CHAPTER-45

1.7K 121 9
                                    

HAPPY READING
.
.
.

•Oke gaes aku ralat jadi di chapter ini gak bakal ada scene meweknya.

Malam ini Raka akan menjemput Tania dirumahnya karena seperti yang di ucapakan tadi siang akan ada acara barbequan di rumahnya dan mungkin bisa disebut acara perpisahan.

Raka akan menjelaskan tentang kepergiannya ke Amerika yang tinggal menghitung hari ke Tania. Dia tidak mau gadisnya sedih karena kepergiannya nanti.

Sesaat sesampainya Raka di rumah gadisnya bertepatan dengan itu Tania juga membuka pintu rumahnya. Mereka bertatapan selama beberapa detik sampai Tania memutuskan kontak mata diantara mereka.

"Kenapa?" Tanya Tania dengan wajah datarnya.

"Aku mau ajak kamu kerumah aku" beritahu Raka.

"Ada acara?" Tanya Tania lagi dengan mendongakkan kepalanya melihat bintang dan bulan yang menghiasi langit malam.

"Acara kecil-kecilan cuman barbequan dan mungkin acara perpisahan" ujar Raka dengan melanjutkan ucapan terakhirnya didalam hatinya.

"Entah kenapa aku ngerasa ini bakal jadi pertemuan terakhir kita" balas Tania yang sudah duduk di lantai depan rumahnya.

"Kalau semisal itu bener gimana?" Tanya Raka dengan menahan rasa ngilu di hatinya.

"Aku pernah denger orang bilang kalau ada pertemuan pasti ada perpisahan" Tania tidak bisa membohongi hatinya yang memang sudah sangat mencintai Raka. Apalagi status mereka yang sudah ada ditahap tunangan.

"Aku cuman mau kamu percaya sama aku Tania. Aku bakal pergi tapi itu cuman sebentar, satu yang harus kamu tahu kemana pun aku pergi, tempat pulang aku tetep kamu" ujar Raka menggenggam tangan Tania.

"Gausah bullshit! Omongan laki-laki emang gak bisa dipercaya! Kalau mau pergi sana pergi"

"Sayang" panggil raka berusaha membujuk Tania.

"Aku bakal kuliah ke Amerika. Tapi bukan aku yang mau tapi papa yang suruh, i'm promise bakal jadi orang sukses dan bisa beli mahar buat nikahan kita" lanjut Raka dengan senyum tengil nya. Tania adalah orang kedua setelah keluarganya yang bisa melihat sisi lain dirinya selain sikapnya yang dingin dan datar.

"Berarti bener, acara yang diadain dirumah kamu itu acara perpisahan?" Tanya Tania lagi dan dibalas anggukan dari Raka.

"Jangan nakal disana, jangan lirik-lirik cewek bule, jangan macem-macem pokoknya. Kalau nggak....habis kamu sama aku" ujar Tania dengan bibir sedikit di majukan dan tangan yang berkacak pinggang. Jangan lupakan ekspresi marahnya yang kelihatan imut.

"Gemes banget sih pengen banting kamu di kasur deh"

"Raka mesum nya udah overload ya" kesal Tania dengan mencubit telapak tangan Raka yang masih digenggaman nya.p

"Emang kapan perginya?" Tanya Tania yang masih sibuk membandingkan tangannya dengan tangan Raka.

"Lusa" jawab Raka dengan disertai kekehan kecil saat melihat Tania menggerutu melihat tangannya yang terlihat lebih kecil saat dibandingkan dengan tangan Raka.

"Oh" balasnya singkat.

"Aku kira bakal ada acara nangis-nangisan kayak difilm yang sering mama tonton"

"Dikira dunia sinetron kali pake nangis-nangis an segala. Kamu kira aku bakal galau kalau kamu pergi? Terus sampai ngurung dikamar sampai gak makan? Oh tentu tidak" ucapnya yang terdengar menyebalkan ditelinga Raka.

"Karena motto aku itu kalau gak makan ya mati" lanjutnya.

"Bener sih. ya tapi kan.."

"Syutt..aku mau ganti baju katanya dirumah kamu ada acara, masa tuan rumahnya masih disini" jari telunjuk Tania berada didepan bibir Raka pertanda dilarang ngomong. Setelah itu Tania langsung ngacir masuk kerumahnya untuk berganti baju.

Raka dan Tania (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang