40. Setan sialan

13.2K 1.1K 80
                                    


"Non, ada orang ngirim barang," ucap Bi Ija kepada Ella yang sedang bermain gitar di balkon kamarnya. Mendengar hal tersebut senyum tipis mulai terukir di bibir manisnya.

"Suruh bawa masuk aja ya Bi," jawab Ella yang diangguki oleh Bi Ija.

"Akhirnya paketanku datang juga. Kali ini lo bakal habis di tangan gue. Itu akibatnya, kalo lo udah berani bermain-main sama gue," ucap Ella dengan senyum smirknya.

Ella pun membuka paketannya dan menatanya di dalam kamar, 1 buah komputer. Jangan salah, ini adalah cyber yang sering digunakan oleh para Hacker di dunia hitam.

"Lets play the game."

Ella mulai mengotak atik cyber yang sudah ditatanya rapi. Dia sangat fokus dalam mengetik berbagai macam kata. Dia hanya tidak ingin melakukan sebuah kesalahan untuk menghancurkan lawannya.

"Yes, akhirnya gue berhasil, tinggal tunggu beberapa waktu saja, lo bakalan hancur, sehancur-hancurnya."

Suara dering ponsel mengalihkan atensi Ella kepada benda pipih tersebut.

"Hallo."

"Hallo Sya, gue mau ngingetin lo supaya pakai terus gelang yang Kakak kasih, jangan pernah dilepas oke! Tristan berencana buat nyulik lo dan Kakak gak bakalan biarin itu terjadi. Di gelang tersebut ada alat pelacak, jika suatu saat lo diculik, gue bakalan tau posisi lo ada di mana. Berita buruknya, Tristan sudah mengetahui kalo Kakak dan Linda bekerja sama buat hancurin dia. Sekarang dia bakalan berusaha buat hancurin kita kembali dan sasarannya kali ini adalah lo, jadi gue harap lo bisa jaga diri lo baik-baik." Gelang, mengingat tentang gelang tersebut, Ella mendengus kesal. Karena gelang ini dia jadi Upik Abunya Rigel.

"Lo tenang aja Kak, gue udah mulai hancurin usaha dia. Lo tau kan siapa gue, gak segampang itu buat hancurin gue untuk kedua kalinya."

"Gue percaya sama lo. Jaga diri baik-baik. Kalo ada apa-apa jangan lupa buat hubungin gue."

"Oke! Kak Aldo. Jangan lupa buat kabarin tentang perkembangan tentang rencana Tristan buat hancurin keluarga Bagaskara."

"Lo tenang aja, gue udah berhasil nyelundupin mata-mata yang bergabung di kelompok para pengkhianat. Gue juga udah nutup akses buat Tristan masuk ke dalam markas kita. Gue juga udah usahain memperketat pengamanan di markas dan yang paling penting merubah keamanan markas yang memang udah diketahui Tristan."

"Kemampuan lo emang gak bisa diraguin lagi Kak, gue percaya sama lo. Yaudah Kak, gue mau lanjutin kerjaan gue dulu."

"Ya, selamat malam."

"Malam."

Tut.

Setelah menyelesaikan panggilan tersebut, Ella kembali fokus untuk menghancurkan perusahaan Tristan. Memang sulit untuk menghancurkannya dan mungkin perlu beberapa hari, karna perusahaan ini cukup kuat dalam segi perlindungan, tapi meskipun begitu, Ella masih tetap bisa membobol akses keamanan perusahaan tersebut dan menghancurkannya, meskipun itu akan membutuhkan waktu yang lebih lama dari biasanya.

"Oke siap, tinggal tunggu boom ini meledak dan lo bakalan hancur, sehancur-hancurnya.  Gue bakal lihat, sampai kapan lo bisa bertahan dan bersenang-senang di atas penderitaan hidup keluarga gue. Udah bagus gue kasih lo hati gue, tak tahunya lo malah minta jantung gue dan sekarang adalah waktunya menuai apa yang sudah lo tanam," ucap Ella dengan senyum smirknya.

TRANSMIGRATION QUEEN RACING [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang