TIGA PULUH LIMA

30 3 0
                                    

hai yeoreobuuuun...

zuzur kemarin sempat drop shaaay buat update karena bener-bener syedih sama respon pembaca. aku ngerasa cerita halu ku ini tidak ada yang baca. jadi malas buat lanjutin huhu.

hilang semangatku huhu.

doain malam ini bisa double update yak.

enjooooy~

------------------------------------------------------------------------


Dengan kondisi yang tampak masih pucat, Maya memasuki ruangan konfrensi pers menggunakan kursi roda yang didorong oleh revin. maya masih menggunakan baju dari rumah sakit dengan infus yang masih terpasang ditubuhnya. Maya hanya meminta devi untuk merapikan rambutnya untuk dikuncir. Maya baru saja membiasakan dirinya di posisi duduk beberapa jam yang lalu. dokter yang merawatnya bahkan sangat bingung dengan keputusan maya yang langsung mau mengadakan konfrensi pers malam itu juga.

Maya langsung diposisikan disebelah pengacaranya disisi kanan dan revin disisi kiri. Juno berada disebelah revin. tim dokter dan tim dari kepolisian berada disebelah pengacara maya. untuk perwakilan dari pihak kepolisian langsung dihadiri oleh kapolda metro jaya, yang sempat revin hubungi sebelumnya. Revin dan tim badminton lainnya memang lumayan sering diundang oleh beliau untuk sekedar bermain badminton bersama semenjak asian games kemarin, dan menjadikan mereka dekat dengan pejabat di Polda. karena itu revin tadi langsung menelfon petinggi polisi itu untuk menceritakan kasus maya. dan tidak disangka beliau langsung berkenan untuk langsung mendampingi kasus ini.

sedangkan devi berada persisi dibelakang maya, ditemani dengan sansan, agnes, dan titin, yang sore itu sedang menjenguk maya dan menginginkan untuk mendampingi maya diacara itu juga. sebagai bentuk dukungan mereka terhadap maya. karena dihari kejadian itu mereka lah yang bersama dengan maya. maya pun mengizinkan mereka.

Konfrensi pers tersebut dibuka oleh pengacara maya, bapak hotman. Hotman menjelaskan mengenai diadakannya konferensi pers tersebut dan juga mengatakan kalau acara itu diadakan atas dasar kemauan maya yang ingin secepatnya menjelaskan kejadian yang menimpanya agar tidak banyak spekulasi yang tidak benar yang beredar nantinya.

"nanti kita akan mendengar penjelasan dari pihak dokter dan dari pihak kepolisian, namun saya meminta maya dulu yang berbicara karena biar dia bisa langsung istirahat secepatnya. Bandel banget emang anak satu ini masih pucat gitu udah ikut konfrensi pers malam ini", jelas hotman. Maya dan orang-orang yang berada disana pun tertawa mendengar ucapan hotman tersebut.

"okey, terimakasih sebelum saya ucapkan untuk semua pihak yang hadir malam ini. ada bapak kapolda yang terhormat, selamat malam pak, terimakasih untuk waktu dan kesedian bapak hadir malam ini. Om hotman juga terimakasih. saya juga sangat bersyukur malam ini ditemani orang-orang spesial saya, disana ada abang saya, juga ini ada kekasih tersayang, ada mba devi cintaku, dan juga ada kakak-kakak yang baik hati banget mau nemanin saya malam ini, mendukung saya, karena kebetulan pada hari kejadian itu mereka ini yang bersama saya di istora, mba agnes, mba sansan, dan mba titin", jelas maya mengenalkan orang-orang yang berada di depan bersamanya.

Maya pun menyilangkan kedua tangannya diatas meja sebagai penyangga dirinya memegang mic.

"benar kemarin malam saya diserang oleh orang yang tidak saya kenal, di dalam toilet di istora senayan jakarta. Pelakunya ada 3 orang, dan mereka wanita", lanjut maya. maya pun tampak menghela nafasnya sebentar. Ingatan mengenai penyerangan itu memang begitu mengganggu psikis nya.

"saya waktu itu baru keluar dari tribun mau menuju ke lounge, pas banget waktu itu ngelewatin toilet, jadi saya brenti dulu disana buat pipis".

lovelifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang