DELAPAN BELAS

35 2 0
                                    

Meeting pun diakhiri maya tepat setelah masuk waktu makan siang. Segala persiapan bazar sudah matang. Tinggal dieksekusi 2 hari lagi. Setelah menyemangati tim yang bekerja membantunya dalam pelaksanan bazar itu pun maya langsung menuju ke ruangannya diikuti oleh devi. tidak ada sepatah kata pun yang keluar diantara mereka ketika berjalan menuju ruangan maya itu. maya pun langsung menuju meja kerjanya ketika memasuki ruangan.

"mba udah hubungin tim youtubernya, mereka oke untuk besok. Seperti rencana sebelumnya mereka bakalan kerumah kamu jam 2 siang. Syuting dimulai jam 3", ujar devi melaporkan kepada maya mengenai wawancaranya besok. Maya tampak menganggukkan kepalanya sambil memperhatikan devi.

"duduk mba, kayak mau nagih hutang", ucap maya. devi memang masih diposisi berdirinya ketika melaporkan kegiatan maya tadi. devi pun akhirnya menarik salah satu kursi yang ada didepan meja maya kemudian duduk dengan nyaman disana.

Maya tampak mengeluarkan hp nya dari dalam clutch, menghidupkan hp tersebut dan mencari sesuatu didalamnya. Tampak sudah mendapatkan yang diinginkannya, maya meletakkan hp tersebut didepan devi.

Devi yang kebingungan melirik kearah yang ditunjukkan maya. ternyata maya menunjukkan salah satu chat yang ada di hp itu kepada devi. chat dari park jimin.

"mba ingat waktu maya ikut Seojoon Oppa waktu ketemuan sama teman-temannya waktu itu?, ternyata salah satu temannya itu Kim Taehyung", ucap maya. maya memang belum menceritakan apapun perihal pertemuannya dengan member BTS yang memiliki ketampanan luar biasa itu.

"mereka ternyata terkenal dengan wooga squad. Mba pasti tau drama hwarang kan? Mereka ketemu disana, dan jadi akrab, dengan beberapa artis-artis yang lain juga, maya lupa namanya", sambung maya. maya pun menceritakan kejadian setelahnya dengan rinci sampai kedatangan jimin dan berakbih dengan saling save nomor di hp masing-masing itu.

"gilaaaaa, takdir kamu bagus bener bisa ketemu sama mereka. Mintain nomor RM dong, Suga juga sekalian, eh Jhope juga dong please. Aah tau gitu mba ikut kamu kemarin. Kamu ga foto sama mereka?", ucap devi. maya menatap devi kaget mendengar respon devi barusan. Bagaimana bisa devi berfikir untuk bercanda disaat maya merasa kepalanya sudah mau pecah dengan masalah yang dihadapinya.

"maya pengen banget berkata kasar mba, boleh ga?", kata maya kemudian.

"ah kamu ga asik. Mereka lagi naik banget pamornya may. Gila. Lagi digandrungi banget. Menang Billboard 2 kali berturut-turut, nikung jeybi yang udah menang bertahun-tahun dikategori itu, bahkan perform di American Music Award loh. eh kamu nonton kesana ya waktu BMA terakhir, mba lupa, hehehe", sambung devi kemudian.

Maya memang sengaja datang ke Las Vegas waktu itu untuk menonton langsung penampilan BTS diajang bergengsi Billboard Music Award pada bulam Mei lalu. tentu tanpa sepengetahuan BTS. Bahkan maya pernah datang menonton konser mereka langsung dibeberapa negara besar. Itu yang maya bilang ke Jimin dan Taehyung waktu mereka bertemu, maya selalu bisa melihat BTS dimanapun tanpa BTS sadari. Itu bentuk dukungan maya atas apa yang sudah dicapai BTS sejauh ini.

"okay back to story, jadi kenapa kamu ga angkat telfonnya?", tanya devi kemudian sambil mengembalikan hp maya. devi merasa tidak perlu untuk membaca chat yang ditunjukkan maya.

"karena dia ngajak maya ketemu di hongkong kemarin. You know, Mnet Music Award", ucap maya melanjutkan ceritanya. Devi mendengar suara frustasi ketika menceritakan hal itu. devi pun mengamati wajah maya sekilas. Mencoba mencari apa yang mengganggu fikiran maya kalau sudah jelas ada park jimin yang membantunya untuk menyelesaikan masalah masa lalu nya itu.

"yang artinya mempertemukan kamu dengan hyungnya, dan kamu belum siap?", lanjut devi menanggapi. Maya pun mengangguk pelan.

Devi menghela nafasnya semakin tidak paham dengan apa yang sebenarnya diinginkan oleh maya sekarang. namun devi yakin maya memiliki pembelaannya sendiri akan hal itu

"fokus aja ke agenda kamu besok, may. Mba ga mau kamu sakit karena kebanyakan pikiran gini. Kamu pasti tau apa yang jadi prioritas kamu sekarang. sekarang mending kamu pulang deh, istirahat. Siapin diri buat besok", ucap devi sambil berusaha berdiri dari kursinya untuk melangkah pulang. Devi pun merasa sangat lelah dengan apa yang terjadi dengan maya. serasa beban maya juga menjadi bebannya.

"btw, revin belum ada ngehubungin aku dari semalam, Mba", ucap maya tiba-tiba. Devi yang kaget mendengar itu pun langsung duduk kembali di kursinya.

"kenapa lagi anak itu?", tanya devi penasaran. Rasanya devi tidak pernah mendengar keluhan tentang revin seperti ini dari maya. Maya tampak mengangkat bahu nya menanggapi.

"ga tau. terakhir cuma nelfon yang ngabarin aku itu aja. katanya sorenya langsung balik ke indonesia. tapi sampai sekarang ga ada ngabrin aku. Telfonnya juga ga aktif", ujar maya dengan ekspresi sedihnya.

"rasanya maya lagi butuh banget dikuatin dia disaat kayak gini. Tapi mau nyambat kok ya rasanya ga pengertian banget", sambung maya sambil memandang jauh. Maya tampak menghela nafasnya lagi.

'tidur kali. Kan kebiasaan dia emang tidur panjang tiap abis tanding, kamu lagi mau mens ya may? Ga biasanya kamu ngeluh masalah gini", tanya devi.

"i know, tapi rasanya sesak aja mba, ga ngerti juga kenapa", jawab maya.

"udah deh mending balik sekarang, istirahat, tidur, ga usah mikir macem-macem tar kamu drop, okay", ujar maya yang kali ini berdiri terlebih dahulu.

Maya pun mengangguk dan membereskan barang-barang dimeja kerjanya, kemudian mengikuti devi keluar dari ruangannya.

"everything is good, may. Everything is okay",ucap maya meyakini dalam hatinya.

lovelifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang