38. Teroris

16.5K 1.5K 36
                                    

Setelah pertemuannya dengan Linda, Ella merasa sedikit lega karna sahabatnya masih tetaplah orang yang sama, selain itu juga terjawablah sudah pertanyaan yang jadi momok buat Ella selama ini.

Mereka pun membuat grub khusus di WA untuk membahas tentang Tristan, apalagi jarak kini telah menjadi hambatan mereka.

Weekend ini, Ella masih berada di markas Hell angel, duduk di taman belakang sembari memberikan makanan untuk peliharaan yang Ella pelihara. Ella merindukan Jagoan. Bisa-bisanya selama ini dia melupakan Jagoannya.

"Hay Jagoan," sapa Ella sembari mengelus surai lembutanya.

"Maafin gue ya, bisa-bisanya gue lupain lo," ucapnya dramatis.

"Sebagai permintaan maaf, gue tadi beliin banyak daging buat lo makan." Ella pun memberikan daging tersebut, tak lama kemudian dirinya berlalu pergi dan tak lupa mengunci kandang Liger. Baru saja Ella ingin kembali ke kamarnya, tiba-tiba saja terdengar suara seseorang yang mengagetkannya. Membuatnya mengumpat dalam hati. Bener-bener setan nih orang.

"WOW, gue salut sama lo, karna bisa membuat jagoannya Tasya bisa tunduk sama lo. Sebelum ini, belum ada yang bisa nyentuh hewan ini selain Tasya. Tapi lo baru aja bertemu, tapi bisa langsung ngendaliin nih hewan. Gimana bisa?" tanya Tristan penasaran.

"Karna gue orang baik, mangkanya jagoan gak bakalan pernah nyakitin gue. Orang terdekat Tasya yang gak bisa nyentuh jagoan, berarti tandanya orang itu bukan orang baik." Setelah mengatakan hal tersebut Ella pun pergi meninggalkan Tristan dengan senyum mengejek. Dia sedari dulu tahu, bahwa Jagoan tidak suka dengan kehadiran Tristan. Bahkan hewan pun tahu mana orang baik dan jahat.

***

Ella merasa kesal, sedari kemarin Tristan selalu saja berusaha mendekatinya. Namun, Ella dan juga Aldo harus berpur- pura bersikap biasa saja.

Tak kuat lagi menghadapi tingkah laku Tristan, Ella pun memutuskan untuk segera pulang. Dirinya akan mulai berbuat perhitungan dengan Tristan. Lo salah nyari lawan main, batin Ella dengan senyum smirknya.

Sesampainya di rumah, Ella disambut pelukan hangat dari Sadira. Baru saja dirinya merebahkan tubuhnya di kasur, sebuah pesan dari seseorang membuatnya mendengus tak suka.

RotiRegal

Gue butuh kehadiran lo nanti malam, temenin gue balapan di jl.xxx jam 11 malam. Nanti gue jemput di rumah lo. Gak ada penolakan. Kalo lo nolak, lo tahu kan akibatnya apa.

Ella mendengus membaca pesan tersebut. Gak ada Akhlak memang, udah dibilangin juga kalo di hari sabtu dan minggu dia ingin me time. Baiklah Ella akan coba bermain-main juga di sini. Bagaikan sebuah air yang tenang, tapi ternyata menghanyutkan.

"Gue juga harus cari tau nih kelemahan si Roti Regal. Gue gak bisa bertindak gegabah, bisa-bisa identitas gue sebagai Queen Racing bakalan terbongkar, karna bocah ingusan itu," ucap Ella sembari menghembuskan napas kasar.

Gue tahu lo udah pulang dari Jakarta, jadi sekarang lo istirahat dulu, siapin tenaga lo buat semangatin gue nanti malam.

Ella syok membaca pesan tersebut, tahu dari mana nih orang.

Lo nguntit gue?

Gue gak nguntit lo, tadi gue gak sengaja lihat lo waktu lo balik dari Jakarta.

"Aarggg, sialan nih Bocah satu. Masalah satu belum kelar, udah mau nambahin masalah lagi," gerutunya sembari mengacak rambut frustasi.

Tak lama terdengar suara dering ponsel.

"Siapa lagi nih, ganggu aja!" gerutunya sembari meraih ponselnya dan mengangkat panggilan tersebut.

TRANSMIGRATION QUEEN RACING [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang