CHAPTER-20

2.7K 204 1
                                    

HAPPY READING
.
.
.
Hari ini adalah hari terakhir murid SMA BINA BANGSA melakukan ujian semester dan juga besok mereka mulai libur semester kurang lebih 2 mingguan.

Sudah sebulan juga hubungan raka dan tania terjalin tapi belum ada kata putus yang keluar dari mulut dua sejoli itu. Malah mereka berdua kadang-kadang terlihat mesra.

"Yeayy akhirnya besok liburan" ujar fania sambil melompat-lompat bak anak kecil yang dibelikan mainan.

"Alay lo kayak gak pernah pergi liburan aja".

"S S F D" ujar fania.

"Apaan tuh?" Tanya laura dan nindya.

"Suka Suka Fania Dong" jawab fania dengan dibarengi kekehanya.

"Anjrit".

"Gini amat punya temen otaknya cuma 2GB".

"Udah-udah mending kita nyari barang-barang buat camping besok, gimana?".

"Gasslah skuy" balas laura.

Baru saja tania ingin masuk kedalam mobil warna pink nya tapi sebuah tangan malah menariknya sehingga dia menabrak dada bidang orang itu.

Saat tania mendongak untuk melihat siapa yang sudah menariknya tadi. Di kira tali tambang apa main tarik aja tangan orang.

"Pulang sama gue!" Ujar raka seperti sebuah perintah.

"Lo gak lihat gue bawa si pingky" ujar tania dengan menunjuk mobil warna pinknya.

Pingky adalah nama yang diberikan tania untuk mobilnya itu karena sekarang tania sangat suka dengan mobilnya sampai tidak ingat kalau dulu dia ngebet ingin dibelikan sepeda motor.

"Biar di bawa aland".

"Beneran bang?" Tanya tania ke aland dan dibalas anggukan oleh aland.

"Okee kalau lo bawa si pingky pulang yang pertama pingky gak boleh kena goresan sedikitpun, kedua pingky gaboleh kena debu secuil pun, yang ketiga nanti kalau bawa si pingky pelan-pelan aja jangan ngebut-ngebut takutnya bannya si pingky nanti lepas" ujar tania panjang lebar dan semua yang mendengarnya pun ternganga termasuk aland.

"Buset dahh mana ada bannya lepas kalau kita bawanya ngebut!" Bantah aland.

"Ngeri sih ini" ujar vero menepuk pundak aland saat mendengar penuturan tania tadi.

"Pokoknya lo harus taatin aturan itu kalau nggak..siap-siap aja nanti daging lo gue jadiin pergedel" ancam tania.

"Nanti bagi-bagi ya tan pergedel nyaa" ujar devan.

"Psychopat lo! Makan daging orang!" Ujar aland kesal.

"Iya emang napa? Masalah?" Ujar devan memasang wajah serius.

"HAH?".

"Canda elah canda" ujar devan cengengesan.

"Gue kira beneran anjir".

"Yaampun terkejut dedek bang".

"Alay!".

"Yo wes lah sak karepmu" ujar aland dengan logat jawanya
(Iyaa deh terserah lo).

"Tapi kan gue sama temen-temen mau ke mall dulu beli perlengkapan buat camping" ujar tania kembali ke topik awal.

"Biar yang lainnya aja yang cari, lo ikut gue aja".

"Kemana sih?".

"Rumah".

"Wihh mau ketemu camer nih" goda vero.

Raka dan Tania (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang