EMPAT BELAS

46 2 0
                                    

Maya pun keluar dari kamarnya setelah menyelesaikan obrolannya ditelfon dengan revin, tentu tidak melewatkan kegiatan mandinya. Maya sendiri jarang keluar kamarnya dalam keadaan belum mandi, entahlah, kebiasaannya itu memang selalu mendapat pujian dari devi yang hampir tiap hari bertemu dengannya itu.

"eoh, ini orangnya sudah turun", ucap seojoon.

Seojoon memang memutuskan untuk menginap dirumah juno kemarin, karena dia tidak akan bisa menyetir dalam keadaan mengantuk, dan apalagi sedikit pengaruh wine yang diminumnya. Siwon sendiri memilih tetap pulang karena dia datang malam itu ditemani oleh seorang supir.

"why?", tanya maya yang telah sampai di meja makan, dan memilih duduk disamping juno.

"good morning bang", sapa maya kemudian sambil mencium pipi abangnya. Juno pun membalas perlakuan sayang adiknya itu.

"oppa baru saja akan keatas untuk membangunkan mu untuk sarapan", jawab seojoon.

"hemm, oppa kenapa sudah rapi sekali pagi-pagi seperti ini? Ada jadwal syuting?", tanya maya lagi sambil mengambil tuna sandwich dihadapannya.

"no, jadwal oppa kosong 2 hari ini", jawab seojoon.

"lalu kenapa bangun dan bersiap pagi sekali? Kalau melihat juno aku sudah paham dengan segala urusan meeting dan meetingnya itu", ujar maya sedikit melirik kesal kearah juno yang memang sudah bersiap dengan pakaian rapi style bekerjanya. Maya pun kemudian mengunyah sandwichnya. Juno pun hanya tersenyum lebar menanggapi perkataan maya dan melanjutkan sarapannya tanpa berniat membantah perkataan adiknya itu.

"oppa ada janji bertemu dengan teman-teman oppa di daerah Itaewon, kau mau ikut? Daripada hanya dirumah saja, flight mu masih nanti malam kan?", ucap seojoon kemudian.

"teman seperti apa yang Oppa maksud? Apa tidak masalah kalau aku ikut dengan oppa?", tanya maya. maya sebenarnya sangat ingin berjalan-jalan di korea sebelum kepulangannya nanti. Mungkin hanya sekedar membeli beberapa oleh-oleh untuk revin saja sudah cukup. Tawaran seojoon sebenarnya sangat menarik. Namun maya sangat paham seojoon sekarang sangat terkenal dinegaranya ini. Maya tidak ingin mengambil resiko apapun itu.

"sahabat Oppa, kami bertemu beberapa kali di drama yang sama dan berlanjut menjadi akrab. tidak masalah jika kau ingin ikut. Oppa yakin kau akan menyukai mereka juga, dan tenang saja, kami pasti memilih tempat yang private, jadi pasti aman", ucap seojoon menjelaskan. Revin pun mengangguk setuju dengan omongan seojoon barusan.

"good morning", sapa devi yang tiba-tiba muncul.

"morning mba, yuk sini sarapan", kata maya menanggapi. Sedangkan Seojoon dan Juno menanggapi dengan senyuman mereka. Kalau saja devi baru sebentar bekerja dengan maya, pasti saat itu devi sudah pingsan mendapatkan senyuman manis dari seojoon, salah satu aktor yang di idolakan devi disetiap dramanya. Tapi berhubung dia sudah bekerja dengan maya sangat lama, bertemu dengan artis dan bahkan orang penting lainnya harus menjadi suatu kebiasaan untuk devi bisa merespon biasa saja. Malah cenderung sopan. Devi tidak ingin memalukan bos nya itu tentu saja. Malah terkadang maya yang menyodorkan devi pertanyaan apakah devi tidak ingin berfoto dengan artis atau orang penting tersebut.

"bagaimana date mu semalam dev? Lancar?", kali ini juno yang membuka suara.

"waah, restorannya benar-benar cantik dan mewah jun, gue sampai minder masuk kesana. Dan bener kata lo, suasananya jadi romantis banget. Hiiih gue sampe merinding", jawab devi menanggapi sambil mengunyah sarapannya. Seojoon yang tentu tidak paham dengan bahasa mereka hanya bisa kebingungan. Maya yang melihat raut wajah bingung seojoon langsung tertawa pelan. Juno dan devi pun mngerti maksud dari tertawa maya pun langsung melihat kearah seojoon dan ikut tertawa bersama maya.

lovelifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang