hari ini merupakan hari yang paling dibenci kebanyakan murid. setelah libur di hari sabtu dan minggu, mereka harus kembali lagi bersekolah dengan tepat waktu di hari senin. Selain harus datang tepat waktu, semua murid juga diwajibkan dengan memakai seragam yang lengkap dan rapi. Mereka juga harus rela berdiri kepanasan, dengan cucuran keringat di pagi hari.
bagi murid malas seperti para most wanted, mereka akan kabur dan sembunyi untuk tidak mengikuti upacara yang sedang berlangsung. Namun sayang, hari ini dewi keberuntungan sepertinya tidak berpihak kepada mereka. Dari arah belakang seorang guru berbadan gemuk, dengan rambut yang disanggul, serta tangan yang berada di pinggang, ditambah mata yang melotot, membuat keempat orang tersebut, tidak dapat lagi kabur menghindari upacara yang sedang berlangsung.
"Bagus yaa, kalian berempat, bukannya ikut upacara, ini malah makan dikantin. MORGAN, GERALD, GENDY, DAN RENDY, CEPAT KALIAN LARI KELAPANGAN DAN BERDIRI DI DEPAN," teriak Bu Sukma membuat keempat orang tersebut berlari terbirit-birit, bahkan Rendy tanpa sadar berlari dengan membawa piring gorengan yang masih berada di tangannya. Bu sukma yang melihat itu, ikut berlari mengejar Rendy.
"Rendy STOP, kamu mau upacara atau mau makan? Ngapain kamu bawa gorengan sekaligus piringnya!" teriak Bu Sukma di depan lapangan, membuat semua orang tertawa mendengarnya. Sedangkan Rendy yang sadar kesalahannya, cuma bisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Hehe maaf Busuk, saya nggak sadar. Mungkin karena perut saya sudah kelaparan," ujar rendy yang kemudian mencomot satu gorengan, membuat Bu Sukma semakin melotot ke arahnya.
"Bagus ya kamu, udah ngatain saya Busuk sekarang malah lanjut makan lagi!" teriak Bu Sukma sembari berkacak pinggang.
"Loh nama Ibu kan Bu Sukma. Ya gak salah dong, saya panggil Busuk?" Ucapan Rendy lagi-lagi membuat semua orang tertawa mendengarnya.
"Udah salah, masih ngeyel aja kamu. Habis upacara selesai, kamu temuin saya di ruangan saya dan itu piring serta gorengannya kamu taro, jangan dimakan!"
"Ya kok gitu sih Busuk, masa hanya saya aja sih, best friend saya enggak?" jawab Rendy membuat ketiga temannya melebarkan matanya.
"Enak aja lo ajak-ajak kita. Lo aja kali kita enggak," jawab Gendy sewot.
"Kalian mah gak setia kawan."
"Emang kita kawan lo?" jawab Gerald.
"Emang sialan lo pada, giliran lo ada masalah aja gue selalu ada di sisi lo, di saat lo susah, gue juga ada di samping lo, dan di saat lo pada sedih nih, gue juga selalu ada buat hibur lo. Itu tandanya gue selalu ada buat lo, lo, pada, inget itu."
"Gue baru paham dan nyadarin satu hal, kalo ternyata memang benar, lo selalu ada buat kita di saat kita lagi ada musibah, masalah, susah, sedih, ancur sekalipun, lo tetap berada di samping kita dan satu hal yang baru gue sadari ternyata itu tandanya ___"
Belum sempat Gerald menyelesaikan kalimatnya, Rendy sudah memotongnya terlebih dahulu."Tandanya gue selalu ada buat lo, lo, pada," sahut Rendy percaya diri, sembari menepuk dadanya.
"Bukanlah, itu tandanya kalau lo itu pembawa sial," celetuk Gerald diakhiri kekehan.
"SIALAN LO," umpat Rendy membuat semua orang ikut tertawa.
"Sudah, sudah, kalian diem ikuti upacara dengan serius, jangan banyak omong. Upacara jadi tertunda karna ulah kalian. Dan kamu Rendy jaga bicara kamu!" bentak Bu Sukma, membuat semuanya terdiam hingga upacara selesai.
Saat upacara selesai banyak yang sibuk kembali ke kelas, apalagi di jam pelajaran pertama yang mengajar adalah guru killer, ditambah ada PR yang menanti karna lupa dikerjakan, itu namanya memang kesialan yang hakiki.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRATION QUEEN RACING [TERBIT]
Teen Fiction❗FOLLOW DULU SEBELUM BACA!!! Transmigration? Apa yang akan orang pikirkan tentang Transmigrasi? Siapa yang menyangka jika seorang gadis yang menyandang gelar Queen Racing bisa bertransmigrasi ke tubuh seseorang Upik Abu yang sayangnya memiliki Ibu...