"Kak, mandinya cepetan! Mama sama papa udah dateng tau!" omel Shayna sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi.
Sebulan lebih menikahi Alvin, Shayna belajar banyak hal mengenai Alvin. Termasuk waktu mandinya yang sangat lama.
Pria itu bisa menghabiskan waktu setengah jam hingga satu jam di kamar mandi. Apalagi jika sudah pagi hari sebelum berangkat ke kantor. Shayna berulangkali harus menggedor-gedor pintu kamar mandi mengingatkan Alvin.
"Sabar, Na. Masih cukuran," jawab Alvin dari dalam.
Shayna bersedekap tangannya kesal. Ini sudah 45 menit sejak Alvin masuk kamar mandi. Dan pria itu baru cukuran? Yang benar saja.
Akhirnya Shayna kembali masuk ke dalam kamar. Ia menyiapkan baju untuk Alvin. Berharap jika suaminya itu tidak berlama-lama saat memakai baju nanti.
Ketika Shayna sibuk memilih baju, pintu kamar terbuka. Alvin masih menggunakan handuk yang terlilit di pinggangnya.
"Ih ga malu! Tamunya udah dateng masih basah-basah jalan dari kamar mandi ke kamar," omel Shayna.
Kamar Alvin tidak memiliki kamar mandi dalam. Bagi Shayna yang sedari kecil memiliki kamar mandi pribadi membuatnya tak nyaman jika harus keluar dari kamar mandi melewati ruangan lain menuju kamar dengan balutan handuk seperti Alvin.
Semenjak pindah, Shayna selalu memakai pakaiannya di dalam kamar mandi. Bukan seperti Alvin. "Ya kan selagi yang bawah ketutup gapapa Na."
"Ini baju sama celananya. Pake ya." Shayna sudah meletakkan kemeja kotak-kotak flanel berwarna navy juga celana kargo selutut milik Alvin. "Siap ibu boss."
"Gue tunggu di luar kak."
Alvin baru saja selesai berberes dan saat ia keluar dari kamar, ia sudah menemukan semua orang sibuk duduk dan bercengkrama di ruang tengah.
Inggit dan Shannon sibuk menyiapkan makanan mereka di dapur. Ibu mertuanya itu membawa puding cokelat kesukaan Shayna dan Alvin. Juga beberapa jenis puding lainnya.
Brian yang sibuk bermain dengan Nicho. Lalu Shayna yang bermanjaan dengan ayahnya sambil terus digoda oleh Shonya dan Joshua.
"Wah ini nih, menantu papa udah dateng." Ungkap ayah Shayna. "Cie ileh, udah punya menantu sekarang." Shonya mengejek ayahnya itu.
"Yah tahun depan juga nambah satu," balas ayah Shonya memberikan kode untuk Shonya yang akan menikah di tahun depan.
"Gimana kemarin kak? Bulan madunya? Bajo seru banget kan?! Shayna gamau cerita-cerita tau kak sama gue," celetuk Shonya pada Alvin.
"Boro-boro sama lo, gue yang tinggal seatap aja kagak diceritain," timpal Joshua lagi.
Shayna menggeram mengeluarkan wajah jengkelnya. Membuat Alvin tersenyum geli. Ia senang melihat wajah jengkel Shayna. Terasa lucu bagi Alvin.
"Urusan dapur orang! Jangan kepo lo semua ya," balas Shayna.
"Kalo gitu berarti seru nih kemarin. Papa udah bisa dong gendong cucu papa bentar lagi?" goda ayahnya pada Shayna dan juga Alvin.
Rasanya tidak akan ada orang yang membela Shayna di ruangan ini karena mereka semua sekarang sibuk menggoda si pengantin baru.
"Ayo kita mau tiup lilin dulu." Inggit dan Shannon keluar dari dapur sambil membawakan dua buah kue. Satu dengan lilin angka 13 di atasnya dan satu lagi angka 30.
Ah selamat juga gue dari siksa api neraka. Desah Shayna dalam diam.
Kedua kue ulang tahun yang berbeda kini berjejer di meja ruang tamu. Tentu saja dengan kedua orang yang berulang tahun di depannya. Nyanyian lagu selamat ulang tahun juga terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coba Dulu Shay! [COMPLETED]
RomancePertemuan pertama mereka adalah lelucon terbesar bagi Shayna. Setelah dipaksa menikah cepat oleh kedua orangtuanya, kini Shayna menjadi guyonan seluruh anggota keluarga besarnya. Tidak hanya Shayna namun pihak pria juga merasakan hal yang sama. Shay...