15| Anomali

36 10 79
                                    

Perasaan yang sebelumnya tidak pernah aku rasakan, karena hatiku yang selalu ikut beranomali.


***

Kembali Baruna menatap dalam raut wajah Angkasa, tersenyum kecut melihat tingkahnya pada Friska.

“Apa elo patah hati sama gue?” tanya Angkasa to the poin. Friska mengangguk cepat, mengembungkan pipi menatap Angkasa dengan puppy eyes andalannya.

Angkasa menghela napas resah, ia tidak suka melihat gadis memasang wajah melas seperti yang Friska lakukan. Jemari tebal pria itu mengusap pelan pucuk kepala Friska, berhasil membuat gadis itu sedikit tersentak.

“Jangan patah hati ya, kalau emang elo jodoh gue, gue sendiri yang bakal dateng dan ngasih warna di hidup elo,” ucap Angkasa pelan.

Rona merah langsung menjalar dalam wajah Friska, gadis itu sudah hilang akhal, napasnya sudah memburu detak jantungnya berdetak begitu kencang. Sentuhan lembut Angkasa berhasil membuat dirinya gugup.

“Tapi kayanya enggak mungkin elo jodoh gue,” sambung Angkasa dengan santainya.

Deffan dan Carel menahan tawa, namun tidak bisa, tawa kencang mereka langusng menyeruak memenuhi gendang telinga Friska.

Friska berdecak.

“Ih udah diajak terbang tinggi-tinggi dijatuhin tanpa perasut, yang kakak lakuin itu jahat,” cetus Friska hiperbolis.

Gadis itu sampai menyipitkan mata melihat tingkah tengil Angksa dan ketiga temannya.

“Sumpah elo gak cocok niru Cinta, jatohnya lebay!” cebik Baruna semakin sewot. Friska menoleh awalnya ia ingin mengatakan sumpah serpahnya namun tidak jadi melihat wajah galak Baruna niatnya jadi urung. Pria itu memang tidak bisa santai.

Jemari tebal Angkasa kembali menarik buku itu, menarikan pena, menulis pesan terakhir untuk Friska. Tak sampai dua menit pria itu langsung mengembalikan buku itu menyuruh Friska membaca sesuatu yang baru saja ia tulis.

“Baca! Pahami! Resapi! Praktekan!” perintah Angkasa penuh penekanan. Frisaka menatap dalam tulisan Angkasa hatinya sedikit tersentuh, baru kali ini ia putus cinta namun rasanya begitu menyenangkan, maksudnya rasa sakit itu tidak terasa begitu nyata.

------

Meski semua orang membenci lo setidaknya, elo tetap mencintai diri lo sendiri.

Jangan samapai elo ngerubah diri lo, untuk bisa di cintai oleh orang lain. Elo enggak perlu cantik, elo hanya perlu menjadi diri lo sendiri, karena lo unik dengan cara lo sendiri. Semua orang akan tua, semua orang akan jelek, tapi kalau cinta lo tulus itu gak akan berubah.

Jangan pernah elo merasa sedih apa lagi terpuruk karena putus dari gue. Gue gak suka liat mantan gue sedih cuma karena putus dari gue. Elo punya senyum yang manis, dan mungkin ada orang lain yang bisa ikut tersenyum hanya liat senyum lo.

Cari pacar yang lebih baik dari gue!

Pesen gue cuma tiga:
BELAJAR YANG BENER DAN JANGAN MIKIR PACARAN!!
PACARAN BOLEH TAPI JANGAN LO JADIIN PRIORITAS!!
BANGGAIN ORTU LU, MEREKA NUNGGU ELO SUKSES!!

Happy Sunset Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang