"masuk", sahut devi ketika mendengar suara ketukan pintu diruangannya. Devi pun menyerengitkan keningnya melihat siapa yang memasuki ruangannya itu.
"tumben banget kamu kesini? Kenapa?", tanya devi pada maya. maya memang hampir tidak pernah mendatangi ruangan devi. karena memang selalu devi yang mendatangi maya keruangannya. Hal itulah yang mengejutkan devi kini. Bagaimana bisa sang bos tiba-tiba memunculkan wajahnya diruangannya.
"Cuma pengen", jawab maya asal. Maya sudah duduk manis di sofa ruangan devi. menyandarkan punggung dan kepalanya kesandaran sofa itu.
Devi pun yang paham kalau jawaban maya hanya kebohongan memilih untuk bangkit dari kursi kerjanya dan melangkah mendekati maya yang duduk di sofa.
"kamu kalo mau bohong pilih-pilih orang deh mendiangan", ucap devi dengan tenang. Devi tahu betul kelakuan maya kalau sudah seperti ini, pasti ada hal yang mengganggunya.
"i need to talk", jawab maya kemudian. Maya memilih memejamkan matanya saat menjawab pertanyaan devi.
"waktu kita tinggal 20 menit sebelum final meeting bazar dimulai. Cukup?", ujar devi sambil melihat jam tangannya sekilas, kemudian melipat kedua tangannya didada menunggu respon maya.
"revin gagal di WTF kemarin karena koh sinyo cedera, kenapa jadi aku yang salah? Kenapa jadi hubungan kami yang salah", ucap maya. maya tampak menghela nafasnya kemudian.
Masih dengan posisi yang sama, devi menganggukkan kepalanya paham apa yang sedang maya rasakan sekarang. bukannya devi tidak tau apa yang sedang ramai dibicarakan oleh netizen itu, tapi devi memilih untuk tidak membahasnya karena devi tau maya tidak akan pernah membaca hal-hal seperti itu. namun ini seperti diluar ekspektasi devi. maya ternyata membaca komen-komen yang menyudutkan dirinya itu.
Devi masih bungkam, belum merespon ucapan maya itu. maya pun yang merasa tidak ada balasan dari lawan bicaranya memilih membuka matanya dan melihat kearah devi.
"i've told you, may. Kalian harus siap dengan apapun itu setelah kalian mempublish hubungan kalian. pasti akan ada yang selalu komentarin hubungan kalian. mau baik mau buruk", ucap devi.
"tapi rasanya ini ga masuk akal mba. mereka ga tau apa-apa", jawab maya tidak mau kalah.
"karena mereka ga tau apa-apa makanya kamu kasih tau. Kamu kelamaan. Mba sampai gemes sendiri. Kamu kebanyakan mikirnya, terlalu memberi waktu orang-orang untuk menilai kamu yang enggak-enggak. Majuin tanggal wawancara kamu, ceritain disana. Lebih cepat lebih baik", kini devi tidak lagi menahan ucapannya ke maya. devi tau maya sudah lama tidak mengurusi gosip-gosip seperti ini, tapi mau tidak mau maya harus segera muncul ke publik untuk menanggapi segala rumor yang sudah beredar sebelumnya.
Maya memang sudah menjadwalkan wawancara dengan artis sekaligus youtuber itu pada awal tahun baru nanti. Tapi maya sekali lagi menimbang ucapan devi. memajukan wawancara itu sama saja dengan menjadwal ulang segala kegiatannya yang sudah disusun sedemikian rupa itu.
Maya baru akan menanggapi ucapan devi terhenti karena mendengar suara deringan hp dari clutch yang dibawanya. maya yang tampak dengan malas mengambil hpnya dari dalam clutch itu pun dibuat kaget karena yang berdering itu adalah hp yang selalu digunakannya untuk urusannya dikorea. Devi pun yang mengenali hp itu tampak bingung. Maya tidak kunjung mengangkat telfon masuk itu sampai suara deringan telfon itu berhenti.
Devi yang baru akan bertanya kepada maya pun harus terhenti karena mendengar hp tersebut berbunyi lagi untuk kali kedua. Maya tampak menghela nafasnya sambil menyenderkan kepalanya ke sandaran sofa, tanpa ada niat untuk mengangkat telfon itu.
Devi yang penasaran melihat tingkah maya mencoba menggeser dirinya duduk disebelah maya, kemudian melihat nama si penelfon itu. betapa terkejutnya devi melihat nama penelfon yang muncul dilayar hp maya. maya yang menyadari devi telah duduk disebelahnya pun melihat kearah devi sekilas. Deringan hp itu pun berhenti.
"mba ga salah baca tulisan kan?", tanya devi kemudian.
Maya yang merasa sudah tidak ada lagi deringan hp nya memilih untuk mematikan hp tersebut dan menyimpannya kembali ke dalam clutch.
"iya itu park jimin", jawab maya singkat.
"mba pelit amat sih, tamu datang ga ditawarin minum. Seret nih", sambung maya mencoba mengalihkan.
"kok bisa dia hubungin kamu? Sejak kapan?", tanya devi mencoba tidak menanggapi omongan maya barusan.
"panjang ceritanya mba. nanti aja ya mba maya ceritanya. Maya pusing banyak banget yang dipikirin. Kita selesain satu-satu dulu. Tolong hubungin tim mereka ya mba minta majuin jadwal wawancaranya kalau bisa besok. maya balik keruangan dulu. Ketemu langsung diruang rapat aja nanti. Bye", ucap maya laangsung meinggalkan ruangan devi dengan segala pertanyaan di kepalanya. Devi yang kembali dengan kesadarannya memilih untuk segera menghubungi tim youtuber yang akan maya temui itu.
Banyak hal sebenarnya yang devi pikirkan. Tapi walaupun devi sangat penasaran bagaimana maya bisa berhubungan lagi dengan masa lalunya itu, tapi devi lebih sangat mengkhawatirkan mental maya menghadapi komentar-komentar netizen mengenai masalah hubungan asmaranya dengan revin. Devi sudah memprediksi kalau pro dan kontra pasti akan muncul dalam permasalahan ini, dan melihat tingkah bosnya itu membuat devi yakin maya belum sepenuhnya siap dengan apa yang akan dihadapinya kedepan nanti. Devi memutuskan untuk menghubungi seseorang yang dia rasa bisa membantunya untuk mencari jalan keluar.
"Jun, help me...", ucap devi ketika panggilan telfonnya tersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
lovelife
FanfictionSeorang 'mantan' penyanyi terkenal harus merelakan kehidupan pribadinya bersama sang kekasih menjadi sasaran empuk netizen. Berusaha untuk tetap memberikan batasan atas kehidupan pribadinya yang malah membuat trauma tersendiri bagi perjalanan cintan...