Maya masih belum dalam kondisi baiknya, walaupun revin telah menghubungi maya tepat pada keesokan harinya. Maya bahkan masih menjauhkan diri dari sosial medianya.
Revin mengabarin maya kalau dia sudah baik-baik saja pasca kekalahannya itu. revin memang tampak lebih ikhlas dengan kekalahannya kali ini. Revin tidak ingin terpuruk karena kekalahannya itu. dia benar-benar mendengarkan perkataan maya untuk selalu berfikir positif dan bersykur. Maya sangat lega mendengar kekasihnya itu baik-baik saja. Tinggal dirinya saja yang saat ini masih harus berjuang melupakan segala komentar-komentar buruk netizen dikepalanya. Tapi entah mengapa maya selalu mengingat semua perkataan buruk tentang dirinya itu. maya mengalihkan segala fikiran buruknya itu dengan cara bekerja tidak mengenal waktu. Rasanya semua proyek pekerjaan yang ada ingin maya selesaikan pada hari itu juga. devi tentu sangat mengkhawatirkan kelakuan maya tersebut. bahkan setelah melaporkannya kepada Juno pun maya tidak ada perubahan sama sekali.
Seperti saat ini, sudah pukul 8 malam tapi maya masih berada diruangannya tampak masih fokus memandang kearah PC dihadapannya. Tentu hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Maya bahkan akan selalu menargetkan dirinya sudah harus berada dirumah paling lama jam 7 malam. Tapi kali ini maya benar-benar hanya ingin mengalihkan semua pikiran buruknya. Sunggu perkataan buruk netizen tersebut sangat membebaninya. Tapi maya merasa tidak tau harus melakukan apa. Kali ini otaknya benar-benar buntu. Namun berfikir untuk menyerah dan merelakan hubungannya dengan revin merupakan hal yang sangat tidak ingin dilakukannya. Walaupun untuk sekarang maya masih terlihat menghindar untuk bertemu revin yang sudah kembali ke Indonesia. revin beberapa kali mengajak maya untuk bertemu, namun maya beralasan kalau dirinya sedang banyak sekali pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.
"revin ngehubungin mba, nanya kamu beneran lagi banyak kerjaan apa enggak. Dia ngerasa kamu ngehindarin dia", ucap devi yang tiba-tiba sudah masuk keruangan maya. devi memilih menyandarkan dirinya di sofa. Devi jelas harus mengikuti agenda lembur bosnya ini.
"jelasin aja mba, maya emang lagi banyak kerjaan kan mba tau sendiri", jawab maya.
"kamu emang banyak kerjaan may, tapi ga harus diselesain semuanya sekaligus. Semua deadline nya aja masih sebulan lagi", ucapan devi kali ini terdengar sangat kesal. Devi benar-benar pusing melihat tingkah bosnya ini. Devi hanya takut maya akan kelelahan dan berujung sakit jika terus-terusan memaksakan diri seperti ini.
"pulang. Istirahat may. Tidur. Kamu mau sakit lagi? Kamu ", sambung devi. maya tampak masih diam ditempat duduknya. Tidak berniat untuk menanggapi devi sama sekali. Padahal maya tau betul semua yang dikatakan devi itu benar.
"mba heran kenapa kamu bisa kayak gini. Kamu orang terkuat yang pernah mba kenal, yang ga akan lemah cuma karena omongan-omongan netizen yang sok tau itu. speak up kalo kamu mau berhentiin omongan mereka, lawan may. Atau kalau kamu gak kuat lagi yaudah berhenti. Ga ada yang paksa kamu untuk bertahan sejauh ini. Buat apa terus-terusan mempertahanin hubungan yang bahkan bikin kamu ga nyaman. Kamu kan yang selalu bilang ke mba buat mencintai diri sendiri, baru mikirin orang lain. Kalau kamu begini terus berarti kamu ga sayang sama diri kamu sendiri", ujar devi yang sangat susah payah mengontrol emosinya saat berbicara dengan maya kali ini. Devi kemudian menghela nafasnya melihat sosok yang menjadi lawan bicaranya itu hanya diam dan menundukkan kepalanya. Tidak bergeming sama sekali.
"sorry kalau mba kelewatan. Mba Cuma ga mau kamu terus-terusan kayak gini. You deserve better, may. Mba pamit pulang duluan ya. Mba udah minta supir kamu tunggu dilobby. Jangan kemalaman banget may. See you", devi langsung melangkah keluar dari ruangan maya. berharap bos yang sudah dianggapnya seperti adiknya sendiri itu bisa sadar dengan perkataannya tadi.
Maya baru berani mengangkat kepalanya ketika mendengar suara pintu ruangannya tertutup. Maya sangat sadar kali ini devi benar-benar kecewa kepadanya. Devi sama sekali tidak pernah meninggalkan maya sendiri dikantor. Maya pun menarik nafasnya dengan berat.
Maya kemudian mencari keberadaan hpnya untuk menghubungi seseorang. Maya butuh pencerahan. Maya pun mengirimkan chat kepada seseorang di hpnya. Tidak menungu waktu lama maya pun dikagetkan dengan suara deringan hpnya. Terdapat panggilan video dari seseorang yang dichatnya tadi.
"yya! Noona kau benar-benar menyakiti hatiku. Kenapa semua pesan dan telfon ku baru sekarang noona respon? Apa noona terjebak di pluto?", ucap lelaki yang menelfonnya itu ketika maya mengangkat panggilan video itu. terlihat ekspresi kesal diwajahnya.
"noona sehat jim. Terimakasih kau sudah bertanya", maya tampak menyindiri jimin. Ya, yang menelfon maya adalah artis tampan yang sangat terkenal itu. park jimin.
Maya memang sama sekali tidak pernah membalas pesan dan telfon dari jimin lagi semenjak jimin mengajaknya untuk bertemu di hongkong saat itu.
Saat ini pun maya sangat hati-hati memperhatikan sosok jimin yang berada dilayar hpnya itu. maya ingin memastikan kalau saat ini jimin sedang tidak bersama dengan orang lain ketika menelfonnya.
"aku sedang sendirian dikamar ku noona, jangan khawatir. Bahkan aku dan taehyung masih merahasiakan pertemua kita waktu itu. Walaupun aku sangat ingin sekali memberi tau mereka semua. Ahh perasaan ini sunggu menyiksa ku", ucap jimin yang melihat gelagat maya yang tidak nyaman. Jimin tau betul apa yang dikhawatirkan maya. mereka bertiga memang sepakat untuk tidak memberi tau yang lain mengenai pertemuan mereka. Itu sebabnya jimin mengajak maya untuk bertemu mereka di hongkong pada saat itu. sunggu jimin tidak tahan merahasiakan ini terus-terusan kepada membernya.
"ada apa dengan wajah mu noona? kau sedang ada masalah?", tanya jimin.
"kau sedang sibuk? Noona butuh teman untuk bercerita, tak apa kalau kau sedang sibuk, kita bisa berbicara lagi nanti", ucap maya sambil menuju kearah sofa, maya ingin meluruskan pinggangnya dengan berbaring di sofa itu.
"aku sedang tidak sibuk. Cerita saja. Aku akan mendengarkan noona", lanjut jimin.
Merasa posisinya sudah nyaman, maya pun memulai bercerita. Maya menceritakan bagaimana perasaannya membaca komentar-komentar buruk tentang dirinya. Maya menceritakan rasa tertekannya karena merasa tidak tau untuk berbuat apa, yang bahkan jadi menjauhkan dirinya dengan orang-orang disekitarnya. Maya juga bercerita dirinya selalu mengalihkan masalah yang dia rasakan dengan bekerja tidak kenal waktu. Jimin benar-benar mendengarkan cerita maya dengan sabar, tanpa menyela omongan maya sama sekali. Maya merasa sedikit sesaknya berkurang setelah membagikan ceritanya dengan orang lain.
"kau ingin aku bagaimana noona? hanya mendengarkan ceritamu atau kau ingin dengar pendapatku?", tanya jimin setelah maya selesai bercerita.
"kau bebas mengatakan apapun jim", jawab maya.
"memang sangat menyesakkan mendapat perkataan buruk dari orang lain yang bahkan tidak tau kebenarannya. Noona tau kan kalau aku, tidak, kami mengalaminya juga? bahkan lebih berat noona. maaf aku bukan bermaksud mau menyepelekan masalah mu", ujar jimin. Maya jelas sangat tau apa yang dialami jimin dan groupnya waktu itu. bahkan maya menonton speech BTS ketika memenangkan award di acara MAMA Award di Hongkong 2018 lalu. mereka ternyata masih melewati masa berat itu sampai sekarang walaupun sudah berada dipuncak kejayaan sekalipun. Maya saja yang menontonnya tidak dapat menahan air matanya juga waktu itu.
"tapi ku rasa kau bisa menghadapinya noona. kalau kau mau, kau bisa saja membuktikan kepada mereka kalau omongan mereka tidak benar. Jangan membuat mereka merasa menang. Dengan noona menyerah mereka akan merasa semua tuduhan mereka itu benar. Kau hanya akan semakin terpuruk nantinya, dan akan sangat susah lagi untuk mengangkat mu dari keterpurukan itu. Percayalah itu akan sangat menyiksa. Selagi kau masih bisa menyelamatkan dirimu sekarang kenapa tidak? Siapa lagi yang akan menyelamatkan dirimu kalau tidak dimulai dari dirimu sendiri?", ucap jimin melanjutkan.
"atau, aku rasa kau harus membeli semua album kami noona. lagu-lagu kami sangat banyak bercerita tentang bagaimana cara untuk bangkit dari keterpurukan dan mencintai dirimu sendiri", lanjut jimin sambil tertawa. Maya tau jimin sedang berusaha untuk mencairkan suasana yang terlihat sendu tadi. jimin jelas ingin menghibur maya.
"aah, atau apa perlu aku meminta hyung untuk menuliskan kata-kata savage nya untuk haters mu noona? tapi kau benar-benar harus membayar mahal untuk itu noona", lanjut jimin lagi, kali ini maya ikut tertawa mendengarnya.
Pilihan yang tepat dirasakan maya untuk memilih Pak Jimin sebagai teman berceritanya malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
lovelife
FanfictionSeorang 'mantan' penyanyi terkenal harus merelakan kehidupan pribadinya bersama sang kekasih menjadi sasaran empuk netizen. Berusaha untuk tetap memberikan batasan atas kehidupan pribadinya yang malah membuat trauma tersendiri bagi perjalanan cintan...