Pagi itu maya terbangun mendengar suara alarm hpnya. Memang setelah kepulangannya semalam dari kantor maya hanya langsung dan tidur, untuk mengurangi kinerja otak dan hatinya. Bahkan hari ini maya harus menghadapi acara wawancara dengan salah seorang artis yang merambat ke dunia youtube. Salah satu artis yang bisa dikatakan adalah teman dekatnya dulu, sebelum negara api menyerang.
Maya mengucek matanya pelan lalu menghela nafasnya. Maya pun mendudukkan badannya dikasur dan mencari keberadaan sumber suara yang membangunkannya. Ternyata sudah jam setengah 12 siang. Maya sampai kaget mengetahui waktu tidurnya, tapi maya juga merasa tubuhnya sangat nyaman, beban fikirannya juga tidak lagi menjadi tekanan. Maya lebih rileks pagi ini.
Maya lantas mengecek notifikasi di hpnya. Terdapat puluhan chat dan telfon dari revin, begitu pula dengan devi, keduanya masih berusaha menghubungi maya bahkan sampai pagi ini. Hp maya memang masih dalam keadaan mode silent dari meeting terakhir dikantornya kemarin. Maya tampak menaruh kembali hp nya dan melangkah malas untuk mandi. Belum ada rencana untuk membalas semua telfon itu bahkan untuk membuka semua chat yang masuk.
Setelah selesai mandi maya keluar dari kamarnya, berjalan sambil akan membuka pesan yang masuk di hpnya. Tetapi sebuah suara keras mengagetkannya.
"astaga mayaaaaaaaaa, mba kira kamu pingsan di kamar itu. sumpah sejam lagi kamu ga keluar mba minta security buka kuncian kamar kamu secara paksa", jerit devi yang tampak langsung berdiri dari posisi duduknya di pantry.
"sorry, hp maya masih silent ternyata dari meeting kemarin. Maya juga heran bisa tidur lebih dari 12 jam gini. Tapi asli deh mba enak banget badan maya rasanya sekarang", jawab maya sambil berseri-seri.
Maya pun ikut duduk di pantry. Melihat ada menu sarapan kesukaannya yang sudah disiapkan di meja pantry. Tuna sandwich. Setelah tidur 12 jam tentu saja cacing-cacing diperutnya sudah demo untuk diberikan asupan makanan.
Devi pun tampak sedikit kesal dengan keacuhan bos nya itu. tapi ada sedikit kelegaan melihat maya yang tampak sudah dalam mood yang baiknya. Devi tampak menghela nafas panjangnya sambil memperhatikan maya mengunyah sandwichnya dengan wajah yang happy.
"semuanya udah kelar. Kamu tinggal nunggu mereka datang aja nanti. Katanya mereka datang bisa lebih cepat karena abis dari tempat syuting yang ga jauh dari sini", ucap devi menjelaskan. Maya hanya menanggapi dengan anggukkan kepalanya.
"revin juga ngehubungin mba kemarin, dia panik ngirain kamu marah karna dia menghilang tiba-tiba tanpa kabar. Sampai-sampai dia kesini kemarin malam buat nyariin kamu. Tuh dia sampai bawain kamu bunga segala", sambung maya sambil menunjuk kearah meja ditengah sofa. Maya pun mengikuti arah yang devi tunjukkan. Terdapat bouquet bunga lily dengan dominasi warna putih tergeletak diatas meja.
"hibernasi katanya", sambung devi lagi.
"hemm, tadi udah liat sekilas chatnya pas bangun tidur. Belum aku balas sih. Tar deh abis sandwich ini", jawab maya sambil menganggukkan kepalanya santai. Devi tampak sedikit heran dengan sikap maya. biasanya maya akan selalu antusias untuk merespon cepat semua yang berhubungan dengan revin, entah itu telfon maupun chat dari revin.
"kamu lagi ngambek nih ceritanya?", tanya devi. maya pun menggelengkan kepalanya. Kemudian meneguk air di gelas yang ada dihadapannya. Maya sudah berhasil menghabiskan sandwich pertamanya.
Baru akan menjawab pertanyaan devi, hp maya berdering, ada panggilan masuk dari revin.
"panjang umur", ucap maya santai. Maya terlihat menghela nafasnya sebelum mengangkat telfon dari revin itu, dan melirik sekilas kearah devi disebelahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
lovelife
FanfictionSeorang 'mantan' penyanyi terkenal harus merelakan kehidupan pribadinya bersama sang kekasih menjadi sasaran empuk netizen. Berusaha untuk tetap memberikan batasan atas kehidupan pribadinya yang malah membuat trauma tersendiri bagi perjalanan cintan...