"Keren juga si Ella, ternyata selama ini dia mempunyai bakat yang terpendam," ucap Gandy.
"Lo bener, gue gak nyangka ternyata dia punya suara yang merdu dan bakat yang luar biasa," timpal Rendy
"Cocok nih Gan sama lo," celetuk Gerald dengan menaik turunkan alisnya.
Tanpa kata, Morgan meninggalkan ketiga temannya itu menuju taman belakang sekolah. Tempat favoritnya jika ingin bersama Ella. Taman ini mengingatkannya akan momen-momen indah yang pernah dilaluinya dulu bersama Ella. Betapa rindunya dia kepada Ella.
Morgan duduk di bangku yang dulunya terasa hangat, kini bangku itu menjadi dingin. Ella tidak pernah lagi datang ke sini. Ella sudah benar-benar melupakannya.
Angin sepoi-sepoi mampu menyejukkan hatinya yang terasa begitu sepi. Dirinya kembali mengingat momen-momen di mana dirinya bisa melihat senyum manis Ella untuk pertama kalinya. Di mana dirinya bisa mendengar tawa lepas Ella karnanya. Di mana dia bisa bernyanyi bersama dengan Ella berdua. Di mana dirinya sedang belajar berdua bersama dengan Ella. Di mana dirinya bisa memeluk dan menguatkan Ella ketika Ella merasa lelah akan kehidupannya.
Dari dulu Morgan ingin sekali melindungi Ella dan merangkul Ella di hadapan umum. Morgan ingin menjadi tameng untuk Ella dari kekejaman dunia. Dia tidak suka jika melihat Ella dibully apalagi di hadapannya. Tapi selama ini dirinya hanya bisa diam dan tidak bisa menolongnya, karna jelas Ella sudah membuatnya berjanji agar pura-pura tidak mengenalnya apalagi menolongnya, apapun yang terjadi. Untuk kali itu Morgan merasakan dirinya tak berdaya dan tak berguna.
Penyesalan memang datang pada akhir cerita. Dia datang di waktu yang tidak tepat. Dirinya telah datang terlambat dan keterlambatannya itulah yang selalu jadi momok penyesalan selama hidupnya. Penyesalan yang merubah Ella yang dikenalnya. Penyesalan yang mampu menghilangkan ingatan Ella tentang dirinya. Penyesalan karna sudah melanggar janjinya kepada Ella.
Tak sadar air mata yang sedari tadi dibendung, meluncur bebas membasahi pipinya. Untuk kesekian kalinya, dirinya menangis karna seorang wanita. Apakah wanita memang tercipta hanya untuk jadi kelemahannya?
"Bisa nangis juga lo?" tanya seseorang yang baru saja datang mengagetkan Morgan, membuatnya buru-buru menghapus air matanya. Sungguh malu, dirinya terlihat begitu menyedihkan. ingin rasanya Morgan menenggelamkan dirinya ke dasar bumi. Eh, mati dong.
"Dasar cengeng." Umpatan itu membuat Morgan berdecak. Ella mulai mendudukan dirinya di samping Morgan.
"Ngapain lo ke sini?" tanya Morgan sinis, tapi tak urung dirinya menyimpan kerinduan yang mendalam. Sudah sangat lama dirinya tak bisa merasakan momen seperti ini lagi.
"Bukannya itu yang lo inginkan?" ucap Ella sembari menaikan sebelah alisnya dengan tangan yang terlipat di depan dada, seolah Ella bisa membaca hati Morgan.
Ella tadi tidak sengaja melihat Morgan berjalan ke arah sini. Ella ingat Morgan pernah bilang, bahwa dirinya dan Ella sering bertemu di taman belakang sekolah. Saat berada di sana Ella merasakan kepalanya berdenyut nyeri, seperti Déjà vu , kilasan-kilasan memori yang hilang itu mencoba menerobos masuk ke dalam ingatannya.
Ella sekarang tahu apa hubungan antara Morgan dan Juga Ella. Ella juga sudah tahu, momen apa saja yang sudah dia lupakan. Mereka adalah seseorang yang saling mencintai. Namun mereka tidak ada hubungan lebih dari sekedar seorang sahabat. Tapi terakhir yang ia ingat, beberapa hari sebelum tragedi pembullyan yang mengakibatkan Ella meninggal adalah dia dan Morgan yang saling menjauh dan sama-sama mengubur perasaannya. Namun siapa sangka, pengakuan cinta Morgan yang membuat hatinya berbunga-bunga itu mala membawa petaka dan kesedihan baginya.
"Lo udah ingat gue?" tanya Morgan memastikan. Ada binar bahagia yang terpancar dari kedua mata tajam itu.
"Hemm ... gimana ya?" ucap Ella sembari mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari telunjuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRATION QUEEN RACING [TERBIT]
Teen Fiction❗FOLLOW DULU SEBELUM BACA!!! Transmigration? Apa yang akan orang pikirkan tentang Transmigrasi? Siapa yang menyangka jika seorang gadis yang menyandang gelar Queen Racing bisa bertransmigrasi ke tubuh seseorang Upik Abu yang sayangnya memiliki Ibu...