CHAPTER-43

1.8K 126 12
                                    

HAPPY READING
.
.
.
Pagi ini didepan gerbang sekolah bina bangsa inti ZAVIOR udah nangkring disana menggoda para ciwi-ciwi yang memasuki gerbang. Lebih tepatnya cuma si Vero.

"Cantik banget sih neng, sini sama Abang" sahut Vero dengan bersiul menggoda. Membuat perempuan yang digoda Vero jadi salting.

"Inget pacar jok!" Timpal devan.

"Tenang, mumpung ayang beb gue lagi nggak ada disini gue bisa jadi pakboy sebentar" jawab Vero Santai.

"Hallo fan, nih tunangan Lo lagi godain cewek di depan gerbang nih" ujar Aland dengan menempelkan handphone nya didekat telinga nya seolah-olah sedang menelpon fania.

"Heh anjir" umpat vero dan langsung merebut handphone aland.

"Tapi bohong" ngakak aland melihat raut panik Vero.

"Bangsat!" Kesal Vero.

Tiba-tiba ada dua orang perempuan yang berjalan ke arah inti ZAVIOR dengan baju pres body dan dandanan nya yang kayak tante-tante mau kondangan.

"Hai kak Raka" sapa adik kelas yang dandanan nya kek cabe-cabean.

"Hm?" Balas Raka dengan masih fokus dengan handphone ditangannya membalas chat dari gadisnya.

"Aku boleh minta nomor hp kakak?" ujar perempuan yang bernama Kiara, dengan suara yang sengaja di manja-manja in.

"Nggak!" Ketus Raka dan langsung pergi menuju kelasnya.

"Hai kak Nathan" sapa yang satunya bernama gina

Nathan hanya menaikkan sebelah alisnya tanda bertanya kenapa.

"Aku bawain sarapan buat kak Nathan, itu aku sendiri yang masak loh" ujar gina dengan menyerahkan sebuah bekal makan dan jangan lupa tatapan menggoda nya.

Sebelum Nathan membuka suaranya, tiba-tiba dia mendengar ada yang memanggil namanya.

"Nathan" panggil Manda dengan berjalan kearah inti ZAVIOR minus Raka.

"Kangen" bukan, bukan Manda yang berbicara itu tapi Nathan si kutub es, yang membuat teman-temannya terkejut karena mendengar suara manja seorang Nathan.

"Sumpah gue kayak pingin serangan jantung" ujar vero lebay dengan memegang dadanya.

"Jangan gini ih, malu tau" ujar Manda mencoba melepaskan pelukan Nathan dan sekarang mereka menjadi perhatian semua murid SMA bina bangsa.

"Kak" panggil gina karena kesal melihat adegan Bucin dihadapan nya.

"Kenapa ya?" Tanya Manda karena baru menyadari adanya dua cabe-cabean disini.

"Aku bawain bekal buat kak Nathan, pasti kakak belum makan kan" sahut gina dengan mencoba mendekati Nathan.

Tapi dengan tidak peduli nya Nathan malah menarik Manda menjauh dari gerbang menuju rooftop sekolah.

"Gue saranin jangan coba-coba deketin Raka sama Nathan entar ujung-ujungnya sakit hati Lo pada" ujar vero memberitahu.

"Nih mending ama si Mamat, udah jomblo, ganteng tapi masih ganteng an gue, kaya, terus apa lagi yah" lanjut vero seolah sedang mempromosikan devan.

"Mana mau gue sama tante-tante, mending gue nembak Nindya sekarang" ujar devan dengan tampang jijiknya dan langsung pergi ke Kelas nya.

"Udah Lo urus aja tuh adik kelas, gue mau ketemu sama Laura" ujar aland tanpa beban dan pergi meninggalkan Vero sendiri an.

"Kak Vero" panggil Kiara dan guna dengan tatapan nakal nya.

"Yaallah tolong selamatkan hamba dari dua kuntilanak ini yaallah" batin Vero karena takut dengan dua perempuan dihadapan nya.

Raka dan Tania (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang