28. Pemeran Utama

25.3K 2.3K 73
                                    

Sedikit informasi ya pemeran Morgannya aku ganti sesuai rekomondasi para pembaca jadi foto yang di part 14 udah aku ganti ya tapi yang di part selanjutnya mungkin fotonya gak aku ganti karna posenya udah pas sama jalan ceritanya dan udah terlanjur aku post jadi bayangin aja itu mukanya Morgan sama kayak yang aku upload di part 14 ya trimakasih.✌🏻
.

.

.

.

.

Ella berjalan menuju kelasnya dengan tatapan dan pandangan orang-orang sekitar yang menatap ke arahnya. Sekarang tidak ada lagi yang berani mendekati bahkan membully dirinya, semenjak kejadian di kantin.

Bukan apa-apa, tapi satu sekolah di sini juga tahu dan tidak mau berurusan dengan orang yang namanya Morgan. apalagi ketidak hadiran Friska menambah beragai macam asumsi, jika Friska sudah dikeluarkan dari sekolah. Mereka tidak tahu saja ke mana Friska berada.

Selain tidak adanya kehadiran Friska, diperparah tidak adanya kehadiran Hana, juga menambah rumor-rumor bahwa mereka berdua memang sudah di DO dari sekolah.

Ella tidak memusingkan itu semua, karna kini hidupnya sudah tenang. Tinggal menemukan Mama Sadira aja, kelar deh hidupnya. Eh, tapi dia juga harus mengurus masalahnya dengan Tristan dan juga Linda. Hah ... ternyata masalahnya masih banyak. Ku kira mau Ending tapi nyatanya ini semua belum berakhir. Jadi kapan ya, Ella bisa ngerasain Happy Ending? Atau malah bisa jadi Sad Ending lagi?

Saat berada di depan pintu kelas, Ella mendobrak pintu kelas tersebut dengan keras, menggunakan kakinya. Dentuman keras dari pintu, membuat seisi kelas melonggo dan menatap ke arahnya. Bahkan sampai ada yang kaget, sampai beristigfar mengelus dadanya.

"Lo kok baru datang?" tanya Arthur.

"Bukannya ini waktu istirahat. Kalian ngapain masih pada di sini?" Bukan menjawab, Ella malah balik bertanya. Tapi jujur Ella sedikit heran, ini kan waktu istirahat, tapi para temannya malah duduk anteng di kelas dengan Arthur yang berada di depan kelas. Ibarat seorang guru yang sedang mengajar muridnya. Apa mereka tidak lapar?

"Kita lagi bahas tentang acara ulang tahun sekolah kita," ucap Arthur.

"Ohh," jawab Ella cuek membuat Arthur sedikit kesal dibuatnya. Akhirnya Arthur tersenyum smirk, dia sudah tahu pasti Ella tidak akan suka tentang apa yang akan diucapkannya habis ini.

"Jadi fix ya, ini pemainnya. Terus yang jadi pemeran utama Ella ya? setuju semua kan?" Ella yang baru saja duduk di kursinya dibuat melotot tak percaya. Apa-apaan, dirinya yang baru saja datang dan tak tahu apa-apa, tiba-tiba saja ditunjuk menjadi pemeran utama. Ini yang milih atau nyaranin siapa sih?

"Gak ada, mana bisa kayak gitu," sela Ella menolak, jujur saja Ella malas sekali harus ikutan begituan.

"Gak ada penolakan, ini hasil voting!" tegas Arthur final, membuat Ella menghela napas pasrah. Dirinya tidak ingin berdebat, sungguh dirinya masih merasa lelah.

"Siapa sih yang milih gue?" tanya Ella pada Luna.

"Emm ... sebenarnya, gue yang sudah nyaranin anak-anak buat milih lo. Nggak tahunya semua pada setuju setuju aja," tutur Luna tanpa beban membuat Ella melotot tak percaya. Aura sekitar mendadak terasa panas, Luna pun merasa gugup dibuatnya.

"Jadi lo penyebabnya?" tanya Ella dengan bersedekap dada, Luna hanya membalas dengan  cengiran dan tanda peace✌🏻di jarinya.

Akhirnya Ella pun menghela napas pasrah. Percuma juga dia marah-marah tidak jelas, itu akan menghabiskan tenaganya yang masih belum terisi penuh. Bisa bisanya Luna menyarankan dirinya. Ella pun akhirnya mulai ikut berdiskusi dengan arthur bersama dengan teman-temannya yang lain.

TRANSMIGRATION QUEEN RACING [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang