CHAPTER-33

1.8K 135 3
                                    

HAPPY READING
.
.
.

"Kalian siapa?" Tanya vero dengan suara yang melemah.

Deg.

"L-lo gak inget kita?" Tanya aland hati-hati dan dibalas gelengan kepala oleh Vero.

"Mampus gue kerjain Lo pada" batin seseorang tertawa jahat.

"M-minum" pinta Vero dan langsung diambil kan fania.

"Berapa lama gue koma?" Tanya vero setelah melepas alat bantu nafas nya.

"Sebulan" balas Raka singkat dan dibalas anggukan singkat dari Vero.

"Kalian siapa gue? atau kalian orang yang jahatin gue lagi" Tanya vero beruntun.

"Jahat nenek Lo kayang" ketus aland.

"Kita-kita nih temen-temen Lo dan ini orang tua lo" lanjut aland.

"Oh" balas Vero.

"Nih anak lama-lama ngelunjak ya gue dah ngomong panjang lebar cuman dibales oh, pingin deh nyentil ginjal nya" ujar aland berkacak pinggang.

"Dasar baperan" celetuk Vero dan dibalas delikan dari aland.

"Lo beneran amnesia?" Tanya Raka.

"Lo lihat muka gue ada gue bohong?" Tanya vero.

"Ada" balas mereka polos.

"Sikap Lo gak nunjukin Lo amnesia tuh, yang gue lihat di tv kalau orang amnesia tuh langsung bilang gini gue siapa, ini dimana, semalem sama siapa, gitu" ujar Tania nyeleneh.

"Dasar korban sinetron" ujar Mereka serempak.

"Perasaan dokter gak bilang dia amnesia deh" ujar aland berbisik ke devan.

"Nah iya curiga gue Ama si Joko" balas devan dengan berbisik.

Mereka pun diam beberapa saat sampai Vero membuka suaranya lagi.

"semua bangsat" ujar vero tiba-tiba.

"Heh!" Kaget mereka yang ada disana.

"Bercanda" ujar vero dan membuat yang lainnya bernafas lega.

"Semua baik"

"Emang!" Ujar mereka serempak.

"Nggak juga"

"Terserah Lo dah" ujar mereka lagi.

"Gua benci inget mantan gua, bentar"

"Anjim nggak-nggak" mereka menahan tangan mereka supaya tidak khilaf menjitak kepala vero.

"Mendingan gua nongki ketempat kopi nyalain WiFi stalkingin doi berharap gue jadi jodohnya" ujar vero sedikit bernyanyi.

"Kayaknya si Joko mesti dibawa kerumah sakit jiwa deh" usul aland dan diangguki semuanya.

"Mana masih muda" ujar papanya vero dengan memasang wajah sok sedih.

"Kasian anak kita pah masih muda udah gila" sambung mamanya vero dengan pura-pura menangis. Padahal mah air mata nya aja kagak keluar.

"Mama jangan gitu dong masa anak sendiri dibilang gila sih! Gini-gini Vero kan limited edition" bangga vero melupakan kalau dia kan pura-pura amnesia.

"OOH CERITANYA PURA-PURA AMNESIA NIH" ujar aland dengan meninggikan suaranya.

"Ehm Lo siapa ya? Kok kayak penjual rujak pinggir rumah gue" tanya vero dengan muka polosnya, lebih tepatnya di polos-polosin.

"Hahaha bisa ae Lo jok, akhh" ujar devan diakhiri ringisan karena tertawa terlalu kencang, itu membuat perut nya sedikit kram akibat tusukan itu.

Raka dan Tania (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang