali lagi gue lakban mulut lo berdua" ancam aland.

Mereka berdua pun memilih diam bukan karena ancaman aland tapi karena mendapat tatapan tajam dari ketua mereka raka.

"Cihh anak buah lo aja sukanya ngebacot itu laki apa perempuan?" Ejek dylan.

"Wahh mintak disleding nih anak" ujar devan tidak terima.

"Mending anak buah gua suka ngebacot dari pada lo sebagai ketuanya aja gak becus ngajak balapan malah dianya yang kalah sepatutnya lo yang jadi panutan mereka sebagai ketua"ejek raka balik.

"Bacot lo!!".

Bugh

Tinjuan mendarat di hidung raka yang membuat darah langsung keluar dari hidungnya. Anggota zavior yang melihat ketua mereka mengeluarkan darah pun langsung membalas roxter
Dan terjadilah war diantara kedua geng tersebut.

Raka sekarang berhadapan dengan dylan dia tidak menghiraukan hidungnya yang mengeluarkan darah.

Bugh
Bugh
Bugh

Tiga pukulan dia hadiahkan untuk dylan karena sudah membuat hidungnya terluka.

Bukan hanya dylan saja yang terkapar tapi semua anggota roxter sudah tumbang karena anggotanya.

Tapi tanpa disadari raka ternyata dylan masih belum sepenuhnya pingsan dia mengambil balok kayu yang ada di sampingnya dan mulai berdiri.

Bugh..

Itu bukan suara raka yang dihantam balok kayu oleh dylan tapi sebaliknya vero lah yang memukul dylan dengan tangan kosong dia melihat saat dylan mengambil kayu untuk memukul raka dari belakang.

Dylan pun seratus persen sudah pingsan karena pukulan vero yang lumayan keras.

"Thanks" ujar raka berterima kasih ke vero.

"Yoii bos sebagai ucapan terima kasih entar lo traktir gue yak" cengir vero.

"Ye..ini nih devinisi ada udang dibalik bakwan" cibir aland.

"Lo semua bisa pesen apapun, nanti gue yang bakal bayar sebagai perayaan kalau kita menang war" ujar raka.

"Yess makan-makan" girang vero.

"Urusan makan-makan aja lo langsung gercep" cibir devan ikut-ikutan.

"Halah sok-sok an ngatain gue kalau urusan makan gercep lah elu emang gak nyadar diri mat?!" Ledek vero ke devan.

"Siapa yang lo panggil mat lo kira nama gue mamat apa" sewot devan.

"Bagus tau nama mamat itu nama lokal daripada devan nama luar itu" elak vero.

"Halah alesan ae lo!" Ujar devan dan berlari menyusul teman-temannya yang langsung cabut ke markas meningglkan vero.

"HEH KOK GUE DITINGGALIN SIH ANJER" teriak vero dan langsung lari menyusul teman-temannya.

☆☆☆
.
.
.
Jangan lupa vote and comentnya:)

Raka dan Tania (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang