(TASYANYA DIPANGGIL ELLA AJA YA KARNA UDAH BERTRANSMIGRASI. BIAR GAK BINGUNG JUGA)
.
.
.
Setelah mengetahui kenapa dirinya bisa berada dalam tubuh Ella, dia juga mencari tahu tentang keadaan keluarganya.
Keluarga Bagaskara
Tidak susah mencari kabar terbaru tentang keluarga Bagaskara, apalagi mereka memang termasuk orang-orang terpandang dan juga sering disorot oleh media, karena kesuksesannya yang mendunia.
KABAR DUKA, PUTRI DARI PENGUSAHA KAYA ROCKY BAGASKARA YAITU ANASTASYA PUTRI BAGASKARA TELAH MENGALAMI SEBUAH KECELAKAAN, YANG MENGAKIBATKANNYA HARUS MERENGGANG NYAWA
DIKABARKAN TELAH MENINGGAL DUNIA PUTRI DARI PEBISNIS TERNAMA PADA HARI INI PUKUL 12.00 WIB
ROCKY BAGASKARA MERASA BEGITU TERPUKUL ATAS MENINGGALNYA PUTRI TERCINTA
BANYAK UCAPAN BELA SUNGKAWA YANG DITERIMA OLEH KELUARGA BAGASKARA, ATAS MENINGGALNYA SOSOK PUTRI BAGASKARA, SALAH SATUNYA DARI ANGGOTA GANG TERNAMA HELLS ANGEL YANG TURUT HADIR. SIAPAKAH SOSOK PUTRI BAGASKARA SEBENARNYA?
seperti tersambar petir, kabar duka tersebut membuat Ella tanpa sadar meneteskan air matanya. Jadi dirinya tidak akan pernah bisa kembali lagi ke tubuh Tasya? Lalu, apa maksud Tuhan sebenarnya, membawanya masuk ke dalam raga Ella?
"Jadi ternyata gue udah meninggal, tapi gue masih dikasih Tuhan kesempatan lagi buat hidup? Tapi gimana kalau pemilik tubuh ini kembali? Apa gue bakalan mati?" gumamnya.
"Apa alasan sebenarnya gue di sini? Apa karena gue harus memperbaiki kehidupan Ella dan membongkar setiap rahasianya?" monolognya. Tak pernah terbayangkan oleh dirinya, akan mengalami kejadian seperti ini. Berkat Tuhan, Tasya bisa merasakan hidup kembali, untuk sekali lagi tapi di tubuh yang berbeda dan keluarga yang berbeda pula. Mengingat bagaimana kehidupan Ella yang asli selama ini, membuatnya merindukan keluarganya.
Bagaimana beruntungnya dia dahulu, hidup bagai putri raja serta di kelilingi oleh orang-orang yang menyayanginya. Berbeda terbalik dengan kehidupan Ella yang akan dia lalui. Begitu mudahnya Tuhan, membolak balikan kehidupan. Tanpa sadar air mata Ella jatuh dari kelopak matanya.
"Non Ella, kenapa Non menangis? Apa ada yang sakit Non?" tanya Bi Ija yang baru saja datang dan melihat Nonanya yang sedang menangis. Ella pun gelagapan, tanpa sadar ternyata dirinya tengah menangis sedari tadi.
"Enggak apa-apa kok Bi, Ella hanya sedih aja, karna temen Ella ada yang meninggal," tuturnya sembari menghapus air mata.
"Non Ella, udah punya temen sekarang?" tanya Bi Ija ragu, membuat dirinya tersadar kalau Ella ini bukan seperti dirinya yang mempunyai banyak teman.
Ella bahkan tidak mempunya seorang pun untuk dianggap sebagai seorang teman, bahkan seseorang untuk diajak berteman saja dia tidak memilikinya. Ella sadar bahwa kehidupan Ella dahulu begitu menderita. Tapi, dia berjanji akan membuat orang-orang yang telah menyakitinya menyesal.
"Maksud aku idola aku Bi," tukasnya. Bi Ija menatap ke arahnya sembari membulatkan mulut seperti bergumam, menjawab 'oh'.
"Bi, kapan aku bisa pulang?"
"Non kan baru sadar, masa udah minta pulang, untuk beberapa hari saja Non dirawat di sini dulu ya?"
"Aku udah bosan di sini Bi, di sini bau obat-obatan yang membuatku mual, aku pokoknya ingin pulang Bi."
"Non tunggu Dokter dulu saja ya? Nanti kalau Dokternya ke sini nanti Bibi tanyakan," ujarnya yang kemudian diangguk.i oleh Ella.
"Bi, Papa gak kesini? Apa Papa gak mau jenguk aku Bi?" tanya Ella yang merasa bahwa Ella sedang sakit, tapi tidak seorang pun yang mau datang menghampirinya. Coba dia jadi Anastasya Putri Bagaskara selain kaya dirinya juga mendapatkan kasih sayang kedua dari orang tuanya. Tapi sayang, sekarang dia adalah Ella yang hanya mempunyai seorang Ayah, ibu tiri dan saudara tiri yang tak pernah memperhatikan dan memperdulikannya.
"Non, Tuan lagi di luar kota, masih ada kerjaan jadi belum bisa diselesaikan, jadi Tuan tidak bisa balik lagi ke sini beberapa hari, Non yang sabar ya? Kan ada Bibi, bentar lagi Tuan juga bakalan balik kok Non," ujar Bi Ija sambil menahan tangisnya. Bi ija paham betul apa yang tengah dirasakan oleh anak majikannya itu. Bi Ija berusaha sekuat mungkin untuk menghibur Putri keluarga Lesham tersebut.
"Iya, gapapa kok Bi Ija, terima kasih sudah menemani dan merawat Ta_ eh maksudnya Ella. Ella baik-baik saja kok Bi," tuturnya, hampir saja dirinya salah menyebut nama, sembari menunjukan senyuman palsunya, dalam hati ia berkata, cih dasar orang tua nyebelin, apa harus nunggu Ella mati dulu baru mau pulang? Untung aja dikehidupan gue sebelumnya gue mempunyai keluarga yang bahagia. eh tapi apa Ella juga udah meninggal ya?
"Non, makan dulu ya habis gitu minum obat," ucap Bi Ija yang diangguki oleh Ella.
Setelah meminum obat, Ella kembali tertidur karena efek obat tersebut, hingga suara seseorang berhasil membangunkannya.
"Selamat malam Ella, apa kabar? Gimana keadaannya sekarang?" ucap sang Dokter sambil tersenyum lembut ke arahnya.
"Baik Dok, Dok apa boleh saya pulang?" tanyanya langsung, karena Ella tak suka berada terlalu lama di rumah sakit.
"Kamu buru-buru banget pengen cepat pulang, jarang-jarang loh bisa nginap di hotel," canda Dokter tersebut sembari terkekeh.
"Gak suka Dok, iya kalo hotelnya hotel yang bisa bikin orang nyaman, kalo hotelny rumah sakit sih, orang lain pun juga pada gak bakal mau," kesal Ella yang dibalas dengan tawa sang Dokter.
"Oke deh, kamu boleh pulang, tapi besok ya, setelah saya periksa lagi, kalau sekarang belum boleh. Infus kamu aja masih banyak, pulihkan dulu keadaan kamu, baru boleh pulang." Perkatan tersebut seketika membuat Ella merasa bahagia.
Gapapalah nginep di rumah sakit semalam, besok juga udh boleh pulang, batinnya.
"Bener ya Dok, besok saya boleh pulang?"
"Iya, kalau keadaan kamu sudah lebih baik."
"Aku udah baikan kok Dok," tuturnya, yang Dokter di sini itu siapa sih? Kok pasiennya udah nentuin udah baik apa enggaknya. Dokter hanya geleng-geleng kepala melihat Ella.
"Iya sabar ya, nunggu besok," ujar Dokter yang dijawab anggukan kepala Ella.
"Terima kasih Dok," ucap Ella tulus.
"Sama-sama, jangan lupa untuk minum obatnya ya, saya permisi dulu," pamit sang Dokter yang kembali diangguki oleh Ella.
Seusai diperiksa Ella pun makan dan meminum obatnya, kemudian melanjutkan tidurnya kembali, ditemani oleh Bi Ija yang duduk di samping hospital bed. Dia tidak sabar untuk memulai kembali kehidupannya di esok hari.
Tuhan sudah memberinya kehidupan lagi, yang artinya dia tidak boleh menyia-nyiakannya.
****BERSAMBUNG****
.
.
.
.
TOLONG TINGGALKAN JEJAK 👣
.
.
TERIMA KASIH 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRATION QUEEN RACING [TERBIT]
Teen Fiction❗FOLLOW DULU SEBELUM BACA!!! Transmigration? Apa yang akan orang pikirkan tentang Transmigrasi? Siapa yang menyangka jika seorang gadis yang menyandang gelar Queen Racing bisa bertransmigrasi ke tubuh seseorang Upik Abu yang sayangnya memiliki Ibu...