Part 44

25.2K 1.6K 54
                                    

Keadaan ruang tamu kediaman Billy dan Shannon semakin kacau. Kehadiran Reinhard beserta Alvin dan pria tak dikenal itu mengundang banyak reaksi.

Yang pasti ada raut tak suka pada wajah Billy melihat kedatangan Alvin. Menantu yang dulu ia senangi. Lalu wajah kaget dari Bimo, Susi dan juga Dinda.

Juga senyum dan rasa rindu melihat Shayna. Alvin tersenyum melihat Shayna dari kejauhan. Rasanya ia ingin berlari menghampiri dan Shayna lalu memeluk istrinya erat.

Begitupula Shayna. Tapi ada baiknya mereka menyelesaikan semua permasalahan ini dulu sebelum ia bisa kembali mendekap kecintaannya itu.

"Bagaimana jika Reinhard yang mulai bercerita?" Suara Reinhard terdengar memenuhi ruang tamu itu.

Wah ini semakin menarik. Fikir Shonya dalam diam menonton semua sajian yang ada di depannya.

"Apa-apaan Reinhard?! Jangan ikut campur kamu!" hardik Bimo pada Reinhard.

"Ayolah, aku datang untuk bersenang-senang," balas Reinhard tak mau kalah.

"Oh aku juga membawa satu teman baru di sini. Mau aku yang perkenalkan atau Dinda yang mengenalkan? Mungkin lebih baik Tante Susi atau Om Bimo. Dia ini anak teman baik kalian kan?" tanya Reinhard pada Bimo dan Susi serta Dinda.

Diam. Tidak ada yang menjawab pertanyaan milik Reinhard. "Bisa juga aku sebut dia ayah dari kandungan Dinda. Benar?" tanya Reinhard lagi.

"A-apa?" tanya Shayna berbalik tak percaya. Tidak hanya Shayna namun semua.

Wajah mereka semua terlihat seperti orang bodoh bagi Reinhard tapi menyenangkan untuk dipandang.

"Jangan bicara macam-macam! Ini pasti bualan kamu kan Alvin?!  Kamu tidak mau bertanggungjawab atas Dinda kan?!" senggak Bimo lagi.

Alvin tersenyum sembari maju melangkah. Ia memberikan amplop cokelat itu ke tangan Billy. Berharap ayah mertuanya itu mau melihat isinya.

"Bukan Alvin yang menjelaskan. Tapi isi amplop itu," ujar Alvin.

Billy membuka amplop cokelat di tangannya. Terdapat beberapa foto yang diambil dari CCTV serta tanggal yang tertera di sana. Tanggal yang tertera bertuliskan  waktu setelah pernikahan Alvin.

"Tapi waktu itu Bimo bilang usia kandungan Dinda 6 minggu." Billy mulai mencocokkan waktunya.

Tanggal ini tidak cocok dengan 6 minggu karena 6 minggu dari waktu mereka mengetahui kejadian itu adalah minggu pernikahan Alvin dan Shayna.

"Apa sudah ada USG dari dokternya, om?" tanya Reinhard disambut gelengan dari Billy.

Mereka tak pernah terfikirkan bukti akurat dari dokter itu. Hanya sebatas percaya dengan omongan 6 minggu yang terucap dari bibir Bimo.

"Wah Tante Susi pasti harus bergerak cepat ya? Apalagi pas tau peninggalan Om Marli jumlahnya sangat besar. Untuk menutupi hutang kalian pastilah sangat mudah," celetuk Reinhard lagi.

"Hutang?" tanya Billy bingung.

Kehadiran Reinhard serta Alvin dan pria asing itu saja sudah cukup membuat Billy bingung. Lalu kepalanya yang pusing melihat semua ini. Dan sekarang untuk menutupi hutang? Semua terasa aneh bagi Billy.

"Jangan sembarangan ngomong kamu, Reinhard!" ancam Bimo pada Reinhard.

"Satu lagi. Mendiang papa tinggalin sesuatu buat saya. Di sini ada tulisan kenapa papa nyimpan semua hartanya dan baru bisa di klaim setelah saya menikah dengan Shayna juga kenapa Shayna yang dipilih dari semua wanita yang ada."

Coba Dulu Shay! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang