"Lo."
"Ngapain lo, di sini?" tanya Ella yang terlihat kaget, akan kehadiran Morgan.
"Ini tempat gue, seharusnya gue yang tanya, ngapain lo ke sini?"
"Ini tempat milik sekolah, jadi jangan ngaku-ngaku kalo ini tempat lo dan alasan kenapa gue ke sini itu bukan urusan lo," jawab Ella ketus, membuat Morgan menyilangkan tangannya di depan dada sembari menaikan sebelah alisnya.
"Lo gatau siapa gue?" tanya Morgan dengan penekanan.
"Gue gatau dan gak mau tau!"
"Ternyata, ada juga ya orang yang gak kenal siapa gue," celetuk Morgan berjalan semakin mendekat ke arah Ella sembari terkekeh kecil.
"Siapa lo yang harus dikenal setiap orang?" sarkas Ella sembari ikut menyilangkan kedua tangannya di depan dada, membuat Morgan semakin terkekeh melihat kelakuannya.
"Lo bener juga, siapa gue yang harus dikenal setiap orang, tapi setidaknya satu sekolah ini, gak ada yang gak kenal siapa gue."
"Ya benar, semua orang, kecuali gue pastinya," tegasnya dengan senyum smirknya.
"Lo lupa apa pura-pura lupa?"
"Maksud lo?" tanya Ella yang sedikit kebingungan dengan menaikan sebelah alisnya.
"Ck lupain, gue anggap aja lo memang benar-benar lupa siapa gue dan kejadian waktu itu."
"Maksud lo, kejadian tadi di kantin? Ya jelas gue ingetlah, cowok yang udah kayak pahlawan kesiangan nyelametin gue. Ck, sebenernya sih gue bisa ngatasin sendirian, tapi berhubung lo udah bantuin gue, ya gue gak bisa nolak dan cuma mau bilang terima kasih, karna gak harus nyentuh tangan kotornya dan ya, nanti blazer lo, gue balikin kalo udah gue cuci," ujar Ella membuat Morgan mengernyitkan dahinya.
"Terima kasih lo telat, dan sekarang gue baru nyadari, ternyata nggak hanya wajah lo aja, tapi juga sifat lo juga sudah berubah, cara bicara lo juga sudah berubah."
"Ya, ya, ya, gue udah bosan dengerin itu mulu dari tadi."
"Bukannya lo dulu lemah? Bahkan dibully pun lo hanya diem? Ternyata perkataan gue waktu itu berguna juga ya buat lo!" ujar Morgan, membuat Ella mengernyitkan dahinya.
Kenapa ingatan Ella yang berhubungan dengan Morgan, gak ada satupun yang muncul diingatanku, batinya.
Apa mungkin dulu ada sesuatu antara Ella dan juga morgan ya?
Setelah Ella berperang dengan pikirannya, dia pun semakin tak mengerti tentang apa yang dimaksud Morgan. Akhirnya, dia pun mengutarakan pikirannya kepada Morgan.
"Lo ngomong apasih!? gue bener-bener gak paham, gak inget apapun tentang lo, dan gak ngerti sekarang lo lagi ngomongin apaan!"
"Lo beneran lupa, apa pura-pura lupa sih?" tanya Morgan sembari mengernyitkan dahinya.
"Kepala gue habis kebentur, jadi beberapa memori gue ada yang hilang," kata Ella agar Morgan tidak mencurigainya bahwa dia bukanlah Ella yang dia kenal.
"Lo amnesia?"
"Ya, bisa dibilang begitu, tapi gak semuanya lupa, hanya beberapa saja, jadi bisa lo jelasin, maksud dari omongan lo?"
"Ya, gue anggep lo emang bener bener lupa."
"Gue beneran gak inget," jawabnya kesal.
"Sayang banget, lo lupain gue dari ingatan lo. Baiklah karena gue berbaik hati, gue bakal jelasin maksud dari omongan gue, gue juga bakal kasih tau alasan lo bisa hilang ingatan seperti sekarang ini." Ucapan Morgan kali ini membuat Ella menaikan sebelah alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRATION QUEEN RACING [TERBIT]
Teen Fiction❗FOLLOW DULU SEBELUM BACA!!! Transmigration? Apa yang akan orang pikirkan tentang Transmigrasi? Siapa yang menyangka jika seorang gadis yang menyandang gelar Queen Racing bisa bertransmigrasi ke tubuh seseorang Upik Abu yang sayangnya memiliki Ibu...