Shayna mendengus dari tempatnya ketika melihat siapa saja yang ada di depan pintu masuk rumah. Menunggu mobil Alvin berhenti dan pengendaranya keluar.
Alvin dan Shayna ketauan. Tidak bisa kabur lagi karena ia melihat banyak sekali cengiran menggoda dan mengejek terpasang di wajah mereka.
"Tch, ada-ada aja pake nyambut gini," gerutu Shayna tak percaya.
Berbeda dengan Shayna yang menggerutu. Alvin hanya diam. Tidak mengeluarkan respon apapun. Juga raut wajah apapun. Bahkan Alvin keluar dengan santainya. Seperti tidak ada beban.
Melihat Alvin yang seperti itu, mau tak mau Shayna juga harus ikut. Hey, tidak mungkin ia berdiam terus di dalam mobil ini kan?
"Kencan pertama, kah?" goda Shonya pada adiknya. "Ke mana kencannya? Gimana Alvin si kaku macem kawat beha ini?" tambah Reinhard lagi.
"Aduh duh, mukanya bersemu banget sih adik kecil." Joel dan Noel ikut meramaikan.
Selepas kepergian Alvin yang mengejar Shayna, seluruh orang bingung Alvin tak kunjung kembali. Begitu juga Shayna. Ibu Shayna mengatakan terakhir melihat Shayna dan Alvin di taman depan sedang berbicara. Lebih tepatnya Alvin ingin membicarakan sesuatu.
Dan mereka semua tersenyum curiga mendengar penuturan Ibu Shayna. Lalu sekarang mereka sengaja menunggu kapan si calon manten ini akan kembali pulang.
Joel merangkul pundak Shayna. "Rencana masa depan kalian udah mateng banget dong tadi diomongin?" tanya Joel pada Shayna.
"Biasa aja. Kok lo kepo banget sih semua? Kayak ga pernah kencan."
Balasan Shayna membuat Alvin sedikit merasa geli hingga sudut bibirnya melengkung menimbulkan senyuman samar. Sejauh ini Shayna termasuk gadis menyenangkan walaupun terlalu frontal untuk ukuran Alvin.
~~~
"HAH?!" Kezia menganga tak percaya setelah mendengar pengakuan Shayna.
Teman perkuliahan yang juga teman baik Shayna sejak SMP dan merangkap sebagai teman skripsi satu tempat magang Shayna ini terkejut ketika mendapati kabar jika Shayna akan menikah dalam tiga bulan.
Baru saja mereka tidak bertemu dua hari dan saat ia bermain di rumah Shayna, sebuah berita mengejutkan hinggap padanya. "Jangan bercanda Na!" hardik Kezia.
"Liat gue Kez! Liat! Apa gue ada ketawa-ketawa bercanda kayak biasa?" tanya Shayna yang sama frustasinya. "Coba liat mana foto calon suami lo," pinta Kezia.
Shayna menggelengkan kepalanya. "Gue ga punya. Ketemu lagi aja baru kemaren setelah 10 tahun ga ketemu. Bahkan gue gatau nama panjangnya. Gue cuma tau nama depannya dan gue baru tau kalo gue mau nikah itu dua hari yang lalu. Terus kemaren gue baru tau kalo nikahnya bakal tiga bulan lagi."
Ia melempar biji dart dari tangannya ke papan dart di dinding. Menghasilkan biji itu menusuk tepat di tengah papan. Shayna kesal. Tapi tidak bisa berbuat apa-apa.
"Astaga. Kok dadakan sih? Orang biasanya kalo perjodohan tuh udah dikenalin dari lama. PDKT dulu," cecar Kezia tak percaya.
Kezia melirik Shayna yang sibuk membidik papan dart dengan anak-anak dart di tangannya. "Gatau deh. Gue juga pusing," ungkap Shayna.
Seperti biasa selepas pulang magang, Kezia akan beristirahat di rumah Shayna sejenak. Karena ia menumpang pulang dan pergi ke tempat magang. Tapi untuk seminggu kedepan Kezia menginap di rumah Shayna karena ayah dan ibunya yang pergi keluar kota serta rumahnya kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coba Dulu Shay! [COMPLETED]
RomancePertemuan pertama mereka adalah lelucon terbesar bagi Shayna. Setelah dipaksa menikah cepat oleh kedua orangtuanya, kini Shayna menjadi guyonan seluruh anggota keluarga besarnya. Tidak hanya Shayna namun pihak pria juga merasakan hal yang sama. Shay...