22. Rahasia Tristan

29.9K 2.8K 84
                                    

"Mantan ya?"

"Iya, udah gak usah bahas dia lagi. Gak penting."

Deg

Untuk yang ke dua kalinya, jantung Ella dibuat berhenti berdetak beberapa saat. Rasanya seperti tertusuk oleh ribuan paku. Namun, Ella mencoba untuk menetralkan kembali raut wajahnya.

"Kok lo ngomongnya gitu?"

"Bener kan? soalnya buat apa kita bahas dia. Orangnya aja udah gak ada di sini."

"Kalau seandainya dia masih hidup gimana?"

"Gak mungkinlah, gue lihat sendiri dia sudah meninggal," ujar Tristan dengan senyum mengejek.

Kenapa setiap kali Tristan berbicara, Ella melihat raut ketidaksukaannya terhadap tunangannya ini, kepada dirinya dahulu. Tapi Ella berusaha mencoba menahan tangisnya. Ella juga mencoba menahan rasa sakit, akibat setiap perkataan yang terucap dari bibir Tristan. Ella rasa, ada yang salah dan menjanggal, dia mencoba untuk menggalih lagi informasi dari Tristan, tentang hubungan dirinya dahulu.

"Emang lo udah move on?"

"Udahlah, sebagai manusia kita juga harus tetap melanjutkan hidup. Jadi ya gitu, lupain yang lalu dan jalani yang sekarang. Roda pasti terus berputar."

"Segampang itukah?" tanya Ella dengan tatapan tak percaya.

"Emm ... sebenarnya sihh gue ingin batalin pertunangan ini sama dia sejak dulu sih. Tapi belum sempat gue ngomong, dia sudah meninggal terlebih dahulu. Bagus deh karena dengan begitu, aku jadi gak nyakitin perasaannya."

Deg

Untuk ke tiga kalinya Ella mengetahui sebuah fakta yang mencengangkan baginya.

"Kenapa lo ingin mutusin pertunangan lo, sedangkan lo dan dia mau menikah?"

"Karna gue udah gak cinta sama dia." Saat mendengar perkataan itu, jujur saja hati Ella berdenyut nyeri.

"Terus kenapa lo lamar dia, kalo pada akhirnya lo ingin mutusin pertunangan sama dia?"

"Karna waktu itu gue kira, gue cinta sama dia. Ternyata gue salah, gue cuma penasaran dan terobsesi aja sama dia," tuturnya.

"Terus lo cinta sama siapa?" tanya Ella berusaha menyembunyikan nada suaranya yang seakan bergetar.

"Untuk saat ini sih kayaknya gue suka sama lo." Jawaban Tristan membuat Ella membeku. Segampang itukan Tristan melupakannya dan mencintai orang yang bahkan baru saja dikenalnya.

"Kayaknya lo juga cuma penasaran aja sama gue, seperti lo yang penasaran kepada Tasya. Kita baru ketemu dan ... wahh, gue gak nyangka banget lo bakalan ngomong suka sama gue secepat ini," tutur Ella sembari tersenyum smirk. Ternyata dirinya selama ini telah salah dalam menilai seseorang.

"Gue beneran tertarik sama lo, gue bukan cuma penasaran aja tapi, kayaknya gue udah jatuh cinta pada pandang pertama saat lihat lo."

Lo hanya suka dengan wajah ini bukan dari hatinya, karna lo sendiri yang bilang lo gak cinta sama Tasya, dan di hadapan lo saat ini Ella maupun Tasya adalah seseorang yang sama. Meskipun wajah beda, tapi hati, kelakuan, dan sifat tetep sama. Karna sekarang Ella adalah Tasya. Dan Tasya adalah Ella, batin Ella

"Terus kenapa lo cerita ini semua sama gue?"

"Ya, gue hanya pengen jujur aja sama perasaan gue."

Lo salah tempat kalau lo harus jujur sama gue, batin Ella.

Suara dering ponsel mengalihkan atensi Ella, beralih pada layar tersebut. Telihat nama seseorang yang begitu sangat dikenaliny, Deolinda Mageswari.

TRANSMIGRATION QUEEN RACING [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang