TIGA PULUH SATU

33 2 0
                                    

Maya menyandarkan tubuhnya disandaran kursi ruang kerjanya sepulang dari pemakaman salah seorang istri dari mantan orang nomor satu di indonesia yang dikenalnya dengan sangat baik. tubuhnya benar-benar lelah. Sepulang dari singapura waktu itu, maya memang menyempatkan dirinya untuk terbang ke Nanning menonton revin bertanding. Sampai saat ini maya merasa tubuhnya belum diistirahatkan dengan benar.

Maya baru saja memulai bisnis barunya. Sehingga sepulang dari Nanning pun maya masih harus disibukkan dengan pekerjaannya. Baru berencana untuk libur dan beristirahat besok harinya pun sepertinya harus gagal. Papinya barusan menelfon maya mengatakan kalau papi dan maminya akan datang ke indonesia untuk turut memberikan ucapan berduka kepada keluarga almarhumah. Maya dan keluarganya memang mengenal sosok itu dengan baik. Maka dari itu papi dan mami nya memutuskan untuk datang ke Indonesia langsung besok. Maya diminta untuk menjemput dan turut menemani orang tuanya ke kediaman almarhumah.

Maya yang baru saja menyelesaikan makan malamnya dikantor bersama devi pun memutuskan untuk pulang dan beristirahat. Karena ternyata jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Maya memang tidak akan pernah sadar waktu ketika sedang seru dengan pekerjaannya. Kalau saja devi tidak mengintrupsinya untuk makan malam, mungkin maya akan bablas bekerja.

Sesampainya dirumah maya memang langsung membersihkan tubuhnya dan segera untuk tidur. Kepalanya bahkan sudah berdenyut sekarang. namun tetap saja wanita akan selalu mempunyai waktu lebih untuk kegiatan skincare. Suara dering telfon pun mengejutkan maya.

"hallo sayang, kamu dimana?", ternyata telfon dari revin.

"iya sayang, aku baru mau chat kamu. Aku udah dirumah, udah selesai mandi juga, bentar lagi tidur nih, kepala udah sakit banget. Kamu jadi pulang kerumah malam ini?"

"jadi, ini udah nyampe, mau ngegame ntar aku ya. Kamu tadi katanya ada yang mau diomongin, apaan?", ucap revin. maya memang mengirimkan revin chat ketika sedang dalam perjalanan pulang kerumahnya tadi. maya berencana untuk mengenalkan revin dengan orang tuanya besok.

"besok papi mami datang. Aku mau ngenalin kamu ke mereka. Kalau kamu mau sih", ujar maya.

"loh? Kok tiba-tiba datangnya", tanya revin yang sebenarnya sangat kaget dengan berita dari maya itu.

"mau datang ke cikeas, mau ngucapin belasungkawa langsung kata papi tadi. mau ga kamu?", tanya maya lagi.

"mau sayang. Aku harus persiapin apa buat besok?", revin sejujurnya sudah merasa gugup membayangkan besok bertemu dengan orang tua maya.

"ga ada, cukup datang aja dengan pakaian rapi. lagian Kan cuma mau kenalan doang. Belum perlu lah bawa hantaran", ujar maya. revin pun sontak tertawa.

Mereka janjian akan bertemu dirumah maya besok dan menjemput orang tua maya bersama. Maya juga berencana untuk mengajak revin ikut serta ke cikeas besok.

Maya tampak tidak sabar menunggu hari esok untuk mengenalkan revin ke orang tuanya untuk pertama kalinya memilih untuk langsung tidur. Namun, sepertinya revin yang tidak bisa tidur malam ini, merasa gugup untuk menyambut hari esok.

--------------------------------------------------------------

Bangun dari tidurnya, maya benar-benar merasa tubuhnya remuk. Lemas sekali. Dan tulang-tulang dibadannya pun terasa ngilu. Entah mengapa hidungnya terasa tersumbat, kepalanya pun terasa berat dan tenggorokannya seperti meradang. Seperti akan terserang demam beserta flu.

Maya tampak masih merebahkan badannya, sambil memegang jidatnya. Maya merasa sakitnya datang disaat yang tidak tepat. Maya mendudukkan badannya, dan sakit di kepalanya pun makin terasa. Melirik kearah jam di dinding, 1 jam lagi pesawat yang membawa papinya akan mendarat dijakarta. Maya segera bersiap memaksakan dirinya melangkah untuk mandi.

lovelifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang