SATU

200 6 0
                                    

Karya pertama ku, maaf typo masih bertebaran ya.

Gumawooo~

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Agustu 2018, Jakarta. Indonesia.

Maya tampak masih fokus kearah monitor PC dihadapannya. Terdengar sesekali helaan berat nafas Maya. Tak lama muncul ketukan dari pintu ruangan kerjanya disusul dengan bunyi 'beep' suara tanda pintu tersebut telah berhasil dibuka. Maya sudah tau siapa pelakunya. Hanya wanita cantik bernama Devi lah yang dapat melakukan hal itu. Manager yang telah bekerja dengannya jauh sebelum Maya terkenal itu memang telah dipercaya untuk diberikan akses bebas masuk keruangan kerja Maya. Devi tampak memberikan amplop kearah Maya dan kemudian duduk tepat dihadapan meja kerja Maya.

"itu apa, mba?", tanya maya sambil menyerengitkan dahinya.

"pake nanya lagi. kamu udah bikin mba kerepotan banget minggu ini demi dapatin itu kalo kamu lupa". Jawab Devi sedikit sinis.

"apaan sih? Tugas maya kan emang buat ngerepotin mba kalo mba juga lupa". Jawab maya santai sambil merai amplop tersebut untuk melihat isinya.

"apalagi kalo bukan tiket opening ceremony Asian Games. Lagian kamu aneh deh, ditawarin buat ngisi acara itu kemarin nolak, ditawarin sama doi juga nolak. Malah nyuruh mba buat yang beli. Susah banget tau dapatin itu." Jelas Devi.

"oh tiket ini, thank you mba. Tapi Maya ga jadi pengen datang buat nonton kesana." Ucap maya yang kemudia membuat dagu devi seakan jatuh kelantai kehabisan kata.

"hehehe, biasa aja dong mba. Kalo mba mau nonton kesana nih pake aja. Ajak siapa kek bebas deh. Maya ga minat lagi" ucap maya kemudian.

"may kamu bener-bener deh yaaaaaa". ucap devi yang masih tidak percaya.

"iya mba beneran, maya ga jadi pengen datang. Tim badminton ga ikutan ternyata di opening ini. Jadi ngapain aku kesana. Ga syeruu. Mending aku nonton dari TV aja". Jawab maya.

Maya memang menginginkan tiket itu untuk menonton rangkaian acara pembukaan yang sudah digadang-gadangkan akan memukau dunia itu. Namun alasan lainnya yang tidak kalah penting juga adalah untuk bisa melihat sang pujaan hati dalam parade atlit tim Indonesia.

Yap. Maya saat ini sedang menjalin hubungan percintaan dengan salah satu atlit badminton Indonesia, Revin Sanjaya. Hubungan yang telah berjalan lebih dari satu tahun itu memang tidak banyak diketahui oleh media. Bahkan fans Maya pun tidak ada yang mengetahui hubungan mereka. Maya dan Revin memang tidak berniat untuk merahasiakan hubungan mereka, karena seperti hubungan percintaan pada umumnya, mereka tetap melakukan kegiatan seperti normalnya pasangan. Pergi nonton ke bioskop misalnya, turut hadir di bangku penonton ketika Revin sedang bertanding, dan terkadang beberapa kali mereka memposting kebersamaan mereka ke sosial media seperti Instagram, walaupun bisa dikatakan sangat jarang.

Maya lebih memilih membangun komunikasi yang baik ketika sedang bersama, ngobrol ini dan itu, karena pekerjaan mereka masing-masing membuat kedua insan itu sangat jarang untuk bisa bertemu. Kemajuan teknologi masa kini memang sangat membantu kelangsungan hubungan mereka.

Pendekataan revin yang hampir setahun sebelum akhirnya menerima pernyataan cinta Revin pun membuat Maya menaruh kepercayaan penuh pada kekasihnya itu. Sejauh ini masalah utama dari hubungan mereka hanyalah rindu.

"nih tiketnya maya serahin ke mba lagi. sebagai gantinya, mba cariin maya tiket final beregu nya badminton ya. Masih beberapa hari lagi kok, pasti ga susah dapatnya. Fighting!". Ucap maya dengan cengiran tanpa rasa bersalahnya.

"ogah! Mending kamu minta aja langsung ke yang punya hajat". Tolak Devi sinis.

"yakali aku minta langsung ke Pak Jokowi, mba". Jawab maya sambil kembali melihat ke layar PC nya melanjutkan pekerjaannya.

"ke Revin may. Revin. Kenapa jadi Pak Jokowi dah. Ga usah ngerepotin mba lagi deh soal tiket-tiket gini. Pusing tauk ngehadapin kelakuan calo." Jawab Devi kesal.

"biar entar mba yang atur ke Revin deh. Ribet banget kamu kebanyakan nolaknya". Sambung Devi.

"hmm, terserah mba deh. Maya Cuma ga mau ganggu fokus dan istirahat revin mba buat urusan begini-begini. Revin pengen banget juara di ajang ini Mba." Jelas Maya yang dibalas anggukan setuju oleh devi.

"btw, kamu yakin ga mau tiket ini? Mba belinya sekalian yang buat closing ceremony, loh. Dengar-dengar pengisi acara penutupnya boy group dari Korea". Sambung devi.

Maya pun seketika menghentikan kegiatannya. Kemudian menatap devi lama.

"please bukan mereka, please". ucap Maya dalam hati.

"Suju May, Suju. Santai. Sama siapa gitu deh, satu group lagi mba lupa. tapi bukan mereka kok. Tenang. Siwon emang ga ngabarin dia mau ke Indo?". Jawab Devi seakan tau tatapan dari Maya tadi.

"ga tau aku belom ada liat hp aku yang itu. Yaaaaa kalo juga beneran mereka juga gapap sih, mba" jawab maya santai seolah tidak ingin devi tau perasaannya saat ini.

"halah kamu mah kebanyakan gaya. Tahun lalu yang jelas-jelas mereka disini aja kamu ga berani nyamperin". Lanjut devi tidak mau kalah.

"ga bisa, Mba. Bukan ga berani ya, tolong bedain". Jawab maya.

"iya deh iya percaya deh guweeeek". Ucap devi yang kemudian mengalihkan perhatian ke HP nya.

Maya memang terlihat fokus ke laya PC di depannya. Tapi pikirannya seakan terbang jauh ber-mil-mil dari indonesia.

"Oppa, apa kamu masih mengingatku?". Tanya Maya dalam hati.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hope you like my story, yeoreobuuuuun. (07/04/2021)

With love,

mnda

lovelifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang