EPILOGUE

36.4K 2K 131
                                    

Empat tahun kemudian
12 Juni


Alvin menatap Shayna yang masih terlelap di depannya. Sudah hampir 7 jam paska operasi caesarnya selesai.

Dengkuran halus Shayna terdengar. Matanya juga masih terpejam. Istrinya yang kuat. Shayna baru saja melahirkan ketiga anak mereka.

Setelah tiga tahun menunda program buah hati mereka hingga Shayna bisa membangun karir serta mendapatkan gelar magisternya, Shayna dan Alvin dikarunia tiga orang bayi sekaligus.

Mereka mendapatkan tiga putra yang menggemaskan.

Permasalahan besar hari itu selesai dan kehidupan Shayna dan Alvin berjalan sangat baik. Seperti perkataan Reinhard, Alvin mendapatkan promosi menjadi kepala divisi. Bahkan ia melewati tingkat manager dan kini digadang-gadang akan menjadi salah satu eksekutif perusahaan hijau raksasa itu.

Lalu Shayna mendapatkan pekerjaan di salah satu perusahaan minyak asal Inggris. Karena kinerjanya yang baik, pihak perusahaan memberikan beasiswa penuh bagi Shayna untuk melanjutkan studinya di universitas impian Shayna.

Wageningen, Belanda.

Mereka menjalani kehidupan pernikahan jarak jauh untuk waktu satu setengah tahun. Terkadang Alvin mengunjungi Shayna di sana. Dan setelah selesai, Shayna kembali lagi ke Indonesia.

Tak lama setelah kembali dari studi magisternya, ia mengandung untuk pertama kalinya. Senangnya bukan kepalang.

Karena Alvin sudah menahan keinginannya untuk memiliki momongan hanya agar Shayna bisa mengejar mimpi-mimpinya. Lalu dokter mengatakan jika mereka akan mendapatkan tiga bayi mungil yang lucu. 

Kehamilan Shayna juga tidaklah mudah. Banyak hal yang harus dikhawatirkan karena ia membawa sekaligus tiga nyawa lain di dalam tubuhnya.

Awalnya dokter pesimis melihat salah satu dari janin itu karena dapat membahayakan ibunya serta kedua saudaranya. Tapi baik Alvin maupun Shayna tidak ingin membuangnya hanya untuk menyelamatkan salah satu dari mereka.


Dia bakal jadi anak yang kuat nanti. Dia pasti ga akan nyerah gitu aja.


Itu kata Shayna pada dokter kandungannya. Kehamilan kembar tiga juga terasa sangat berat bagi Shayna.

Di bulan kelima, pernah Alvin mendapati Shayna yang menangis tiba-tiba di depan pintu rumah mereka. Ia memegang perutnya sambil sesunggukan.

Ternyata karena rasa tidak nyaman dan sesak di dadanya. Penderitaan Shayna jauh lebih menyakitkan ketimbang kehamilan pada umumnya. Tapi ia sebisa mungkin tidak mengeluh dan terus melakukan yang terbaik untuk ketiga calon buah hatinya.

Jika diingat-ingat, padahal Alvin dan Shayna tidak mengikuti program bayi kembar. Namun malah mendapatkan tiga bayi menggemaskan sekarang.

"Eeugghh.." erang Shayna kecil.

Tubuhnya masih setengah kebas, sisa bius masih cukup besar pada diri Shayna. Ketika membuka mata yang Shayna lihat adalah Alvin. Versi buramnya. Karena ia tidak memakai kacamata.

"Mereka di mana? Apa baik-baik aja?" tanya Shayna dengan suara paraunya.

"Mereka baik-baik aja kok. Lagi di ruang bayi. Nanti kalo kamu udah bisa ke kursi roda, kita liat mereka ya?" ujar Alvin.

Tiga bayi itu sangatlah mungil. Efek kembar tiga membuat mereka tidak bisa besar sebagaimana bayi pada umumnya. Berat yang paling besar hanya 2 kg dan berat paling kecilnya 1,7 kg.

Coba Dulu Shay! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang