lovelife

TIGA PULUH SEMBILAN

Mei 2020, Jakarta, Indonesia.

Maya sudah kembali melakukan aktifitas normalnya. Kegalauan pasca putusnya kisah cinta hanya dirasakan maya dalam waktu sebelum. Tepat awal Maret kemarin maya dan revin sepakat untuk mengakhiri kisah asmara keduanya. Untuk ukuran orang yang memutuskan duluan, maya jelas tetap tidak baik-baik saja.

Pertemuan terakhir dengan revin diawal Maret itu memang menjadi pertemuan terakhir mereka. tegarnya maya didepan revin waktu itu tidak bertahan lama ternyata. Setelah pelukan terakhir mereka, dan setelah suara mobil revin menghilang melewati pagar rumahnya, saat itu pula maya luruh kelantai. Waktu 3 tahun tentu tidak bisa dibilang sebentar. Dirinya benar-benar merasakan patah hati saat itu.

Memilih untuk tidak keluar kamar sama sekali selama seminggu lamanya, membuat Devi memutuskan untuk menginap dirumahnya untuk sementara waktu, dan tentu saja mengambil alih semua pekerjaan maya. fase ini sangat berat dirasakan maya untuk dilewati. Harus menelan kenyataan bahwa hubungan mereka benar-benar sudah berakhir. Tidak ada lagi revin di kesehariannya, tidak ada lagi chat romantis-menggemaskan-menjengkelkan dari revin, tidak ada lagi telfon mesra dari revin, dan tidak ada lagi bujukan revin agar maya mau datang menonton dirinya bertanding.

Revin benar-benar hilang dihidupnya. Bahkan maya tidak ingin mencari apapun disosial medianya terkait berita tentang revin, hanya telfon dari Papi nya yang mengatakan sedang menonton pertandingan revin dalam ajang All England, dan cerita papinya yang kesal tidak bisa menonton langsung ke arena karena kasus Covid19. Sampai cerita papinya kalau revin kalah di final melawan pasangan jepang. Untungnya maya masih bisa memberikan respon yang sangat sewajarnya agar papinya tidak curiga. Karena maya masih belum ingin mengatakan perihal kandasnya hubungan dirinya dengan revin. tampaknya revin juga melakukan hal yang sama.

Minggu kedua maya sudah mau keluar dari kamarnya, namun hanya untuk turun ke lantai 2 sekedar duduk melamun di taman rumahnya. Saat memasuki minggu ketiga, maya sudah mulai mau menyentuh pekerjaannya, tidak ingin rasanya bersyukur karena dunia sedang berduka karena beredarnya virus Covid19, yang jelas-jelas sangat merusak ritme kehidupan manusia diseluruh dunia, namun himbauan untuk tetap dirumah saja dirasakan maya sangat menguntungkan untuk proses move on nya saat ini. maya benar-benar belum mood untuk keluar rumah dan bertemu dengan siapapun itu, anjuran untuk work from home benar-benar datang disaat yang tepat, pikir maya.

Pas sebulan pasca putusnya, maya merasa dirinya sudah baik-baik saja. Sudah mengikhlaskan revin. maya benar-benar meyakinkan hati dan pikirannya bahwa inilah yang terbaik untuk mereka berdua. Maya pun sudah kembali seperti maya yang sebelumnya. Sudah semangat lagi jika membahas pekerjaan, dan sudah mau bertemu dengan orang-orang. Maya bahkan melakukan seluruh meetingnya dirumah. Mengizinkan beberapa karyawannya untuk datang kerumahnya untuk keperluan pekerjaan.

Begitupun dengan aktifitas di sosial medianya. Maya sudah kembali aktif lagi didunia instagram. Entah itu mengupdate berita mengenai perkembangan covid19, sampai memposting kegiatan dirinya sendiri. Ternyata maya juga baru mengetahui bahwa pasca kekalahan revin di final All England waktu itu, netizen masih ada yang mengirimkan komentar buruk tentang dirinya.

Sampai saat ini memang tidak ada yang tau perihal putusnya hubungan maya dan revin kecuali devi, staff di rumah maya, dan temannya yang tau kejadian malam itu. Maya dan revin yang memang dikenal jarang mengupdate mengenai hubungan asmara keduanya pun membuat orang-orang tidak ada yang ngeh bahwa keduanya telah putus. Teman-temannya pun sangat dapat dipercaya karena tidak ada satu pun dari mereka yang memberikan informasi apapun ke dunia maya.

Sebulan penuh rasanya dianggap maya sudah cukup untuk meratapi kesedihannya. Benar-benar tidak mengetahui apapun tentang revin saat itu diangap maya sebagai obat move on paling ampuh.