CHAPTER-41

1.7K 132 10
                                    

HAPPY ENDING
.
.
.
Saat Nathan dan Manda keluar dari cafe tiba-tiba tidak sengaja seseorang menyenggol bahu Manda dan Nathan dengan sigap memeluk pinggang gadisnya.

"E-eh sorry" ujar orang itu, dan saat Manda melihat siapa orang yang menabraknya ternyata dia adalah. "Damian?" Kaget Manda dan refleks memeluk orang itu.

"Manda?! Ini Lo? Sumpah lama banget nggak ketemu" ujar Damian membalas pelukan Manda.

"Gue kangen tau!" Cemberut Manda masih di pelukan Damian.

"Lo kira gue gak kangen gitu?! Gue kangen banget anjir" heboh Damian.

Tanpa mereka sadari tangan Nathan sudah mengepal erat sampai buku jari-jarinya memutih, dengan wajahnya yang mengeras menandakan kalau cowok itu sangat marah.

Bugh

Tanpa basa-basi Nathan langsung meninju orang yang dipeluk gadisnya, dan menyeret Manda dengan kasar tanpa menghiraukan ringisan cewek itu.

Damian yang melihatnya pun hanya melongo, apa salah dirinya sampai kena tinju kayak gini?.

Setelah mereka berdua masuk mobil Manda, Nathan langsung menancap gas dengan kecepatan dia atas rata-rata, masalah motornya biar anak buahnya yang mengurus karena prioritas nya sekarang adalah menghukum gadisnya yang mulai nakal.

Sepanjang perjalanan Manda hanya bisa menutup matanya dengan tangannya memegang erat seat belt, dia berdoa semoga mereka sampai dengan selamat dan Nathan tidak memberikan nya hukuman.

"Turun!" Perintah Nathan saat mereka sampai di basemen sebuah apartemen mewah, dengan tangan yang masih gemetar Manda langsung membuka pintu mobilnya, dan Nathan langsung menggendong nya ala bridal style, menuju apartemen miliknya.

Dengan kasar Nathan langsung menjatuhkan tubuh Manda pada kasur king size milik lelaki itu, dan langsung menindih badan mungil Manda dengan kedua tangannya sebagai penyangga di sisi kanan dan kirinya.

"Siapa laki-laki itu? Selingkuhan?" Tanya Nathan dengan wajahnya yang masih mengeras.

"B-bukan dia itu cuman sep-" ucapan Manda terpotong karena Nathan yang tiba-tiba mengecup pipinya.

"Gausah dijelasin! Kamu mulai nakal ya? Keluar gak ngomong atau telpon aku!" Hardik Nathan mulai membuka dasi yang mencekik lehernya.

"M-maaf hiks"

"Gausah nangis nanti cantiknya ilang loh, aku mulai aja ya hukumannya" bisik Nathan dengan mendekatkan mulutnya dengan telinga Manda.

"M-maaf gak diulang lagi hiks" air mata Manda tidak bisa berhenti keluar, andai. andai dia nggak nolongin Nathan saat pria itu terluka pasti kejadiannya gak kayak gini dan pastinya dia bisa menjalani hidupnya dengan normal, bukan penuh kekangan kayak gini.

"Aku maafin setelah kamu dapat hukuman mu baby" bisik Nathan dan menjatuhkan kepalanya pada leher jenjang Manda, menghirup aroma tubuh Manda yang menjadi candu seorang Nathan yaitu wangi vanila.

Sebelah tangan kanan Nathan merogoh saku celana jeans nya dan mengeluarkan benda yang akan dia gunakan untuk menghukum gadisnya. Pisau, Nathan mengeluarkan sebuah pisau kecil tapi tajam.

Raka dan Tania (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang