33. Sosok yang ditunggu

19.8K 2.1K 37
                                    

Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh murid SMA Rising Dream, tapi tidak hanya murid SMA Rising Dream saja, melainkan juga siswa-siswi luar sekolah SMA Rising Dream seperti, Rigel dkk yang sudah menantikan momen ini dari minggu yang lalu.

Suasana lapangan sekolah kini sudah telihat ramai, dipenuhi oleh murid-murid yang berdiri di depan panggung. Tidak jauh dari sana, sudah berbaris rapi beberapa stand-stand yang menjual berbagai macam makanan, minuman, serta accesories.

Satu persatu orang berdatangan memenuhi sekolah ini, baik murid di sini maupun orang luar, karna acara ini dibuka untuk umum.

Bahkan Lesham dan Sadira pun turut serta datang ke sekolah anaknya itu. Mereka bersemangat saat malam itu, putrinya berkata bahwa akan ada acara di sekolah dan dirinya ikut serta dalam memeriahkan acara tersebut. Sontak hal tersebut disambut baik oleh Lesham dan Sadira. Mereka ingin melihat putrinya itu tampil agar bisa kembali, merasakan kebahagiaan keluarga kecil yang selama ini jadi impiannya.

Semua teman sekelas Ella sudah datang dan sekarang mereka sedang bersiap-siap di ruangan kelas yang dijadikan ruangan backstage atau ruangan make up, karna lokasi panggung dan ruangan kelas tidaklah jauh. Beruntungnya mereka karna posisi kelas mereka berada persis di belakang panggung.

Mereka semua sibuk sendiri untuk berdandan, karna berdandan juga hal yang sangat penting untuk menunjang penampilan agar apa yang mereka tampilkan, berhasil dengan semaksimal mungkin, serta bisa mendapatkan hasil yang memuaskan.

Di lain tempat, keempat pria yang sudah menarik perhatian beberapa orang tersebut berdiri dengan santainya di bagian paling belakang para penonton yang ingin melihat berbagai macam hiburan. Mereka berdiri tak jauh dari lokasi parkir Motor mereka, karena mereka tengah menantikan kedatangan seseorang yang selama ini membuat mereka penasaran.

"Lo yakin dia bakalan datang?" tanya Rigel kepada Gael.

"Gue gak tahu, tapi kita lihat aja, semoga dia hadir," jawab Gael.

"Semoga aja dia pakai motor yang sama, seperti motor sebelumnya," timpal Omar.

"Meskipun dia pakai motor yang beda, tapi gue pasti bisa ngenalin dia, asal penampilannya gak berubah," ucap Ardan tiba-tiba.

"Oke, kita tunggu aja," jawab Rigel yang diangguki semua temannya.

"Wait, wait, itu bukannya Kenzo ya?" tanya Omar membuat teman-temannya mengalihkan tatapan ke arah yang ditunjuk oleh Omar.

"Lah, iya, ngapain tuh anak ke sini?" tanya Ardan dengan mengerutkan dahinya. Namun, sedetik kemudian matanya membola dan berujar, "Jangan bilang, dia juga nyari orang itu juga?"

"Mungkin," jawab Rigel cuek, sembari mengedikan bahunya acuh.

Kenzo yang melihat keberadaan musuhnya itu pun tersenyum smirk. dia khirnya berjalan menghampiri musuhnya itu.

"Hallo Bro, gak nyangka, kita dipertemukan lagi di sini," ucap Kenzo sembari memegang pundak Rigel, yang lansung ditepis oleh Rigel.

"Sok dekat lo!" cibir Gael melihat kedatangan Kenzo.

"Ngapain lo ke sini," sambung Omar membuat kekehan Kenzo.

"Nyapa sahabat lama lah. Setelah beberapa minggu gak bertemu, ternyata kita dipertemukan kembali di sini. Memang ya, yang namanya jodoh gak bakalan ke mana."

"Gue masih normal!" tutur Rigel dengan senyum smirknya, yang membuat ketiga temannya itu tak kuasa menahan tawanya.

"Ngakak anjirr!" umpat Ardan.

Dan di sana kenzo mengepalkan tangannya guna menahan amarah.

"Gue juga normal kali. Gue ke sini juga karna lagi nyamperin pacar gue ...." Belum sempat Kenzo menyelesaikan perkataannya itu, ucapannya sudah dipotong terlebih dahulu oleh Gael.

TRANSMIGRATION QUEEN RACING [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang