DUA PULUH SATU

37 2 0
                                    

HAIHO, YEOREOBUN.....

CERITA INI MEMANG ALURNYA AKU BIKIN LAMBAT YA, BIAR PANJANG.

TERIMAKASIH UNTUK KALIAN YANG SUDAH MEMBACA CERITA 'HALU' AKU INI.

ENJOOOY~

-------------------------------------------------------------

Maya, rafi, dan nagita, beserta semua crew Rans sudah berada diruang tengan lantai 2 rumah maya. setelah selesai shooting part 1 tadi, ya memang hari ini kegiatan syuting akan dibuat menjadi 2 part. Part selanjutnya akan dilakukan diruangan tempat mereka beristirahat sekarang dengan konsep ngobrol santai.

Maya pun mempersilahkan semua tamunya untuk menikmati hidangan yang sudah tim maya persiapkan. Namun mereka hanya menyentuh cemilan dan minuman saja. Karena ingin menyelesaikan urusan persyutingan itu dulu.

Raffi mengusulkan untuk melanjutkan syuting, set pun sudah disiapkan dengan keadaan yang sesantai mungkin. Nagita mengeluhkan kondisi perutnya yang full tetapi tetap sambil mengunyah cemilan yang ada dihadapannya.

Entah mengapa maya merasa sangat bahagia bisa berada dalam situasi saat ini. Bisa berkumpul dengan orang-orang yang ada didunia nya dulu, bisa berbicara banyak hal dengan teman lamanya ini, bisa tertawa lepas bernostalgia mengingat kejadian-kejadian lucu mereka dahulu.

"jadi ceritain dong may, gimana kok bisa kenal trus kecantol sama mas atlit?", pertanyaan raffi mengembalikan kesadaran maya dari lamunannya. Maya tidak langsung menjawab raffi. Maya tampak tersenyum dan befikir, mengingat kisah awal pertemnuannya dengan revin.

"ketemunya di tempat makan, waktu itu aku diajak hangout sama temanku, ternyata rame juga gabung sama teman-temannya yang lain. nah paling terakhir nyamperin gabung ke kami waktu itu ya revin, dia telat gitu datangnya, itu pun disana malah ga ngomong sama sekali, Cuma gue tau namanya revin, kalo dia udah tau katanya nama gue waktu itu", ujar maya sambil terkekeh mengingat kejadian itu.

Maya hanya memperhatikan ada cowok putih yang ga tinggi-tinggi banget masuk ke area tempat mereka nongkrong, mengambil tempat duduk paling sudut. Ketika tatapan mereka bertemu pun bahkan mereka tidak saling menyapa ataupun tersenyum satu sama lain. Yang ada malah saling memutuskan tatap dan mengalihkan pandangan ke teman yang lain.

Maya yang baru kembali dari pemulihannya memang sudah pasti tidak memiliki jadwal manggung apapun, jadwal mengisi acara apapun, disitulah maya selalu diajak oleh temannya untuk menghabiskan waktu berkumpul bersama. Maya yang belum sepenuhnya ikut campur dalam perkembangan bisnisnya pun memiliki waktu cukup luang untuk mengikuti temannya.

"tapi itu juga ga tiap ngumpul revin datang, kalau datang pun ya juga ga ngobrol banyak, paling nimbrung obrolan yang lain, yang lain ketawa ya ikutan juga. trus singkat cerita beberapa bulan kemudian salah satu teman kita ada yang ulang tahun. Di group udah sibuk tuh mau bikin surprise sorenya, aku bilang di group kalau aku ijin telat soalnya masih ada meeting. Nah ga lama ada yang japri aku, ternyata revin. Dia bilang kalau dia telat juga, trus minta nyocokin jam dateng kita biar bareng pas datang kesananya jadi ga telat sendiri gitu. Udah tuh kan. Trus aku tadinya janjian sama temanku buat nebeng pulang, eh tiba-tiba pas kita masih kumpul temanku ini ditelfon sama nyokapnya bilang kalau bokapnya sakit trus dibawa ke rumah sakitm panik dong temanku langsung pulang. Nah pas udah pada bubar aku baru sadar ga ada tebengan lagi. Trus teman yang lain nyaranin buat nebeng sama revin karena searah, jadinya pulang dianterin revin deh waktu itu. dijalan pulang itu baru banyak ngobrolnya kita", ucap maya melanjuti.

Revin memang terkesan sebagai orang yang pendiam bagi siapapun yang baru mengenalnya, tapi semua persepsi itu akan hilang ketika sudah kenal dekat dan mengobrol bersama. Diperjalanan pulang itu maya baru mengetahui kalau revin adalah seorang atlit badminton nasional indonesia, dan bahkan tinggal di asrama. Makanya tidak bisa selalu ikut datang ketika kami sedang berkumpul bersama karena keterbatasan waktunya. Maya dan revin pun mulai saling memfollow akun instagram pada saat itu.

lovelifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang