Segalanya berjalan lancar bagi Maya dan Revin pasca kedatangan orangtua maya waktu itu. Satu hal yang tidak disangka maya adalah orang tua nya bisa menerima revin dengan baik. Bahkan Papinya sangat menyukai mengobrol bersama revin mengenai banyak hal, terutama badminton. selama 3 hari di Indonesia Papi maya sampai meminta revin menginap dirumahnya. Setelahnya bahkan keduanya masih saling mengabari melalui aplikasi chat. Tentu saja hal itu membuat hati revin senang karena diterima oleh keluarga kekasihnya.
Keduanya tidak lagi menghiraukan segala komentar miring tentang keduanya. Bahkan revin mengatakan kalau Oma sudah tidak lagi menyinggung soal hubungan mereka.
Hari ini maya berencana menonton pertandingan revin di istora senayan jakarta untuk ajang Indonesia Open 2019. Revin dan Marcus berhasil lolos ke final dan akan melawan saudara mereka sendiri yaitu Ahsan dan Hendra. Laga All Indonesian Final akan berulang lagi di istora hari ini.
Revin memang hanya menginginkan maya menonton dirinya ketika di final saja. Bahkan disetiap pertandingan yang dia ikuti. Entah apa alasannya. jadilah sekarang maya sudah duduk di tribun istora bersama dengan keluarga dari marcus, ahsan, dan juga hendra. Terdapat juga beberapa atlit indonesia yang lain yang akan mendukung rekannya, dan juga coach heri dan coach aryo yang memang tidak boleh mendampingi anak didiknya kalau sedang bertanding sesama negara.
Seperti biasa, dari awal kehadiran maya ke istora hari itu menjadi perbincangan ramai para penonton dan fans badminton, maya berjalan dengan santai nya untuk menemui deri seperti biasa dan dibawa deri ke area lounge pemain . devi tidak bisa menemaninya hari itu karena masih ada pekerjaan di OST yang harus diselesaikannya. Maya pun akhirnya janjian dengan agnes untuk bertemu disana. Maya sengaja datang ketika pertandingan partai ketiga baru akan berlangsung, untuk menghindari kemacetan.
Laga final men's double hari itu akan berada pada partai ke 4, ditutup dengan partai terakhir yaitu final women's double yang mana indonesia memiliki satu perwakilan disana, yaitu Greys dan Apri. Maya bahkan sudah berjanji dengan Greys akan tetap diistora untuk menonton Greys hari itu.
Maya seperti biasa duduk disebelah agnes yang hari itu ditemani dengan orang tua marcus, dan juga anak pertama mereka, Junior, yang sedang lucu-lucunya. Ditambah dengan khusus final hari itu junior memakai pakaian yang sama dengan jersey marcus, namun tentu saja versi baby. Sungguh menggemaskan pikir maya.
Sudah diprediksi bahwa podium penyerahan hadiah nanti akan diramaikan lagi oleh krucils-krucils, anak dari Ahsan dan Hendra, kali ini ditambah dengan Anak Marcus. Revin sendiri pasti akan menjadi bahan meme di sosial media hari ini karena dirinya sendiri yang masih single dipodium nanti. Revin sempat bercanda mengatakan kepada maya kalau dia akan meminjam anak dari hendra yang bungsu untuk menemaninya.
"selesai ini nanti makan bareng yuk", ucap titin, istri dari Ahsan.
"boleh aja mba, tapi maya rencananya nonton sampai akhir, soalnya udah janji sama kak greys", jawab maya.
"oh iya greys main di partai akhir yo. yaudah selesai greys main aja kita cus ya", kali ini sansan, istri hendra yang menanggapi dengan logat khas medoknya.
Maya dan agnes pun mengangguk saja. Mereka memang tampak lebih akrab sekarang, bahkan mereka memiliki group chat di whatsapp, sekedar untuk mengobrol, mengupdate berita tentang badminton, dan untuk janjian bertemu.
Pertandingan pun berlangsung seru antar kedua pasangan itu. Revin dan Marcus kembali memenangi laga itu dan keluar sebagai juara. Momen pemberian medali pun sesuai prediksi, sangat rami dengan anak-anak. Marcus yang sudah bersiap dekat podium pun berlari kearah agnes untuk membawa junior ikut ke podium. Junior bahkan tidak menangis sedikitpun padahal dirinya baru bangun dari tidurnya setelah beralih kedalam gendongan Marcus.
Sansan, titin, dan agnes pun ikut mendekat ke podium untuk mengabadikan momen itu. maya sendiri tetap berada ditempat duduknya. Sebenarnya agnes dan beberapa penonton disekitar maya bahkan mengajak maya untuk ikut serta kelapangan untuk menyaksi momen di podium lebih dekat, namun maya menolaknya. Maya memilih tetap menikmati momen tersebut dari tribun saja.
Setelah selesai pun maya berpisah dengan rombongannya tadi. mereka langsung kekuar melalui pintu khusus pemain, dan maya akan keluar melalui pintu tribun.
"may ketemu di lounge ya", seru agnes dan sansan ketika sempat melewati maya dari lapangan tadi.
Maya pun mengiyakan dan berjalan sendiri keluar dari tribun, maya memilih untuk pergi ke toilet staff yang tidak begitu jauh dari lounge. Karena maya berfikir toilet di lounge pasti akan ramai nanti apalagi setelah selesai pertandingan.
Maya tampak mencuci tangannya di wastafel terlebih dahulu dan mengambil tissue yang tergantung disebelahnya. ketika maya memutar badannya untuk masuk kedalam bilik toilet maya melihat ada 3 orang perempuan yang berjalan akan masuk juga kedalam toilet.
Ketika sudah menyelesaikan buang air kecilnya maya bersiap untuk keluar dari bilik toilet. Ketika berhasil membuka kuncian pintu maya dikagetkan dengan dorongan dari arah luar. Maya diserang oleh dua wanita yang tidak dikenalnya. Mereka bahkan membekap mulut maya dengan sapu tangan yang diyakini maya sudah diberikan obat bius sebelumnya.
"dasar sok cantik lo! Lo pikir lo pantes datang kesini hah?!", ucap salah satu dari mereka, peremuan berambut pendek yang sedang memebekap mulut dan hidung maya. Maya masih bisa mendengar perkataannya dengan jelas.
"rasain nih, dasar cewek kegatelan!", mata maya pun melebar ketika merasakan perut sebelah kanannya ditusuk oleh perempuan yang satunya lagi, perempuan yang tampak menguncir rambutnya.
Maya mulai merasakan perih diperutnya, ditambah wanita itu langsung menarik kembali pisaunya yang ditusukkannya tadi.
"lo ga pantes buat revin tau gak! Ga usah sok cantik lo! Dasar ga tau diri!", lanjut wanita yang sama sambil kembali menusukkan pisau keperut maya untuk kedua kalinya.
Maya sudah merasakan lemas di kakinya dan sedikit terhuyung terduduk diatas closet duduk yang tadi sempat ditutup oleh maya.
Maya tidak bisa menahan air matanya untuk keluar. Sakit yang dirasakannya benar-benar melemahkan seluruh indranya.
"lo harus jauhin revin mulai sekarang kalau ga mau pisau ini pindah nusuk ke mata lo! Lo paham?!", tusukan ketiga diperutnya pun kembali dirasakan maya. maya benar-benar ingin menjerit agar seseorang diluar sana mendengarnya.
Tapi memang tadi sebelum masuk ke toilet ini area disekitarnya terasa sepi, karena beberapa staff acara sedang sibuk untuk mempersiapkan pertandingan selanjutnya.
Maya sampai luruh kelantai ketika cekalan tangan mereka dilepaskan. Memegang perutnya yang sangat perih itu. darah pun mengalir keluar menembus pakaian maya yang hari itu memakai sweater tipis berwarna pink. Dua wanita itu pun langsung keluar dari bilik dan sempat untuk menutup pintu. Maya kehilangan energinya untuk berteriak. Suara yang terakhir didengarnya adalah seseorang menyuruh untuk sekalian menutup pintu toilet agar tidak ada yang tau keberadaan maya didalam, dan suara deru air dari westafel.
Maya melemah, berusaha untuk menggapai pintu bilik tapi sakit diperutnya makin menjadi ketika dirinya bergerak. Maya hanya sempat berucap kata tolong, yang bahkan tidak mengeluarkan suara sama sekali, sebelum penglihatannya menggelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
lovelife
FanfictionSeorang 'mantan' penyanyi terkenal harus merelakan kehidupan pribadinya bersama sang kekasih menjadi sasaran empuk netizen. Berusaha untuk tetap memberikan batasan atas kehidupan pribadinya yang malah membuat trauma tersendiri bagi perjalanan cintan...