CHAPTER-34

1.9K 141 0
                                    

HAPPY READING
.
.
.
Setelah pulang dari rumah sakit, Tania langsung dibawa Raka ke apartemen miliknya.

"Lo ngapain culik gue ke apartemen Lo sih?!" Seru Tania kesal.

Gimana gak kesel coba Tania udah berencana akan rebahan dengan menonton Drakor dengan ditemani banyak cemilan, behh nikmat mana yang kau dusta kan.

Tapi pupus sudah harapan nya saat Raka membawanya ke apartemen laki-laki itu, kalau bukan handphone sama uang Tania ketinggalan pasti dia udah berada diatas kasur nya yang nyaman.

Mana Abang nya tadi bilang ada urusan lagi jadikan dia gak bisa nebeng.

"Mana ada gue culik pacar sendiri" ujar Raka tanpa rasa bersalah.

"Lo tau gak? gue tuh udah punya rencana rebahan di kasur empuk gue dan seenak jidatnya Lo bawa gue kemari"

"Oh" balas Raka singkat.

"Minta di santet emang nih orang" gumam Tania geram.

"Gue laper bikinin makanan gih!" Suruh Raka tanpa membalas gumaman gadisnya.

"Lo kira gue babu Lo hah!"

"Bukan, Lo pacar gue" jawab Raka dengan memberikan senyuman yang paling manis, gula aja kalah manis wkwk.

"Bikin Li picir gi, Halah bacot" ujar Tania menye-menye, meskipun jantung udah dag dig dug kayak mau copot lihat senyuman yang baru pertama kali dilihat nya.

"Udah sana bikinin atau Lo yang gue makan" ancam Raka dengan memasang wajah serius.

"Kanibal Lo" ejek Tania.

"Gak peduli! sana masakin atau Lo gue kurung sampai besok!"

"Iya iya tuan saya akan buatin makanannya buat tuan" ujar Tania dengan memberikan senyuman paksa.

"Nah gitu dong, Yaudah ayok gue anterin ke dapur nya" ajak Raka.

Saat Tania dan raka sampai di dapur Tania langsung membuka Kulkas untuk melihat ada bahan apa saja yang bisa dia masak, saat pintu kulkas terbuka Tania dibuat terkejut karena tidak ada apa-apa didalam nya satu bahan pun gak ada, nih orang baru beli kulkas kek nya gak ada apa-apa disana bersih, kinclong.

Dia melihat Raka yang anteng duduk dengan memainkan ponselnya seolah dia nggak tau apa-apa.

"Raka" panggil Tania dengan dibuat selembut mungkin.

"Kenapa hm?" Tanyanya.

"Lo suruh gue masak kan?" Tanya Tania dengan mencoba sabar.

"Iyaa" jawab nya polos.

"Bahan-bahannya gak ada dodol! Lo mau gue masak angin hah, Kulkas kok kayak wajah gue kinclong gak ada apa-apanya!" Ujar Tania kesal dengan berkacak pinggang.

"Emang iya?" Tanya Raka dengan berjalan menuju kearah kulkas untuk melihat nya.

"Lahiya kan emang nih kulkas baru beli, jadi gue belum sempet isi" ujar Raka santai.

"Darah tinggi gue lama-lama! Terus apa yang harus gue masak"

"Kita ke supermarket aja ayok" ajak Raka, mungkin lebih tepatnya memaksa Tania karena Raka langsung menarik tangannya menuju basemen.

Sesampainya mereka disana Raka langsung berjalan ke arah rak yang berisi Snack dan Tania berjalan ke arah rak yang berisi sayur-sayuran dan daging.

"Udah selesai milihnya?" Tanya Raka sesudah memilih Snack.

"Belum, Lo suka daging sapi apa daging ayam?" Tanya Tania menatap daging Yang ada didepannya.

"Beli dua-duanya aja"

Raka dan Tania (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang